Rabu, 14 Oktober 2009

PPP PUNYA BANYAK KADER CALON MENTERI

1. SURYADHARMA ALI-MENKOP UKM

2. BACHTIAR CHAMSYAH-MENKOKESRA

3. IRGAN CHAIRUL MAHFIZ-MENEG LINGKUNGAN HIDUP

4. ARIF MUDATSIR MANDAN-MENSOS

5. LUKMAN HAKIM SYAEFUDIN-MENSOS

6. SUHARSO MONOARFA-MENEG BUMN

7. RACHMAT SYAH-

8. MARISSA HAQUE-MENTERI KEHUTANAN

9. ICUK SUGIARTO-MENPORA

10. AMIRUL TAMIN-MENEG PDT

11. ROMAHURMUZIY-MENKOP UKM

12. RACHMAT GOBEL-MENPERIN

13. ANIES BASWEDAN-MENDIKNAS(MASYUMI)

Mendiknas dari adat yang sudah ada sebenarnya Jalur Muhammadiyah karena sejatinya Muhammadiyah yang paling luas sebarannnya/wilayahnya, terbesar dan paling dahulu dalam ama usaha bidang pendidikan.

14. ICHSANUDIN MOJOO

15. FADHILAH HASAN

16. KHOFIFAH INDAR PARAWANSA-

17. HENDRI SAPARINI

DLL....

Selasa, 08 September 2009

Minggu, 30 Agustus 2009

BIMBINGAN RAMADLAN

Sebagaimana telah diketahui oleh kita semua, bahawa syarat untuk diterimanya amalan shaleh oleh Allah adalah ikhlas dalam niat dan tujuannya untuk Allah semata dan juga amalan itu haruslah diamalkan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Maka termasuk upaya persiapan kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah mempelajari tuntunan Sunnah (ajaran Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam) berkenaan dengan puasa Ramadhan. Berikut ini kami bawakan untuk pembaca yang budiman uraian berkenaan dengan masalah tersebut.

PENETAPAN AWAL DAN AKHIR PUASA

Telah sepakat para Ulama' Ahlus Sunnah Wal Jama'ah bahwa penetapan awal bulan Ramadhan sehingga ibadah puasa harus dimulai, adalah dengan melihat terbitnya hilal (Hilal itu artinya terlihatnya bulan yang hanya sejenak dan juga hanya satu garis lengkung yang tipis pada awal setiap hitungan bulan qamariyah. tanggal satu Ramadhan). Juga penetapan akhir bulan Ramadhan sehingga berakhirlah kewajiban ibadah puasa, adalah dengan melihat hilal tanggal satu Syawwal. Karena Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wa sallam bersabda :

“Janganlah kalian mulai berpuasa sehingga kalian melihat hilal (hilal tanggal satu Ramadhan), dan janganlah kalian berbuka (yakni mengakhiri ibadah puasa) sehingga kalian melihat hilal (yakni hilal tanggal satu Syawwal). Bila kalian tertutup awan sehingga tidak bisa melihatnya, maka perkirakanlah ia”. (Yakni genapkan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari sehingga hari berikutnya adalah pasti tanggal satu Ramadhan dan bila mendung itu di akhir Ramadhan, maka genapkanlah Ramadhan itu menjadi tiga puluh hari sehingga hari berikutnya pasti tanggal satu Syawwal. Cara yang demikian ini dinamakan Istikmal, -red). (Shahih Al Bukhari hadits ke 1906)

Dalam hal yang perlu diketahui oleh para pembaca yang budiman, bahwa hitungan hari dalam sebulan itu menurut penanggalan Qamariyah (Yakni penanggalan yang memakai penetapannya dengan mengikuti terbit dan tenggelamnya bulan, sedangkan penanggalan Syamsiyah yaitu penanggalan yang memakai penetapannya dengan berdasarkan peredaran matahari. Penanggalan Hijriyyah memakai sistem Qamariyah sedangkan penanggalan Masehi memakai sistim Syamsiyah) adalah dua puluh sembilan hari. Tetapi bila ternyata dalam kondisi langit tertutup awan, sehingga tidak memungkinkan untuk melihat hilal, maka digenapkan menjadi tiga puluh hari. Jadi tidak ada dalam hitungan penanggalan Qamariyah itu dalam sebulan kurang dari dua puluh sembilan hari dan tidak ada pula dalam sebulan itu lebih dari tiga puluh hari. Hal ini telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam sabda beliau sebagai berikut :

“Satu bulan itu adalah dua puluh sembilan malam, maka janganlah kalian berpuasa sehingga kalian melihatnya (yakni melihat hilal awal Ramadhan). Maka bila kalian diliputi oleh awan (sehingga kalian tidak bisa melihat hilal) maka sempurnakanlah bilangan harinya tiga puluh hari”.HR. Bukhari dalam Shahihnya riwayat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma.

Dalam riwayat Bukhari juga dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersabda : Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian (yakni mengakhiri bulan Ramadhan) karena melihat hilal. Maka bila kalian tertutup awan sehingga tidak dapat melihatnya, sempurnakannlah Sya'ban menjadi tiga puluh hari” (Demikian pula Ramadhan bila di waktu tenggelam matahari pada tanggal 29 Ramadhan tidak terlihat hilal karena mendung atau sebab lainnya, maka sempurnakan ia menjadi tiga puluh hari sehingga hari sesudahnya sudah pasti tanggal satu Syawwal).

Maka dengan hadits-hadits tersebut dituntunkan untuk mulai melihat hilal tanggal 29 Sya'ban di waktu sejenak menjelang tenggelamnya matahari pada tanggal tersebut. Bila terlihat hilal, maka itu berarti telah memasuki tanggal satu Ramadhan, sehingga esok harinya setelah terbit fajar sudah dimulai ibadah puasa Ramadhan. Dan bila ternyata tidak terlihat hilal karena tertutup awan, maka esok harinya masih dianggap tanggal 30 Sya'ban dan belum mulai ibadah puasa dan sehari sesudah tanggal tiga puluh Sya'ban itu baru mulai tanggal satu Ramadhan. Demikianlah mestinya menurut Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

Adapun penetapan mulai puasa Ramadhan dan mengakhirinya dengan apa yang dinamakan ilmu hisab, yang demikian ini adalah salah satu bentuk amalan muhdatsah (yang baru dalam agama) yang tidak dikenal dalam Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Dan semua yang muhdatsah itu adalah bid'ah dan semua yang bid'ah itu adalah sesat.

Para Ulama' juga membincangkan tentang saksi orang melihat bulan, bisa diterima persaksiannya walaupun saksinya hanya satu. Asal saksi melihat bulan itu telah pula bersaksi bahwa dirinya adalah seorang Muslim. Hal ini telah diberitakan dari perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam sebagai berikut :

Abdullah bin Umar bin Al Khattab radhiyallahu anhuma telah menceritakan : “Orang-orang berusaha melihat hilal tanggal satu Ramadhan, maka aku memberitakan kepada Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam bahwa aku telah melihatnya, maka beliaupun berpuasa dan memerintahkan sekalian kaum Muslimin berpuasa”. HR. Abu Dawud dalam Sunannya hadits ke 2342, dan Ad Darimi dalam Sunannya jilid 2 halaman 4, dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya hadits ke 871, Al Hakim dalam Mustadraknya jilid 1 halaman 423, Al Baihaqi dalam As Sunanul Kubra jilid 4 halaman 212.

MEMULAI PUASA DENGAN BERNIAT DI MALAM SEBELUMNYA

Dituntunkan dalam Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam untuk orang Islam yang akan berpuasa agar berniat akan menjalankan ibadah puasa pada malam sebelumnya dimana dia akan berpuasa pada esok harinya. Hal ini sebagaimana telah diriwayatkan bahwa Nabi sallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang tidak berniat berpuasa pada malam harinya, maka tidak sah puasa yang dia lakukan di esok harinya”. HR. Baihaqi dalam Sunannya. Diriwayatkan pula oleh Imam Malik dalam Muwattha'nya dengan sanad Nafi' dari Abdullah bin Umar, bahwa beliau menyatakan : “Tidak dianggap puasa kecuali yang berniat puasa sebelum terbitnya fajar”. Imam Malik meriwayatkan pula dari Ibnu Syihab Az Zuhri dari A'isyah dan Hafshah yang keduanya adalah istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam yang menegaskan sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Umar. Maka dengan sebab itu telah sangat meyakinkan bahwa berniat puasa di bulan Ramadhan adalah merupakan rukun puasa wajib dan niat itu haruslah dikuatkan di hati pada malam harinya sebelum terbit fajar. Sehingga tidak sah puasa orang yang belum sempat berniat di malam harinya. Berikut ini kami nukilkan keterangan para Ulama' Ahlis Sunnah Wal Jama'ah tentang masalah ini agar kiranya dengan itu akan semakin memantapkan keyakinan kita tentang masalah ini.

Al Imam Ibnu Hazem rahimahullah dalam Al Muhalla jilid ke 4 halaman 285 menyatakan : “Dan tidak sah puasa itu, baik puasa Ramadhan atau yang lainnya, kecuali dengan niat yang diperbaharui setiap malam untuk ibadah puasa hari berikutnya. Maka barangsiapa yang sengaja meninggalkan niat di malam hari, maka puasanya batal”. Selanjutnya Ibnu Hazem menambahkan :

“Dan barangsiapa yang lupa berniat di malam harinya di bulan Ramadhan, maka kapan saja dia ingat di siang harinya dia berniat, sama saja hukumnya apakah dia telah makan dan minum serta behubungan seks dengan istrinya atau belum berbuat apapun, maka dia segera berniat puasa pada waktu dia ingat. Dan kemudian menahan diri dari segala apa yang semestinya orang yang berpuasa menahan diri daripadanya. Dan dengan demikian sahlah puasanya dan tidak ada kewajiban mengqadha'nya (yakni mengagantinya), walaupun hari itu hampir habis (yakni matahari hampir tenggelam) dan tidak ada kesempatan sisa waktu kecuali sekedar cukup untuk berniat semata, maka tetap puasanya sah. Dan bila dalam kondisi demikian, dia tidak juga mau berniat, maka puasanya tidak sah karenanya. Dan orang yang demikian ini bermaksiyat kepada Allah Ta'ala, dan dianggap membatalkan puasanya dan tidak bisa diganti dengan qadha' ”.

Al Imam An Nawawi rahimahullah menegaskan dalam Al Majmu' Syarah Al Muhadzdzab jilid 6 halaman 305 sebagai berikut : “Dan madzhab kami menyatakan bahwa tidak sah puasa kecuali dengan niat, baik puasa wajib Ramadhan atau puasa wajib yang lainnya , maupun puasa sunnah. Dan telah berpendapat demikian segenap Ulama' kecuali Atha' dan Mujahid dan Zufar”.

Al Imam Al Mawardi rahimahullah dalam Al Hawi Al Kabir jilid 3 halaman 243 menegaskan : “Imam Syafi'ie dan segenap Ulama' ahli fiqih telah berpendapat tentang wajibnya niat puasa Ramadhan”. Kemudian beliau menambahkan : “Karena puasa itu adalah ibadah. Ada yang wajib dan ada yang sunnah. Maka semestinyalah niat itu sebagai syarat sahnya amalan tersebut sebagaimana shalat juga disyaratkan dengan niat untuknya”. Selanjutnya beliau menyempurnakan keterangannya : “Berkata Asy Syafi'ie : Sesungguhnya wajib atas orang yang berpuasa untuk berniat puasa setiap harinya sebelum terbit fajar. Maka kalau dia berniatnya sesudah terbitnya fajar, puasanya tidak sah”.

Al Imam Abul Qasim Abdul Karim bin Muhammad bin Abdul Karim Ar Rafi'ie Al Qazwaini As Syafi'ie dalam Asy Syarhul Kabir jilid 3 halaman 183 : “Niat itu wajib dalam menjalankan puasa dimana tidak dianggap sah satu amalan kecuali dengan berniat. Dan tempatnya niat itu adalah hati dan tidaklah disyaratkan dalam berniat itu dengan melafadlkannya untuk berpuasa dan ini adalah pendapat yang tidak berselisih padanya para Ulama' “.

Demikian para Ulama' Ahlis Sunnah Wal Jama'ah menerangkannya dan mereka semua berdalil dengan hadits riwayat yang tersebut di atas dan menshahihkan riwayat tersebut. Oleh karena itu dituntunkan kepada mereka yang berpuasa Ramadhan dan puasa yang lainnya untuk memantapkan niatnya di dalam hati dan tidak melafadlkannya dengan lesan, di malam hari dimana esoknya dia akan berpuasa. Sehingga dalam puasa Ramadhan, setiap malam dia harus berniat dalam hati bahwa besok dia akan berpuasa untuk beribadah kepada Allah dalam menjalankan perintah Allah dan RasulNya.

MENUNAIKAN SAHUR DAN BUKA

Sahur itu adalah makan dan minum yang disunnahkan terhadap orang yang akan menunaikan puasa dan lebih utama amalan sahur itu adalah diakhirkan sampai menjelang terbitnya fajar. Maka oleh karena itu perlu diingatkan kepada pembaca yang budiman untuk memperhatikan batas waktu sahur itu. Yaitu terbitnya fajar di ufuk timur dalam bentuk garis putih kemerah-merahan membentang secara horizontal dari utara ke selatan. Inilah yang dinamakan Fajar Shadiq . Adapun sejenak sebelum itu, ada pula sinar putih kemerah-merahan di ufuk timur, tetapi sinarnya dari bawah membentang secara vertikal ke atas. Yang demikian ini dinamakan Fajar Kadzib dan tidak dianggap sebagai batas waktu makan sahur sehingga orang yang berpuasa tetap boleh makan sahur sampai terbitnya Fajar Shadiq . Berbagai ketentuan tersebut di atas telah diterangkan oleh Allah dan RasulNya dalam Al Qur'an dan Al Hadits sebagai berikut :

Allah Ta'ala berfirman :

“Dan makanlah kalian dan minumlah hingga tampak bagi kalian benang putih dari benang hitam, dari sinar fajar”. S. Al Baqarah 187.

Dalam kaitannya dengan ayat ini, Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya pada hadits ke 1916 sebuah pengalaman yang diceritakan oleh Adi bin Hatim radhiyallahu anhu sebagai berikut : “Ketika turun ayat yang mengatakan : Dan makan minumlah sehingga menjadi jelas bagi kalian benang berwarna dari benang berwarna hitam . Aku menyiapkan tali berwarna hitam dan tali berwarna putih dan aku letakkan keduanya di bawah bantalku. Dan setiap saat di kegelapan malam aku melihat kepada keduanyauntuk melihat batas waktu sahur. Sehingga ketika di pagi hari aku bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam dan aku ceritakan kepada beliau apa yang aku lakukan. Maka beliaupun bersabda menjelaskan kepadaku : Yang dimaksud di ayat itu sesungguhnya hanyalah hitamnya malam dan putihnya siang”.

Demikianlah keterangan dari ayat Qur'an yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Maka fajar itu mulai terbitnya di ufuk timur adalah dalam bentuk garis tipis seperti benang berwarna putih yang tampak jelas di tengah-tengah warna hitam kelamnya malam. Dan garis itu bertambah tebal terus menerus. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam menjelaskan lebih lanjut : “Fajar itu ada dua macam : Yaitu fajar jenis pertama bila terbit, maka tidak diharamkan padanya makan dan minum dan tidak dihalalkan shalat subuh. Dan adapun fajar jenis kedua bila ia terbit, maka diharamkan makan dan minum dan dihalalkan shalat subuh”. HR. Al Baihaqi dalam As Sunanul Kubra jilid 4 halaman 216 dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma. Maka fajar jenis pertama dinamakan fajar kadzib dan fajar jenis kedua dinamakan fajar shadiq.

Al Imam Abu Iesa At Tirmidzi telah meriwayatkan dalam Sunannya sebuahpenjelasan dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam tentang Fajar Kadzib dan Fajar Shadiq dalam kaitannya dengan bersahur. Dari Thalq bin Ali radhiyallahu anhu beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersabda :

“Makan dan minumlah kalian (dalam sahur kalian). Dan janganlah menghalangi kalian untuk makan dan minum sahur dengan terbitnya sinar di ufuk timur yang membentang ke atas (yakni Fajar Kadzib) , dan teruslah kalian makan dan minum sehingga terbit dihadapan kalian di ufuk timur sinar yang membentang horizontal berwarna merah (yakni Fajar Shadiq )”. Al Imam At Tirmidzi menyatakan : “Hadits ini juga diriwayatkan oleh Adi bin Hatim, Abu Dzar dan Samurah bin Jundub”. Kemudian Al Imam At Tirmidzi menambahkan : “Hadits Thalq bin Ali adalah hadits yang Hasan Gharib dari sanad ini. Dan pengamalan hadits ini menurut para Ulama' adalah ; bahwa tidak haram bagi orang yang akan puasa untuk makan minum di waktu sahur sehingga terbitnya fajar yang berwarna merah membentang secara horizontal di ufuk timur. Mayoritas Ulama berpandangan demikian”. Sampai di sini keterangan Al Imam At Tirmidzi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al Imam Abu Dawud As Sijistani dalam Sunannya hadits ke 2348. Juga hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya jilid 4 halaman 23. Al Imam Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan hadits ini dalam Shahihnya dalam jilid ke 3 halaman 211 riwayat ke 1930.

Adapun hikmah disunnahkannya sahur dan dianjurkan kepadanya adalah karena untuk menyelisihi Ahlul Kitab (yakni Yahudi dan Nashara) sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bin Hajjaj Al Qusyairi An Nisaburi dalam Shahihnya hadits ke 1096 dari Amer bin Al Ash radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersabda :

“Perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahlil Kitab , adalah makan sahur”.

Juga hikmah makan sahur itu ialah karena adanya barokah yang Allah berikan padanya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya hadits ke 1923 dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersabda :

“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada barakah”.

Adapun pengertian barakahnya makan sahur itu telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wa sallam dalam sabda beliau berikut ini :

“Bantulah ketahanan kalian berpuasa di siang hari dengan bersahur, dan bantulah kekuatan kalian untuk shalat malam dengan tidur siang”. HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya dari Ibnu Abbas hadits ke 1939.

Jadi barakahnya makan sahur itu adalah antara lain membantu ketahanan tubuh orang yang berpuasa. Dengan sebab tujuan bersahur itu demikian, maka disunnahkan bersahur itu dilakukan menjelang terbitnya fajar. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya dari Sahel bin Sa'ad radhiyallahu anhu, beliau menceritakan : “Aku bersahur di keluargaku, kemudian aku segera bergegas menuju masjid untuk aku bisa bersujud pada rakaat pertama shalat subuh bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam”. Demikian dekatnya dengan saat terbitnya fajar makan sahur yang dilakukan Shahabat Nabi yang bernama Sahl bin Sa'ad ini sehingga ketika beliau selesai bersahur langsung menuju masjid untuk shalat subuh, dia telah terlambat satu rakaat. Mungkin ada pikiran di kalangan pembaca yang budiman, bahwa kalau makan sahur itu dipepetkan dengan waktu fajar untuk adzan subuh, lalu apakah tidak dikuatirkan nantinya tidak sempat menghabiskan makan sahurnya sehingga makanan itu tersisa dan mubazzir karena tengah makan sudah tersusul adzan subuh ? Jawabannya adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam berikut ini :

“Apabila salah seorang dari kalian mendengar adzan, dan cawan air minum masih ada di tangannya, maka janganlah ia meletakkan cawan tempat minum itu sehingga dia menunaikan keperluan minum dari cawan itu”. HR. Abu Dawud dalam Sunannya hadits ke 2350.

Jadi kalau anda masih makan sahur dan adzan subuh telah diperdengarkan, maka tunaikanlah makannya sampai habis dan baru setelah itu mulai berpuasa. Demikianlah mestinya bersahur itu, dan janganlah makan sahur itu terhenti hanya karena apa yang dinamakan waktu imsak. Karena waktu imsak itu masih belum masuk waktu fajar. Dan apa yang dinamakan imsak sebelum fajar ini dalam arti menahan makan minum sejenak sebelum fajar dengan alasan untuk menjaga diri dari kemungkinan makan minum setelah terbitnya fajar, adalah perbuatan bid'ah. Karena hal ini justru menyelisihi apa yang dianjurkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wa aalihi wasallam untuk mengakhirkan sahur. Al Hafidl Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah menerangkan : “Adalah termasuk perbuatan bid'ah yang mungkar ialah apa yang dibikin baru di zaman ini, yaitu membikin adzan pertama beberapa saat sebelum terbitnya fajar, kemudian dimatikannya lentera-lentera yang merupakan pertanda diharamkannya makan dan minum atas mereka yang ingin berpuasa dengan anggapan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah dalam rangka untuk menjaga diri dalam beribadah puasa (yakni menjaga diri dari kemungkinan makan dan minum dalam keadaan tidak sadar telah terbitnya fajar -pent). Dan tidaklah ada yang mengetahui adanya perbuatan demikian dalam agama kecuali beberapa gelintir orang. Dan dengan alasan yang sama pula menyeret mereka untuk berbuat yang sama dalam perkara berbuka puasa. Mereka di bulan Ramadhan tidak beradzan kecuali setelah tenggelam matahari sampai waktu yang sangat meyakinkan. Sehingga dengan demikian merekapun mengakhirkan buka dan menyegerakan sahur yang berarti mereka menyelisihi tuntunan Sunnah nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Sehingga dengan sebab itulah jadinya kebaikan itu semakin sedikit adanya pada mereka”. (Fathul Bari Ibnu Hajar Al Asqalani jilid 4 halaman 199).

Apa yang diterangkan oleh Al hafidl Ibnu Hajar Al Asqalani tersebut di atas ialah sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam sebagai berikut :

“Kaum Muslimin akan terus-menerus dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan buka”. HR. Bukhari dalam Shahihnya hadits ke 1957 dari Sahl bin Said. Ibnu Hajar menambahkan : “ Dalam riwayat Ahmad dari Abu Dzar disebutkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam : “Kaum Muslimin akan terus menerus dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan buka”.

Jadi perbuatan bid'ah dalam bentuk menyegerakan sahur dan mengakhirkan buka itu telah menyelisihi Sunnah Nabi, karena Sunnah Nabi menganjurkan untuk mengakhirkan sahur dan menyegerakan buka. Dan perbuatan bid'ah tersebut menyebabkan ummat ini tidak mendapatkan keutamaan sebagaimana yang diberitakan dalam hadits tersebut, yaitu hilangnya kebaikan yang melimpah.

Maka dengan demikian waktu sahur itu diakhirkan sehingga mendekati waktu terbitnya fajar, sedangkan waktu buka itu disegerakan sehingga ketika pas tenggelamnya matahari dan langit masih terang, sudah diperintahkan untuk berbuka. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya hadits ke 1956 dari Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu anhu, beliau bercerita : “Kami pernah berpergian dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam satu perjalanan dan beliau dalam keadaan berpuasa. Maka ketika tenggelam matahari, maka beliaupun memerintahkan : turunlah engkau dari kendaraanmu dan siapkan buka untuk kami. Abdullah menyatakan : Wahai Rasulullah, seandainya ditunda buka ini pada waktu yang lebih gelap. Beliaupun mengulangi perintahnya : Turunlah, siapkan untuk kami buka. Abdullah mengulang pernyataannya : Wahai Rasulullah kita masih di waktu yang sangat terang. Maka beliaupun turun dari kendaraannya dan segera berbuka. Kemudian beliau bersabda : Apabila kalian melihat malam dari arah ini maka orang yang berpuasa segera berbuka. Beliau mengisyaratkan dengan jari-jemari beliau ke arah timur”.

Dalam riwayat Abdur Razzaq dalm Mushannafnya jilid 4 halaman 226 ada tambahan keterangan : “Seandainya salah seorang melihat matahari dari atas ontanya, niscaya dia masih bisa melihat sinar matahari itu”. Yakni masih sangat terang bahkan baru saja matahari tenggelam dan sinarnya masih tampak, Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam sudah berbuka. Ini menunjukkan betapa beliau bersegera untuk berbuka dan waktu berbuka memang sebelum waktu shalat maghrib. Karena waktu ketika matahari tenggelam, itu adalah waktu dilarangnya shalat maghrib, tetapi justru pada waktu itulah yang paling utama untuk berbuka puasa.

Disunnahkan pula dalam berbuka untuk membaca do'a yang dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Yaitu dengan lafadl sebagai berikut :

Artinya : “Telah hilang kedahagaan dan telah basah urat-urat serta telah tetap pahalanya bila dikehendaki oleh Allah”. (HR. Abu Dawud hadits ke 2357 dari Ibnu Umar).

Dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya jilid 3 halaman 164 dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam biasa berbuka dengan beberapa biji ruthob (yakni korma basah yang masih berair). Kalau tidak ada ruthob, beliau berbuka dengan korma kering, dan kalau juga tidak punya korma kering, maka beliau berbuka dengan meneguk beberapa teguk air bening”.

Jadi disunnahkan untuk berbuka itu dengan memakan ruthob bila ada, dan bila tidak ada maka disunnahkan untuk berbuka denga korma, bila tidak juga ada maka berbuka dengan beberapa teguk air bening.

Demikianlah beberapa tuntunan bagi orang yang berpuasa yang telah kami nukilkan dari Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam. Semoga sedikit keterangan ini kiranya akan bermanfaat bagi segenap pembaca yang budiman untuk menjalankan perjuangan menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan kita. Wallahu a'lamu bis Shahawab.

Sabtu, 22 Agustus 2009

SAMBUT RAMADLAN DENGAN CERIA

MARHABAN YA RAMADLAN

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADLAN

Minggu, 26 April 2009

PPP Kepri Raih Lima Kursi DPRD

Batam (BCZ) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Kepulauan Riau menoreh hasil yang mengembirakan pemilu kali ini. PPP berhasil menempatkan lima wakilnya di DPRD Provinsi Kepri. Jumlah tersebut naik dua kursi dari periode sebelumnya yakni tiga kursi.

"Untuk sementara, PPP meraih lima kursi DPRD Provinsi secara keseluruhan," kata Ketua DPW PPP Kepri Ahars Sulaiman.

Dari daerah pemilihan Batam, Ahars Sulaiman kembali melenggang ke Dewan Kepri. Tidak menutup kemungkinan, Suhaeni mengikuti jejak Ahars jika partai itu mendapatkan dua kursi dari 21 kursi yang diperebutkan.

Dari dapil Tanjungpinang, Syarafudin Aluan mewakili PPP dari enam kursi yang diperebutkan. Kemudian dapil Natuna, secara mengejutkan PPP mendapatkan satu kursi melalui Sayid Azhari yang juga anggota DPRD Bintan yang mencalonkan diri dari daerah itu. Padahal pemilu 2004, PPP tidak mendapatkan kursi dari Natuna. Daerah itu cuma memperebutkan tiga kursi.

Dari dapil Karimun, caleg PPP Eriwanto dan dapil Bintan - Lingga, Ghafarudin Ibrahim melenggang ke Gedung Gurindam Jiwa.

Menurut Ahars, peroleh suara PPP untuk provinsi naik 70 persen dari tahun 2004. "Seharusnya saya mendapatkan penghargaan dari DPP PPP karena berhasil menambah jumlah kursi," katanya.

Ahars mengatakan, walaupun suara PPP merosot secara nasional, tetapi di Kepri, suara PPP meroket. Sedangkan untuk DPRD Batam, PPP mendapatan empat kursi. Dari dapil I, dr Idawati, dapil II caleg PPP Abdurahman, dapil III Irwansyah, dan dapil IV Diana sudah dipastikan duduk di Dewan Batam.

Perjuangan Tak Kenal Lelah PPP Supiori Papua Barat di Pemilu 2009

SUPIORI-Penghitungan hasil perolehan suara sementara bagi 32 Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu legislatif di Kabupaten Supiori dimenangkan oleh Partai Golkar. Untuk sementara suara yang masuk dari Dapil II dan III, partai berlambang pohon beringin itu berhasil mengumpulkan 1.069 suara.
Sementara di posisi kedua diikuti PDIP 839 suara, disusul Partai Demokrat 340 suara, Barnas 330 suara dan posisi kelima ditempati PPRN 330 suara (lengkapnya 12 besar lihat di tabel).
Secara keseluruhan dari 20 kursi di DPRD Kabupaten Supiori, untuk Dapil I dialokasikan 5 kursi, Dapil II 12 kursi dan Dapil III 3 kursi. Jumlah DPT di Kabupaten Supiori hanya sekitar 9.000 lebih, sedangkan suara sah yang sudah masuk dari Dapil II dan III sebanyak 6.113 suara.
Jika mengacu pada bilangan pembagi dan rangking sesuai data final KPU Supiori untuk Dapil II dan III, diperkirakan PDIP dan Golkar sama-sama akan meraih 2 kursi. Dapil II meliputi Distrik Kepulauan Aruri dan Supiori Selatan. Dimana PDIP di Dapil II berhasil mengumpulkan 675 suara dan Golkar 639 suara.
Pasalnya suara yang sah di Dapil II ini hanya 4095 suara sehingga KPU Supiori mengalokasikan 12 kursi untuk wilayah ini, sehingga bilangan pembagi yang akan digunakan oleh KPU adalah 341 suara untuk 1 kursi. Nah dengan melihat itu, maka dengan otomatis Golkar dan PDIP di Dapil II sudah dipastikan masing-masing meraih 2 kursi.
Sementara di wilayah pemilihan I jumlah suara sah hanya 2.018 dengan alokasi 3 kursi. Dari data final KPU Supiori, Partai Golkar memperoleh suara terbanyak yakni 430 suara, disusul PPP dan urutan ketiga PDI Perjuangan dengan 164 suara. Sedangkan bilangan pembagi yang digunakan KPU Supiori di sini 673 suara untuk 1 kursi.
Jika melihat dari perolehan suara pada Dapil I maka tidak satupun kursi Parpol mencukupi 673 bilangan pembagi yang digunakan KPU di atas, otomatis penentuan Parpol yang akan memperoleh kursi adalah mengacu pada rangking 1, 2 dan 3. Sementara rangking tersebut ditempati oleh Golkar, PPP dam PDIP.
Oleh karena itu, jika mengacu pada perolehan suara di Dapil II dan III, maka dipastikan PDIP dan Golkar sudah meraih masing-masing 3 kursi. Kedua Parpol besar ini kemungkinan besar perolehan kursinya masih akan bertambah karena dari Dapil I yang meliputi Supiori Utara dan Supiori Barat hingga Jumat (17/4) kemarin belum masuk di KPU.
"Data perolehan suara dari Dapil II dan III sudah masuk di KPU Supiori dan hasilnya sudah final. Tinggal suara-suara dari Dapil I yang belum masuk, sehingga rencana penetapan perolehan kursi akan kami lakukan 21 April 2009 sesuai agenda nasional. Dalam penetapan ini tentunya kami akan mengundang semua pimpinan Parpol," kata Ketua KPU Supiori Alberth Rumbekwan, SH kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Kursi Senayan PP Dari Dapil Gorontalo Aman

GORONTALO - Persaingan mendapatkan jatah kursi di Senayan memang sangat ketat. Apalagi untuk ukuran Gorontalo yang cuma tersedia tiga kursi saja. Dua kursi bisa dipastikan sudah dibooking duluan oleh Reom Kono (Golkar) dan AW.Thalib (PPP). Masih tersisah satu kursi, dari data sementara sesuai rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, Kasma Bouty berada diposisi ketiga.

Kamis, 23 April 2009

PPP Pamekasan : Kuat di Tingkat Kabupaten, Lunglai di Tingkat Provinsi dan Pusat

DAPIL V (Waru, Batumarmar, dan Pasean)
DARI hasil rekapitulasi yang diterima koran ini, di dapil dengan jatah 11 kursi ini PPP unggul dengan perolehan 25.971 suara. Sehingga, PPP diprediksi akan menempatkan tiga wakilnya di gedung dewan.

Urutan kedua diduduki PBB dengan memeroleh 18.553 suara. PBB berpeluang menempatkan dua wakilnya di DPRD. PBR dan PKB bersaing ketat dengan perolehan masing-masing 13.669 suara dan 12.446 suara.

Sedangkan PAN, Partai Demokrat (PD), Partai RepublikaN (PRN), dan Partai Golkar (PG) hanya mampu mewakilkan masing-masing caleg dengan memeroleh masing-masing 9.094 suara, 5.419 suara, 4.399 suara dan 4.305 suara.

Berdasarkan analisa Radar Madura, dapil 5 termasuk dapil neraka bagi sejumlah caleg incumbent. Sebab, dari sembilan incumbent yang ikut bertarung memperebutkan jatah kursi kemungkinan hanya 5 orang yang mempunyai peluang lolos.

Urutan teratas dalam perolehan suara diraih politisi yang saat pileg 2004 melalui PPP Adi Purnawan. Caleg PD itu meraih 5.419 suara disusul mantan Kades Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Haryanto Waluyo (PPP) dengan 5.055 suara. Sedangkan urutan ketiga Faruk Ali (PKB) dengan 4.570 suara.

Di bawah Faruk Ali ada M. Suli Faris (PBB) dengan modal perolehan 3.714 suara. Sedangkan Munaji (PBR), Iskandar Zulkarnain (PBB), dan M. Tharmum (PAN) berada di bawahnya dengan masing-masing memeroleh 3.583 suara, 3.338 suara dan 3.149 suara.

Politisi dengan parpol baru, Suli, mantan Kades Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, yang berangkat dari Partai RepublikaN (PRN) diprediksi punya peluang besar lolos. Dia meraih 2.968 suara.

Sedangkan di urutan sembilan dan sepuluh dua caleg PPP sekaligus bersaing ketat untuk merebut dua tiket jatah kursi. Keduanya Andy Suparto (PPP) 2.690 suara dan A. Fauzi (PPP) 2.646 suara. Perolehan mereka bersaing ketat dengan Mudassir (PPP) dengan 2.585 suara. Disusul di bawahnya Fadli (PG) 2.189 suara.

"Di dapil 5 ini terkesan merupakan ajang pembuktian bagi seluruh caleg yang bertarung. Sebab, hasilnya sebagian besar di luar dugaan masyarakat. Apalagi, banyak politisi baru yang bermunculan dengan catatan tidak ada perubahan signifikan dalam perolehan suara," terang Hidayatus Sibyan, aktivis pantura yang juga fungsionaris Partai RepublikaN.

DAPIL IV (Kadur, Pegantenan dan Pakong)

DARI hasil perolehan suara yang ada di TPS dan telah direkapitulasi di tingkat PPK, PPP menjadi pemenang di dapil 4 dengan perolehan 15.093 suara. Dengan demikian, PPP diprediksi bisa meraup dua kursi.

Di bawahnya ada PKB dengan 13.378 suara. Sedangkan PBR, PKNU dan PBB menyusul di bawahnya dengan perolehan suara 10.283 suara, 8.523 suara dan 8.447 suara. Sedangkan PAN dengan memeroleh 3.590 suara harus puas di urutan ke enam disusul oleh Partai Golkar (PG) dengan memeroleh 3.568 suara.

Berdasarkan analisa Radar Madura persaingan untuk merebutkan jatah delapan kursi sangat ketat. Bukan hanya antarcaleg lintas parpol. Dalam satu parpol dipastikan akan berlangsung ketat juga.

Moh. Amin (PBR) memeroleh suara terbanyak, yakni 4.830 suara disusul Nurul Atman (PKB) 2.903 suara. Namun, perolehan Nurul Atman bersaing ketat dengan Rosi Afandi dan M. Fausi sesama caleg PKB, masing-masing 2.596 suara dan 2.508 suara. Yang paling memungkinkan adalah Nurul Atman karena jatah kursi untuk PKB hanya satu kursi.

Urutan kedua yang mempunyai peluang besar adalah dua politisi PPP. Yakni, Abdurahman 2.671 suara dan Halili 2.637. Ini karena untuk dapil 4 PPP diprediksi mendapat dua kursi. Di bawahnya ada M. Makmun (PKNU) dengan 2.171 suara.

Sedangkan untuk PBB, PAN dan Partai Golkar (PG) hanya bisa menempatkan masing-masing satu caleg. Antara lain Sulhan 2.065 suara, Zainal Abidin 1.879 suara dan Zainal Abidin memeroleh 1.569 suara.

Sementara, Aliwafi yang pada pileg 2004 berangkat dari PPP untuk pileg 2009 gagal kembali menduduki kursi DPRD. Dia kalah bersaing dengan sesama caleg PBR. Apalagi, PBR hanya mendapat jatah satu kursi.

"Berdasakan hasil penghitungan cepat karena belum dilakukan penghitungan manual oleh KPUD, sudah bisa diprediksikan sesuai perolehan suara parpol dan caleg di masing-masing dapil. Dan, ini masih prediksi karena masih ada margin error," kata pengamat politik lokal Samhari Riro.

DiDholimi Quick Count dan real Count, di Luar Dugaan Perolehan Kursi DPR PPP Terus Bertambah

Di Sumbar pada awal perolehan suara PPP tidak masuk 10 besar dan diyakini diprediksi para pengamat akan gigit jari, seiring waktu 2 Kursi PPP ternyata dalam posisi "Aman" menyusul masuknya suara suara dari pelosok yang merupakan basis PPP>
Di Dapil 1 jatim-Surabaya Sidoarjo PPP Masih mempunyai Kans Peluang untuk meloloskan wakilnya melalui Ratih sang ke Senayan karena PPP di untungkan dengan aturan PT, dimana bisa saja PPP menggatikan jatah kursi dari partai Patriot atau PDS.

PPP Hanya Menang di Beberapa Kab/Kota Karena Pemilih PPP Sangat Fair dan Realistis

Yang sangat mencolok terjadi di pulau Madura,terjadi perbedaan yang sangat banyak antara perolehan suara PPP di DPR RI DPRD I dan DPRD II.Walau PPP sudah punya Caleg sendiri untuk DPR Pusat ternyata kader dan simpatisan PPP di Sumenepa dan Pamekasan punya pilihan sendiri.Mereka memeilih caleg PPP untuk Kabupaten tetapi untuk DPR Pusat mayoritas pemilih PPP mengalihkan dukungan untuk Ahamd Syafii mantan bupati Pamekasan.
ANEH?...
Tentu saja tidak, Ahmad Syafii sebenarnya adalah akder sejati PPP, tetapi dalam pilkada kalah dan pada saat pencalegan namanya terlepar dari 3 besar(PPP waktu itu amsih menggunakan nomer urut) sehingga dia memilih Partai Demokrat.Walau Hanya menempati Nomer sepatu tetapi karena P Demokrat menggunakan sistem suarat terbanyak, maka peluang Ahamd Syafii terbuka lebar untuk lolos ke Senayan, Bahkan sampai saat ini ketika perolehan suara tiap caleg di umumkan.


1.KABUPATEN PANDEGLANG
2.KOTA TASIKMALAYA
3.KABUPATEN TASIKMALAYA
4.KABUPATEN JEPARA
5.KABUPATEN SITUBONDO
6.KABUPATEN SAMPANG

Turun 1 Kursi, PPP Tetap Juara Di Situbondo

PPP Kuasai Suara DPRD Situbondo
SITUBONDO - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa dipastikan sebagai pemenang pemilihan legislatif (pileg) anggota DPRD Situbondo, 9 April lalu. Ini setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo malam kemarin selesai melakukan rekapitulasi hasil perolehan penghitungan suara tingkat Kabupaten.

Partai yang dikomandani KHR Ahmad Fawaid itu memperoleh dukungan terbesar dari pemilih diantara parpol peserta pemilu lainnya yang bertarung di Kota Santri. PPP mendulang dukungan 89.709 suara.

Dengan angka sebesar itu, parpol berlambang ka'bah ini mampu mengantarkan sebelas calegnya duduk di kursi wakil rakyat DPRD Situbondo. Caleg jadi PPP juga bisa dipastikan akan menempati kursi Ketua DPRD Situbondo periode 2009 - 2014. Meski kali ini menjadi pemenang pemilu, namun perolehan kursi PPP justru turun. Pada pemilu 2004, PPP mampu membeli 12 kursi. Sedangkan saat ini hanya 11 kursi.

Di dapil I yang meliputi Kecamatan Situbondo dan Panji, PPP memperoleh 7.932 suara. Satu caleg yang akan duduk adalah Asidah dengan 7.932 suara. Di Dapil II yang terdiri dari Kecamatan Mangaran, Kapongan, Arjasa dan Jangkar, PPP mendapat dukungan 22.849. Tiga calegnya yang akan duduk di kursi DPRD adalah Zainiye, Ahmad Jupri dan HM Aswari. Masing-masing mendapatkan 4.066, 4029 dan 2.541 suara.

Di dapil III yang meliputi Kecamatan Banyuputih dan Asembagus, PPP juga memborong tiga kursi dengan perolehan 22.849 suara. Tiga calegnya yang akan duduk di kursi DPRD adalah Hasanah dengan 4.654 suara, Masykuri 3567 suara dan H Sutrisno 3.417 suara.

Di dapil IV yang terdiri dari Kecamatan Besuki, Jatibanteng dan Banyuglugur PPP mendulang dukungan 10.182 suara. Sehingga, hanya mampu membeli satu kursi. Calegnya yang akan duduk adalah Hj Khoironi dengan 3.014 suara.

Di dapil V yang meliputi, Kecamatan Banyuglugur, Sumbermalang, Mlandingan dan Bungatan PPP mendapatkan dua kursi dengan perolehan 16.816 suara. Calegnya yang akan melenggang ke kursi DPRD adalah Joko Purnomo dengan 4424 suara dan Dwi Widiati dengan 4.325 suara.

Di Dapil VI yang terdiri dari Kecamatan kendit dan Panarukan, PPP mendapatkan satu kursi dengan perolehan dukungan 9.438 suara. Calegnya yang akan duduk adalah Fahrudi Apriawan dengan 5.471 suara.

Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menjadi parpol nomor dua yang memperoleh suara dukungan terbesar. Parpol yang memiliki ikok KHR Mohammad Kholil dan KH Sufyan ini mendulang dukungan 77.774 suara. PKNU bisa menempatkan sepuluh calegnya di DPRD Situbondo.

Di dapil I yang mendapat dukungan 15.765 suara, ada dua caleg PKNU yang akan duduk. Keduanya adalah Dadang Wigiarto dengan 7.120 suara dan Zainurahman dengan 2.120. Di dapil II, PKNU memborong empat kursi dengan perolehan 29.437 suara. Empat calegnya yang akan duduk adalah Abusairi, 4.509 suara; Ulfia Rasyid 3.925 suara; A Syamrowi, 3.729 suara dan H Untung 2.797 suara.

Di dapil III dan IV, PKNU yang mendulang 7.412 dan 5.526 suara masing-masing memiliki satu kursi. Caleg jadinya adalah H Lailul Ilham dengan 3.214 suara dan Attamimi dengan 1.396 suara. Demikian pula di di dapil V dan VI yang meraih dukungan 9.272 suara dan 10.362 suara. Dua caleg yang akan duduk Moh Yusuf Mufti, 2.828 suara dan Muftih Rifai dengan 3.230 suara.

Partai Demokrat yang pada pileg 2004 silam di Situbondo merupakan parpol yang hanya memiliki dua kursi, pada 2009 ini mampu membeli enam kursi dengan perolehan dukungan 46.312 suara. Dia mampu menempatkan calegnya di DPRD satu orang di masing-masing dapil.

Dapil I ada Janur sasra Ananda dengan 2.600 suara. Dapil II, Hadi Priyanto, 2.450 suara; Dapil III, H Lukman Safi, 2.113 suara; dapil IV, Sunardi, 1.610 suara; dapil V Suwarjono 2.073 suara dan dapil VI ada Arifah HS dengan 1.291 suara.

PDI Perjuangan berada di urutan keempat dengan 35.682 suara. Parpol yang diketuai Didit Subagyo ini masih mampu mempertahankan perolehan enam kursi di DPRD tak ubahnya pileg 2004 silam. Di masing-masing dapil, satu kursi. Dapil satu ada Rudi Afiyanto dengan 2467 suara; dapil II M Noer dengan 2.128 suara; dapil III Ningsih dengan 2.347 suara; Dapil IV, Andi Handoko 1.786 suara; Dapil V, Eko Budi Santoso 4.285 suara dan Narwiyoto di dapil VI dengan 2.447 suara.

PKB yang diprediksikan akan hancur setelah ditinggalkan tokoh-tokoh seniornya, masih mampu mempertahankan empat kursi di DPRD. Dua dapil yang tidak memiliki kursi adalah dapil III dan dapil VI. Di Situbondo PKB mendulang dukungan 27.341 suara. Empat calegnya yang jadi adalah Syaiful Bahri dengan 1.442 suara di dapil I, Kholish dengan 2.505 suara di dapil II, HS Muhdor dengan 2.412 suara di dapil IV dan M Khalili di dapil V dengan 1.731 suara.

Partai Golkar memiliki lima kursi. Perolehannya 24.261 suara. Di dapil I calegnya, Drs H Prajudi dengan 2.074 suara. Dapil III Italia dengan 1.118 suara, dapil IV Ningsih dengan 757 suara, dapil V Andi Susanto, 3.066 suara dan Asriyati di dapil VI dengan 1.122 suara.

Partai Hanura dan PAN yang pada pemilu 2004 sama sekali tidak mendapatkan kursi, kini berhasil. Hanura dengan 11.547 suara mampu mendapatkan dua kursi. Masing-masing di dapil IV, Tumyani dengan 3.352 suara dan dapil VI, M Nizar dengan perolehan 2.116 suara. Demikian juga PAN dengan 10.641 suara. Parpol dengan lambang matahari ini mendapat satu kursi di dapil I. Calegnya 3.410 suara.

Ketua KPU Situbondo membenarkan perolehan suara tersebut. Menurut dia, berita acara perolehan suara itu sudah ditandatangani. "Penetapan caleg terpilih rencananya akan dilakukan 24 April mendatang," terangnya kepada RaBa, kemarin.

PPP RAIH 3 KURSI DI KOTA PASURUAN, SAMA SEPERTI 2004

Pasuruan, NU Online
Dari 31 parpol peserta pemilu legislatif di Kota Pasuruan, hanya delapan partai politik yang berhasil mendudukkan wakil mereka masuk gedung DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Ketua KPU Kota Pasuruan A. Hamid menyebutkan, kedelapan partai tersebut masing-masing PKB, PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, Hanura, PKS, dan PAN.

Sebelumnya DPRD Kota Pasuruan terdiri atas 7 partai, masing-masing PKB, PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan Pelopor.

Dia menyebutkan, meski PKB tetap unggul di Kota Pasuruan, perolehan suaranya dalam pemilu 2009 ini turun dibanding tahun 2004 lalu. PKB yang semula mendapat 10 kursi kini hanya mendapat 7 kursi. Namun perolehan suara PDIP meningkat. Jika pada pemilu tahun 2004 mendapat 3 kursi, kini menigkat menjadi 4 kursi. Sedangkan Golkar, Demokrat, dan PPP tetap bertahan dengan perolehan masing-masing 3 kursi.

Perolehan PAN turun, dari 2 kursi kini hanya tinggal 1 kursi. Begitu juga Partai Pelopor, yang pada 2004 lalu mampu mendapatkan 1 kursi, kini tidak mendapatkan lagi.

Partai baru yang berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kota Pasuruan adalah Hanura, dan PKS yang masing-masing mendapatkan 2 kursi. Sehingga format anggota DPRD Kota Pasuruan hasil pemilu 2009 ini bakal berbeda dengan pemilu tahun 2004 lalu.

Dia mengatakan, para calon anggota DPRD Kota Pasuruan hasil pemilu 2009 ini dari PKB 7 orang masing-masing, Hasani, Andi Gita Kadafi, Ismail, Nawawi, Junaidi, M. Yasin, dan Amin Mahmud.

PDI-P 4 orang masing-masing, A. Malik, Kuzaimi, Joko Samudro Setijo, dan Pranoto. Golkar 3 orang masing-masing, Imam Sahlawi, M. Arifin, dan Bambang Sugeng Hariyanto.

Demokrat 3 orang masing-masing, Rina Kristanti, Budi Santoso, dan M. Sholeh. PPP 3 orang masing-masing, Zainul Arief, Sugeng Sutrisno, dan Ubaidillah. PAN hanya seorang, yakni Helmi. Sedangkan partai baru, yakni Hanura 2 orang masing-masing, Lukman Hakim, dan Farid Misbah. PKS 2 orang masing-masing, Safiudin, dan Ismu Hadiyanto.

Rabu, 22 April 2009

PPP Nyaris Hempaskan Golkar di Kab Gorontalo

LIMBOTO-Partai Golkar di Kabupaten Gorontalo, dari hasil perhitungan suara sementara yang dilakukan saat ini, nyaris dihempaskan oleh Partai Persatuan Pembangunan. Dari berbagai informasi yang dihimpun Gorontalo Post menyebutkan, Partai Golkar saat ini bertengger diurutan pertama perolehan suara legislatif untuk DPRD Kabupaten Gorontalo dengan jumlah suara sebanyak 26.396 suara atau 18.62 persen.

Posisi kedua disodok oleh Partai Persatuan Pembangunan dengan perolehan suara sebanyak 25.418 suara atau 17,93 persen. Sementara itu diurutan ketiga secara mengejutkan Partai Hanura menguntit dengan perolehan sauara sebesar 15.809 suara atau sebesar 11.15 persen. Sementara itu Partai Amanat Nasional (PAN) berada diposisi keempat dengan perolehan suara sebanyak 14.597 suara atau 10.30 persen, dan ditempat kelima adalah Partai Demokrat dengan perolehan suara sebesar 11.291 suara atau 7.96 persen.

Dari lima dapil di Kabupaten Gorontalo Partai Golkar mengalami kekalahan di dua dapil masing-masing Dapil 2 Telaga Grup. Partai Golkar keok dari PPP dan Hanura yang berhasil meraup suara sebanyak 7.459 suara dan Hanura 6.504 suara. Didapil ini jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 7 suara. Selanjutnya di dapil 4 meliputi Batudaa grup yang memperebutkan 10 kursi, Partai Golkar kembali dihempaskan oleh PPP dengan perolehan suara 8.564 dan Partai Golkar hanya meraup suara 7.887 dan ditempat ketiga Hanura sebanyak 2.945 suara. Partai Golkar sementara hanya bisa menggungguli suara di tiga Dapil masing-masing Dapil 1 Limboto-Limboto Barat, dapil 3 Pulubala-Tibawa dan dapil 5 Boliyohuto grup.

Di Pasaman Barat Sumbar PPP Rebut 5 Kursi Dewan

ari 29 parpol yang berlaga di Pasbar, hanya 12 parpol yang berhasil mendudukan wakilnya di DPRD Pasbar. Dengan rincian, PPP (5 kursi) Golkar (5 kursi) P Demokrat(5 kursi), PDI Perjuangan (5 kursi). Selanjutnya disusul PAN (4 kursi), PKS (3 kursi), Hanura (2 kursi), PBB (2 kursi), PKB, PBR, PPRN dan Pelopor masing-masing 1 kursi.

Rekapitulasi KPU Buton

Anggota KPU La Ode Endang, membacakan perolehan suara partai Dapil I. Perolehan suara 10 besar di Dapil Buton I, Golkar masih tertinggal, yakni 5.802 suara, disusul PBB 2.384, PPP 1.905 suara, PPPI 1.631 suara, Hanura 1.561 suara, PBB 2.384 suara, PDIP 1.298 suara, PKP 1.201 suara, PPRN 1.205, dan PKPI 1.179 suara.

Sedangkan rekapitulasi perhitungan suara Dapil Buton II dibacakan, anggota KPU Sahirudin. Di Dapil ini, Golkar masih tetap teringgi dengan perolehan suara 8.387 suara, PAN 2.899, PBB 2.644, Hanura 2.671, PKPI 2.380, Barnas 1.827, Demokrat 1.655, PPP 1.516, PPD 1.377, dan PRN 1.252. Sementara perolehan suara Caleg tidak dibacakan, tapi melalui rekapitulasi suara yang siapkan pihak KPU.

Rekapitulasi Dapil III dibacakan Ketua KPU La Biru, dengan perolehan suara juga Golkar teringgi, yakni Golkar 5.768 suara, PAN 2.984 suara, PBB 2.212 suara, Hanura 2.037 suara, PKB 1.973 suara, PDIP 1.770 suara, PDK 1.542 suara, PKN 1.507 suara, PPP 1.445 suara dan PDP 1.217 suara.

PPP Kebagian 6 Kursi Dewan Di Cianjur

eskipun hasil rekapitulasi manual penghitungan perolehan suara partai politik (parpol) dan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten/kota pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2009 belum disahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur melalui rapat pleno, namun dapat dipastikan Partai Demokrat (PD) meraih kemenangan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, PD berhasil memperoleh sebanyak 210.978 suara sah. Disusul kemudian dengan Partai Golkar (PG) sebanyak 142.127 suara. Selanjutnya berada di posisi ketiga adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan raihan 128.835 suara.
Dengan demikian, prediksi bakal calon legislatif (caleg) yang nanti akan duduk di DPRD Kabupaten Cianjur mulai terlihat. Diprediksikan, PD bakal mendapatkan 14 kursi, PG (8 kursi), PDIP (7 kursi), PPP (6 kursi), PKS (5 kursi), PBB (3 kursi), PKB (3 kursi), Partai Hanura (2 kursi), dan Partai Gerindra (2 kursi).
Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Unang Margana SH, MH, mengungkapkan, rekapitulasi manual hasil Pileg 2009 tersebut akan disahkan dalam rapat pleno KPU Kabupaten Cianjur yang dijadwalkan pada tanggal 15-18 Mei 2009. “Rekapitulasi yang kami lakukan ini belum merupakan keputusan hasil akhir pemilu legislatif. Hasil ini nanti akan dibawa dalam rapat pleno untuk selanjutnya disahkan,” terang Unang.

PPP Kab Probolinggo Sikat 9 Kursi Dewan

Berdasarkan perolehan suara partai dan caleg di tiap tiap Daerah pemilihan maka dapat diprediksi perolehan kursi DPRD Kabupaten Probolinggo oleh masing-masing parpol tersebut.

PPP diprediksi bakal meraih 9 kursi DPRD. Jumlah itu sama dengan hasil perolehan kursi PKB.

Di belakang PPP dan PKB menyusul PDIP dan Golkar yang sama-sama mendapatkan 7 kursi. Menyusul berikutnya PKNU, Hanura, dan Demokrat dengan raihan masing-masing 4 kursi.

Di bawahnya tiga partai debutan baru itu adalah PKPB yang menguasai 2 kursi. Empat posisi terbawah diduduki PAN, Barnas, PKS, dan Republikan yang masing-masing diprediksi meraih 1 kursi. Data selengkapnya lihat tabel.

PPP Sementara Dapat Nomer 4 di NAD

Perolehan Suara Sementara Parpol untuk DPRA
* Update 21 April pukul 17.30 WIB

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)

No | Partai | Suara | Persen
1 |Partai Aceh (PA) | 316.234 | 44.27%
2 | Partai Demokrat | 92.742 | 12.98%
3 | Golkar | 35.405 | 4.96%
4 | PPP | 32.272 | 4.52%
5 | PKS | 31.30| 4,38%
6 | PAN | 28.307 | 3.88%
7 | Partai SIRA | 14.817 | 2.03%
8 | PKPI | 14.334 | 2.01%
9 | PBB | 14.270 | 1.98%
10 |PRA | 14.081 | 1.97%
11 |PBR | 13.797| 1.93%
12 | Gerindra | 17.797 | 1.93%.
13 | Hanura | 11.065 | 1.55%
14 |PDA | 10.592 | 1.48%
15 | PDIP | 9.879 | 1.38%
16 | PPRN | 7.734| 1.08%
17 | PKB | 7.184 | 1.01%
18 | PBA | 6.756 | 0.95%
19 | PKPB | 6.169 | 0.86%
20 | PPPI | 5.114 | 0.72%
21 | PKNU | 4.755 | 0.67%
22 |PAAS | 4.720 | 0.66%
23 | PBN | 4.165 | 0.58%
24 | PMB | 3.440 | 0.48%
25 |PPD | 2.893| 0.40%
26 |PDP | 2.820| 0.39%
27 |PIS | 2.707| 0.38%
28 |PDK | 2.643| 0.37%
29 |Partai Patriot | 2.590 | 0.36%
30 |PNBKI | 2.123 | 0.30%
31 |Partai Pelopor | 1.908 | 0.27%
32 | PK | 1.444 | 0.20%
33 |Republikan | 1.109 | 0.16%
34 |PKP | 1.093 | 0.15%
35 |PPI | 1.090 | 0.15%
36 |PNI Marhaenisme | 1.002 | 0.14%
37 |Partai Merdeka | 971 | 0.14%
38 | PPNUI | 914 | 0,13%
39 |Partai Buruh | 635 | 0,09%
40 | PPDI | 529 |0.07%
41 | PSI | 499 | 0,07%
42 | PKDI | 458 | 0,06%
43 | PDS | 188 | 0.03%
44 |PIB | 183 | 0,03%
Total | 714.381 | 100,00%

PPP Kehilangan Satu Kursi di Dapil III Bangka

Edisi : Kamis, 23.April.2009 | 09:36 wib

SUNGAILIAT, KAMIS -- Berdasarkan rekapitulasi KPUD Bangka diprediksi PPP kehilangan satu kursi di daerah pimilihan (Dapil) III yakni Pemali dan Bakam. Sementara empat dapil lainnya PPP meraih masingmasing satu kursi.

Pada dapil tiga untuk DPRD Bangka, Partai Demokrat dengan perolehan 4.238 suara, kemudian disusul PDI-P dengan 3761 suara diposisi kedua, posisi ketiga ditempati Golkar dengan sebanyak 1.887 suara dan posisi keempat diraih PKS dengan 1.473 suara.

Sementara di dapil empat Merawang-Puding Besar dengan lima kursi, posisi teratas ditempati PDI-P dengan perolehan 3.837 suara, disusul PPP pada posisi kedua dengan perolehan sebanyak 2.970 suara, Demokrat menempati posisi ketiga dengan 2.750 suara, posisi keempat diraih Golkar dengan 2.593 suara, dan PKS menempati posisi kelima denga1.202 suara.

Sedangkan untuk dapil lima Mendo Barat dengan lima kursi, posisi teratas ditempati partai berlambang banteng dengan moncong putih PDI-P sebanyak 2.742 suara, kedua diraih partai berlambang pohon beringin Golkar dengan 2.582 suara dan posisi ketiga PPP dengan 2.566 suara. Sementara itu dua parpol baru yakni Hanura di Mendo Barat ini berhasil memperoleh sebanyak 1.406 suara diposisi ke empat dan PPRN mampu berada diurutan kelima dengan 1.297 suara. Sedangkan partai Demokrat yang digawangi SBY ternyata tidak meraih kursi di dapil lima Mendobarat ini.

Ketua DPC PPP Bangka Amrie Cahyadi, kepada harian ini mengatakan, PPP berhasil meraih empat kursi di DPRD Bangka yakni di dapil satu Sungailiat dengan caleg Epa Lestari, dapil dua BelinyuRiausilip dengan caleg Syamsul Arifin, dapil empat PudingMerawang dengan caleg Amrie Cahyadi dan dapil lima Mendobarat dengan caleg Amzahri.

"Kami kecolongan di dapil tiga PemaliBakam, karena kekurangan ? financial logistik. Kalau dari kualitas figur kami tidak kalah tetapi terus terang saja masyarakat kita sekarang sudah bergeser pragmatis cara pikirnya," aku Amrie.

Selain itu diakui Amrie persaingan politik di dapil tiga sangat ketat sehingga wajar PPP kalah.

"Berdasarkan evaluasi, wajar kalau kita kalah di sana saingan banyak, ada pengusaha, politikus, bahkan anak pejabat," ungkap Amrie.

Selasa, 21 April 2009

Di DIY Suara PPP Naik Turun

Pemilu kali ini, tambah dia, raihan suara PPP relatif turun. Untuk DPRD DIJ, diperkirakan PPP hanya akan mendapatkan dua sampai tiga kursi. Di DPRD Kota Jogja diperkirakan juga dua kursi(pemilu 2004 hanya dpt 1 kursi), Bantul empat(pemilu 2004 hanya dpt 1 kursi), Sleman empat(stabil/stganan), Kulonprogo,dan Gunungkidul masing-masing satu(masing masing turun 1 Kursi). Jumlah ini sangat jauh dibandingkan dengan prestasi PPP pada Pemilu 1997 yang mampu merajai DIJ

PPP Kudus Hanya Bisa Menyabet 3 Kursi Dewan

Berdasarkan penghitungan data yang diolah dari seluruh partai dan caleg, Partai Golkar enam kursi, PKB (6), PDIP (6), PAN (5), Partai Demokrat (4), PPP (3), Partai Gerindra (2), PKPB (2), PKNU (2), Partai Hanura (2), PDK (2), PKS (1), Partai Pelopor (1), PIS (1), PBR (1), dan PPPI (1).
Hasil buruk diperoleh pPKS di Kudus, dengan diperkirakan hanya berhasil meraih satu kursi saja, dari 5 Kursi pada pemilu 2004.

Di Jepara Kursi PPP Turun dari 14 Jadi 9 Kursi

Suara PPP dan PKB Turun JEPARA-Partai Gerinda ternyata mampu mencatatkan suara fenomenal di Jepara. Bagaimana tidak, meski tercatat sebagai partai baru, namun perolehan suaranya cukup signifikan dan mampu mengalahkan beberapa partai lama, seperti PKB, PAN, dan PKS (lihat perkiraan perolehan kursi).Partai yang didirikan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto tersebut menjadi rising star atau bintang baru yang bersinar terang. Dari estimasi diprediksikan partai ini mampu meraih enam kursi di DPRD Jepara. Enam kursi itu berasal dari semua dapil.Peta perolehan suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu benar-benar mencengangkan. PPP, yang selama ini menjadi partai pemenang di Jepara, tampaknya harus kehilangan sejumlah jatah kursi di DPRD Jepara karena perolehan suaranya menurun. Kemungkinan, PPP hanya akan mendapatkan 9 kursi. Jumlah itu, jauh berbeda saat pemilu 2004 yang berhasil mendapatkan 14 kursi. Kalkulasi ini bisa kita lihat dari data perolehan suara di tingkat KPU Jepara. Dengan asumsi rata-rata Bilangan Pembagi Pokok (BPP) antara 9-10 ribu per daerah pemilihan (dapil) yang didapatkan dari akumulasi jumlah suara sah dibagi dengan jumlah kursi yang diperebutkan di masing-masing dapil. Partai yang menurun tajam lainnya adalah PKB. Partai yang kini di bawah kendali Muhaimin Iskandar, itu untuk Kabupaten Jepara pada lima tahun lalu mampu meraih kursi sebanyak sembilan. Kini kemungkinan partai ini hanya meraih 4 kursi. Sementara itu, partai yang perolehan kursinya cukup stabil adalah PDIP. Jumlah kursi yang didapatkan pada Pileg 2004 sebanyak delapan. Kini dengan kalkulasi berdasarkan rekapitulasi ditingkat KPU, kemungkinan PDI-P bahkan berhasil menambah satu kursi menjadi sembilan di DPRD Jepara.Tak mau kalah dengan PDIP, partai lama yang jumlah kursinya naik ialah Demokrat. Jika pada Pemilu 2004, kursi yang didapatkan hanya empat. Kini, pada Pileg tahun ini mendapatkan lima kursi. PAN juga naik suaranya Jika pada Pileg lima tahun lalu, partai yang didirikan Amin Rais ini mengantongi satu kursi, pada Pileg tahun ini kursi yang didapatkan diprediksikan sebanyak tiga kursi. Partai lama yang berhasil naik ialah PKS. Partai yang mengusung asas Islam ini diprediksikan meraih dua kursi. Kursi ini berasal dari dapil satu dan dapil tiga. Adapun partai lama yang tetap perolehan kursinya tidak berubah ialah Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini di Jepara pada tahun 2004 meraih kursi sebanyak enam. Pada Pemilu kali ini jumlah kursi diprediksikan tidak bergeser. Raihan kursi itu berasal merata dari semua dapil. Sementara itu partai-partai baru yang meraih kursi diprediksikan ada empat partai. Selain Gerindra, ada PKNU, Hanura dan Barnas. Jumlah kursi yang diraih PKNU bahkan diprediksikan bisa mencapai dua.Rekapitulasi di tingkat KPU Jepara akhirnya selesai juga setelah sempat tertunda akibat surat suara dari PPK Tahunan terlambat disetorkan ke KPU. Setelah melalui penghitungan yang diwarnai hujan interupsi, KPU Jepara disaksikan para saksi Parpol dan Caleg, Senin malam (20/4) akhirnya melakukan penandatanganan Berita Acara rekapitulasi hasil penghitungan suara partai politik dan perolehan suara calon anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI dan DPD."Setelah ini KPU Jepara mempunyai agenda menetapkan hasil perolehan Parpol untuk calon anggota DPRD kabupaten. Sesuai jadwal sebagaimana tertuang dalam peraturan KPU nomor 20/2008 tentang jadwal tahapan KPU akan menetapkan kursi partai dan caleg terpilih pada 15-17 Mei mendatang," ungkap ketua KPU Jepara Muslim Aisha.

DPR-RI, Caleg PPP Unggul di Sampang

Hasil Penghitungan Suara Sementara KPUD Sampang SAMPANG-Pamor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata masih cukup kuat. Indikasinya, perolehan suara sementara partai dan caleg DPR-RI yang diberangkatkan partai berlambang Kakbah ini mengungguli raihan suara partai dan caleg lainnya.Buktinya, dukungan yang dikumpulkan PPP mencapai 106.871 suara dan suara yang dikumpulkan H Moohammad Mahfudh SH MSi selaku caleg PPP mencapai 73.216.Berdasar data suara sementara yang dirilis KPUD Sampang, peringkat pertama dipimpin PPP. Sementara posisi kedua, diduduki Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan raihan 66.264 suara dan Ir Abdul Aziz Suseno MT selaku calegnya berhasil menggondol 54.900 suara. Untuk PKB, menempati posisi ketiga dengan perolehan 47.070 suara dan calegnya H Ahmad Mubassyir Mahfud SH didukung 15.597 suara.Hasil analisa koran ini, kekuatan suara PPP berasal dari Kecamatan Banyuates, Ketapang dan Robatal. Sementara kecamatan penyumbang suara terbanyak PKS adalah Kecamatan Karang Penang, Robatal, dan Ketapang. Caleg PPP H Moohammad Mahfud SH MSi meraih suara tertinggi setelah mendapat dukungan terbanyak dari Kecamatan Sampang, Kedungdung, dan Banyuates.Raihan suara yang dicapai Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga patut diacungi jempol. Kendati usia kedua partai ini masih seumur jagung, tapi perolehan suaranya bisa mengalahkan partai-partai lama dan partai satu angkatan. Sebut saja Partai Amanat Nasional (PAN) dan partai pemenang Pemilu 2009 yaitu Partai Demokrat.Tapi, data ini merupakan perolehan suara sementara. Sebab hingga berita ini diturunkan sampai pukul 13.30, PPK Omben dan Sreseh belum mempresentasikan hasil rakapitulasi dan penghitungannya. Dibanding hari-hari sebelumnya, suasana rapat pleno berlangsung sangat kondusif. Tapi, tetap dalam kawalan aparat kepolisian.Ketua Divisi Pemutakhiran Data dan Penghitungan Suara KPUD Sampang Hernandi Kusumahadi mengatakan, kemarin penghitungan dijadwalkan selesai. "Jika penghitungan dan rekapitulasi secara keseluruhan sudah selesai, maka KPUD Sampang akan memberi press realese kepada publik," pungkasnya.

Kamis, 16 April 2009

PPP Nomer 2 di Kecamatan Sukagumiwang

 SUKAGUMIWANG— Tahapan rekapitulasi hasil Pemilu 2009 di PPK Kecamatan Sukagumiwang berakhir kemarin (16/4). Data yang dihimpun Radar dari PPK setempat, suara terbanyak diraih Golkar yakni 22.225, PPP di urutan kedua dengan 6.416 suara, PDIP menduduki urutan ketiga dengan 4.178 suara, keempat Demokrat dengan 2.940 suara dan PKB 2.243 suara.
Partai lainnya adalah Gerindra dengan 1.982 suara), PKS 1.656 suara, PBB 665 suara, PAN 658 suara dan Hanura 638 suara. Perolehan suara itu didapat dari 19 TPS dengan jumlah hak pilih 26.279 jiwa. Ketua PPK Sukagumiwang Ajis Sanusi mengatakan, rekapan hasil pemilu yang menggunakan sistem manual tersebut telah disempurnakan menggunakan komputerisasi dan disepakati para saksi.

Dua Kursi PPP dari 2 Dapil di Sumbar Bisa Tercapai

Epiyardi Asda, M Iqbal (Putra Bachtiar Chamsyah) dan Ermazlena bersaing ketat.

Padang, Padek--Partai dan calon legislatif (caleg) yang akan memperoleh kursi DPR RI asal Sumbar sudah mulai bisa ditebak. Sebanyak 14 kursi di Sumbar 1 dan 2, diperkirakan hanya menjadi milik enam partai yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).  


Partai Demokrat meraih empat kursi, masing-masing dua kursi di setiap daerah pemilihan (dapil). Partai Golkar diperkirakan dapat tiga kursi yakni dua kursi di dapil 1 dan satu kursi di dapil 2. PAN, PKS dan PPP masing-masing dapat jatah dua kursi dengan perolehan satu kursi di setiap dapil. PDIP hanya dapat satu kursi di Sumbar 1. Kursi di Sumbar 2 hilang karena direbut PPP.

Perkiraan ini berdasarkan pergerakan persentasi suara selama lima hari terakhir dan penghitungan yang dilakukan berdasarkan rumusan Peraturan KPU No 15 tahun 2009 dan UU No 10 tahun 2008 tentang Pemilu. 
Tren yang muncul meski jumlah suara terus bertambah, tetapi persentasi tidak berubah signifikan. Yang berubah drastis hanya terjadi di PPP hampir dua kali lipat. Tadinya hanya 4,6 persen kini meningkat tajam menjadi 7,4 persen.

Lonjakan suara ini mengakibatkan dua kursi yang tadinya sudah dimiliki partai lain direbut PPP. Kursi yang terambil, satu kursi milik Gerindra di dapil 1 dan satu kursi milik PDIP di dapil 2. Fadli Zon dan terlebih lagi Mahyuddin yang kini perolehan suara pribadinya berada di posisi tiga besar di Sumbar 2 untuk sementara dalam posisi tidak aman. Bisa-bisa tidak dapat jatah kursi karena perolehan suara partainya sudah digeser PPP dan trennya terus menurun. 

Tren perolehan PPP terus menanjak dari sebelumnya 7,14 persen menjadi 7,4 persen. Hal yang sama terjadi di PBB dari 2,8 persen menjadi 2,9 persen dan Partai Golkar dari 17,15 persen menjadi 17,37 persen. Selebihnya mengalami penurunan meski dalam persentasi yang sangat kecil. Hitungan sementara hingga pukul 22.00 WIB tadi malam di Sumbar 1 posisi puncak masih dipegang caleg No urut 1 Partai Demokrat yakni Dasrul Djabar dengan perolehan suara 17.831. 

Posisi caleg lain masih sama dengan satu hari sebelumnya. Kecuali M Ichlas El Qudsi (PAN) yang menggeser posisi Sudarmanto (PDIP) dari posisi delapan. Caleg yang berpeluang masuk 8 besar pun tak banyak berubah. Hanya saja Darul Siska terdepak dengan masuknya nama Poempida Hidayatulloh. Lengkapnya lihat grafis. Meski suara Poempida masih terpaut jauh dari Jeffrie dan hanya berada di posisi caleg berpeluang masuk 8 besar dengan perolehan suara 3.750. Tapi kemungkinan Golkar akan memperoleh dua kursi di Sumbar 1, maka peluangnya menuju Senayan tetap terbuka.

Syaratnya Poempida bisa menjaga perolehan suara di atas 8 kandidat lain di internal Golkar. Sebab di belakangnya sudah menguntit Azwir Dainy Tara dan Darul Siska. Di PAN bersaing keras antara Fauzi Hasan dengan Muhammad Ichlas El Qudsi karena PAN hanya kebagian satu kursi di Sumbar 1. Beda dengan Irwan yang bakal melenggang mulus ke Senayan tanpa ada saingan di PKS.  

Di internal PPP pertarungan keras bakal terjadi antar Ketua DPW PPP Epyardi Asda (4.401 suara) dengan pendatang baru Yusuf Jamaluddin Tarigan. Suara Yusuf yang juga cucu Syech Belubus Payakumbuh ini terus menguntit di belakang dengan perolehan 2.923 suara. “Suara dari kantong-kantong kita belum banyak yang masuk seperti Pesisir Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya. Jadi masih besar peluang kita bisa masuk. Kita optimistis,” katanya tadi malam. 

Perolehan suara di Sumbar 2 sama sekali tak ada perubahan. Yang berubah hanya di posisi caleg berpeluang masuk enam besar. Muhammad Iqbal terdepak dengan masuknya Rizaganti Syahrum. Namun dengan tren persentasi perolehan suara PPP yang terus menanjak dan suara partai lain cenderung konstan, maka PPP Dapat 1 kursi di Sumbar 2. M Iqbal dipastikan bisa masuk ke Senayan. Namun suaranya masih kejar-kejaran dengan caleg No 1 Ermalena dengan perolehan suara 3.839. lengkapnya lihat grafis. (geb)

PPP Dapat 1 Kursi di Dapil V Kab Kediri Jatim

Data yang dihimpun dari rekapitulasi sementara panwaslu Kabupaten Kediri menyebutkan, total suara sah di dapil tersebut sejumlah 102.332 suara. Dengan jumlah tersebut Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) di dapil V sebesar 12.791 suara. "Hitungan yang kami lakukan masih bersifat sementara," kata ketua panwaslu Kabupaten Kediri, M Anas.

Dari data panwaslu, ada sepuluh parpol yang meraih urutan sepuluh besar. Yaitu PDIP 30.121 suara. Demokrat, 13.025 suara. PPP 9.494 suara. Golkar 8.206 suara. PAN 1.145 suara. Lima parpol lainnya, PKB 5.702 suara. Hanura 6.465 suara. PKB 5.702 suara. PKS 5.112 suara. PPRN 3.059 suara. "Perhitungan yang kami lakukan hanya bersifat perhitungan sementara," kata ketua panwaslu, M Anas.

Sayangnya, dari sepuluh parpol peraih suara terbanyak itu, tidak semuanya bisa mendapat kursi. Dengan jumlah BPP sebesar 12.791, PDIP berhasil mendapat dua kursi yaitu Bambang Tri Guntoro dan Purwanto. 

Enam kursi lainnya diperebutkan oleh enam parpol. Satu kursi diraih Imam Sudirman dari Demokrat, Achmad Saechu dari PPP, Sutitah dari Golkar, Muhaimin dari PAN, Sriwati dari Hanura, dan M. Alif dari PKB. Dua parpol lainnya, PKS, PPRN tidak bisa mendapatkan kursi.

PKB dan PPP Pimpin di Mojosari Mojokerto Jatim

MOJOSARI - Persaingan perebutan suara DPRD Kabupaten Mojokerto di Dapil II (Mojosari, Pungging dan Ngoro) tampaknya dikuasi partai-partai lama. Bahkan partai berbasis massa Islam masih memiliki peluang terbesar untuk meloloskan calon-calonnya ke gedung dewan.

PPP dan PKB misalnya, menguasai dua kecamatan berbeda. Yakni PPP memimpin di Kecamatan Ngoro sementara PKB di Kecamatan Mojosari. Partai berlambang kakbah pimpin Khusairin ini memimpin di Ngoro dengan perolehan 6.312 suara, sementara di tempat kedua PKPB yang dimotori incumbent Supardi berhasil menempati peringkat kedua dengan 5.784 suara diatas perolehan PDIP yang memperoleh 5.100 suara.

Sedangkan di Mojosari, PKB meskipun digembosi oleh kelompok Gatara bentukan KH Abdurahman Wahid dan Yenny Wahid namun berhasil mendulang suara signifikan dengan 5.021 suara. Posisinya dibayangi PDIP yang mengantongi 4.902 suara. Di tempat ketiga, Partai Demokrat mengejar dnegan 4.878 suara.

Dengan perolehan masing-masing partai di dua kecamatan itu, tampaknya mereka yang melenggang ke gedung dewan adalah wajah-wajah lama. Apalagi, suara dari Kecamatan Pungging masih belum diketahui menyusul penghitungan ulang Sabtu (11/4) kemarin.

Penghitungan suara ulang di TPS 4 Desa Bangun, Kecamatan Pungging akibat kesalahan sebelumnya. Penghitungan ini dilakukan setelah pihak KPUD mendapat protes dari Partai Patriot Kabupaten Mojokerto yang melakukan perhitungan tanpa dihadiri saksi-saksi.

Dari hasil penghitungan di TPS pada tanggal 9 April lalu tercatat dari 320 Daftar Pemilih Tetap (DPT) suara sah sebanyak 292 dan suara tidak sah sebanyak 65 sehingga berjumlah 357, namun setelah dihitung ulang menjadi 193 suara sah dan 65 untuk suara tidak sah.

Anggota KPUD, Rusman Arif mengatakan, penghitungan ulang ini dilakukan karena terjadi kesalahan pada saat penghitungan pada 9 April lalu. Kesalahan itu, lanjutnya, adalah menghitung dua suara untuk kertas suara yang terdapat dua kali contreng yakni pada gambar partai dan nama caleg. Disamping itu, penghitungan ini juga dilakukan untuk meminimalisir keributan. ''Untuk keamanan dan kejelasan semua parpol, agar tidak terjadi kecurigaan,'' terang Arif.

Dikatakannya, penghitungan kali ini hanya dilakukan untuk kotak suara yang bermasalah, dan bukan seluruh TPS. ''Yang dihitung hanyalah yang menjadi obyek persoalan. Masalah ini kan juga diakibatkan masalah aplikasi data. Suara tidak dapat di entry karena tidak sama antara jumlah daftar pemilih tetap dengan total surat suara,'' ujarnya. (ris/yr)

 

 

10 Besar Rekapitulasi Sementara Pileg DPRD Kabupaten Mojokerto

Kecamatan Ngoro

1. PPP 6.312
2. PKPB 5.784
3. PDIP 5.100
4 .PAN 3.209
5 .P. Patriot 2.951
6. P. Demokrat 2.781
7. PKNU 2.219
8.P. Golkar 1.690
9.P. Hanura 1.408
10.P. Buruh 1.289 
 
Kecamatan Mojosari

1.PKB 5.021
2.PDIP 4.902
3.P. Demokrat 4.878
4.PPP 4.780 
5.PKNU 2.708
6.PAN 2.502
7.P. Golkar 2.244
8.P. Hanura 1.307
9.PKS 1.305
10.P. Patriot 909

KH Asep Maoshul Sepertinya Peraih Suara Terbanyak di PPP

Dari sebagian Jago Jago Unggulan, justru di luar dugaan mereka justru meredup dari mulai Marissa Haque, Farid Al Fauzi,Ahmad Muqowam dll.

Yang Justru memperoleh suara signifikan malahan Caleg Caleg PPP yang berasal dari Lokal daerah pemilihan mereka.KH Asep Maoshul dari Manonjawa Tasikmalaya terbukti masih mampu mempertahakan dominasi PPP di Tasikmalaya mengalahkan Golkar.Juga Duet suami isteri Achmad Dimyati Natakusumah dan sang isteri Irna Narulita di Kabupaten Pandeglang Banten.Sayangnya Ahmad Dimyati N yang menjabat Bupati Pandeglang sekarang menjadi tersangka korupsi.Juga masih ada Lukman Hakim Syaifudin "Si goodlooking -Si Cakep dari PPP" di Dapil Magelang-Temanggung-Wonosobo-Purworejo Jateng .

PPP Borong Tiga Kursi di Dapil III Asembagus Situbondo

SITUBONDO - Sepekan pasca pencontrengan, peta perolehan kursi di DPRD Situbondo mulai bisa diprediksikan. Ada dua partai politik (parpol) yang mendominasi perolehan kursi. Dua parpol itu adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Pantauan koran ini dari sejumlah penghitungan suara yang dilakukan di tingkat PPS (Panitia Pemungutan Suara) menyebutkan, dua parpol tersebut unggul dibanding parpol lainnya. Seperti di daerah pemilihan (dapil) III yang meliputi Kecamatan Asembagus dan Banyuputih. Di wilayah Situbondo timur itu, PPP untuk sementara mengantongi dukungan hingga 22.500 suara. Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) di dapil itu sekitar 7000 suara.

Dengan demikian parpol yang diketuai KHR Ahmad Fawaid itu diprediksi mampu meraih tiga kursi DPRD sekaligus. Setidaknya ada tiga caleg yang berpeluang untuk melenggang menunju gedung dewan di Jalan Kenanga. Mereka adalah Hasanah Tohir (4.661 suara), Masykuri Ismail (3.567 suara). Menyusul kemudian H Sutrisno dengan perolehan 3.394 suara. 

Sedangkan PKNU diperkirakan hanya akan mampu mengantarkan satu calegnya ke DPRD Situbondo. Caleg yang paling berpotensi adalah H Lailul Ilham dengan perolehan sementara 1.439 suara. Jumlah suara itu baru sebatas dari Kecamatan Asembagus. Tiga kursi lainnya diperkirakan akan diperebutkan PDI Perjuangan, Partai Demokrat dan Partai Golkar. 

Nama caleg yang berpeluang adalah Ningsih dari PDI Perjuangan (1.518 suara), H Lukman Syafii dari Partai Demokrat (1.141 suara), dan Italia dari Partai Golkar (911 suara) ''Data itu baru di Kecamatan Asembagus. Bisa berubah jika data perolehan suara dari Kecamatan Banyuputih juga masuk," imbuh sumber koran ini. 

Di dapil I yang meliputi Kecamatan Situbondo dan Panji, PKNU membalas kekalahannya kepada PPP di dapil III. Di dapil yang menyediakan delapan kursi ini PKNU diperkirakan akan memborong tiga kursi juga. Di Kecamatan Panji saja, PKNU mampu mendulang 13.236 suara.

Caleg yang dipastikan lolos melenggang ke kantor DPRD adalah Dadang Wigiarto. Di Kecamatan Panji, Dadang memperoleh dukungan 3.731 suara. Dua kursi lagi diperkirakan akan diisi Yusuf Firdaus dan H Zainurahman dengan perolehan masing-masing 1.806 dan 1.548 suara. "Tapi bisa saja PKNU di dapil I hanya dapat dua kursi karena sisa suaranya kalah tinggi dengan perolehan suara parpol lain. Apalagi, harga kursi di dapil I bisa lebih mahal dibandingkan dapil-dapil lainnya," lanjut sumber koran ini di KPU Situbondo. 

PPP di dapil I diprediksikan hanya akan dapat jatah satu kursi. Di Kecamatan Panji saja, PPP hanya mampu meraup 5.490 suara. Caleg yang paling berpeluang lolos adalah Ida Sofi dengan 1.187 suara. Sedangkan PDI Perjuangan mengantongi 6.257 suara. Setidaknya ada tiga caleg yang memperebutkan satu kursi PDI Perjuangan di DPRD. Yakni Hernowo, Rudi Afiyanto dan Jainur Ridho.

Caleg Partai Demokrat Janur Sasra Ananda di Kecamatan Panji tetap mampu mengungguli perolehan suara Ny Ridho Wahyuningsih Ismunarso yang hanya mendapat dukungan 695 suara. Pria yang diprediksikan akan merebut satu-satu kursi DPRD milik Demokrat di dapil I itu mengantongi 1.745 suara. PKB yang mengantongo 3.253 suara juga diperkirakan akan kebagian kursi. Caleg dengan perolehan suara terbanyak untuk sementara adalah Syaiful Bahri dengan 1.537 suara. Sedangkan satu kursi lagi akan diperebutkan Golkar. 

Di dapil VI yang meliputi Kecamatan Panarukan dan Kendit dari enam kursi DPRD yang disediakan diprediksikan akan dibagi rata kepada enam parpol. Di dapil ini PKNU sebenarnya mampu memenangkan pileg dengan 10.195 suara. Namun, sisa suara yang ada tak mampu untuk membeli satu kursi lagi yang harganya diperkirakan mencapai 7.200 suara. Caleg PKNU yang paling berpotensi adalah H Mufti. Menyusul kemudian Caleg PPP, H Fahrudi. Di dapil VI PPP mampu mengantongi 9.285 suara. 

Sisa empat kursi diperebutkan empat Parpol. Partai Demokrat dengan perolehan 5.194 suara, PDI Perjuangan 3.442 suara, Partai Golkar 3.294 suara, serta Partai Hati Nurani Rakyat dengan 3.200 suara. Caleg yang berpeluang lolos Arifah, Totok, Asriati dan Moh Nizar.

Sedangkan di dapil V yang meliputi Kecamatan Mlandingan, Suboh dan Bungatan, PPP mendominasi perolehan dukungan dengan 16.078. Di dapil ini PPP dipredikasikan mendapatkan dua kursi. PKNU dengan perolehan 8.385 suara bisa mendapat 1 kursi. Demikian pula dengan parpol lain seperti Partai Demokrat (6.758 suara), PDI Perjuangan (5.385 suara), Partai Golkar (5.042 suara), serta PKB 3.171 suara. Masing-masing dapat satu kursi.

PPP unggul di Sidimpuan Utara Sumut

PPP, Hanura, Barnas, unggul di Sidimpuan Utara  


P.SIDIMPUAN - PPP dan Partai Hanura serta Partai Barnas, unggul di Padang Sidimpuan Tenggara.

Demikian hasil rekapitulasi diperoleh Waspada dari PPK P.Sidimpuan Tenggara, Kota Padang Sidimpuan, tadi malam. PPP memperoleh 2.248 suara, Hanura 1962 dan Barnas 1.071 suara.

Kecamatan P.Sidimpuan Tenggara merupakan Dapil I bersama Kec. P.Sidimpuan Batunadua dan P.Sidimpuan Angkola Julu. Tiga wilayah jadi satu Dapil itu memperoleh jatah 5 kursi di dewan.

Keunggulan perolehan suara itu bukan karena nama besar partai politik, melainkan citra dan nama calon anggota legislatifnya (caleg). Di PPP dan Barnas ada Anggara Muda Lubis dan Hotmatua Hasibuan (Oppan).

Di Hanura ada Henni Herilina yang merupakan istri Kepala Bappeda Kota P.Sidimpuan, Hadi Ashari Nasution di Kec. P.Sidimpuan Tenggara.

Setelah PPP, Hanura, dan Barnas, partai politik lain hanya memperoleh suara di bawah 1.000. Seperti PDIP 825 suara, dan Partai RepublikaN 800.

Perolehan suara terendah Partai Sarikat Indonesia 4, PNBK Indonesia 5, PIS 6, PPNUI 7 dan PDK10. PNI Marhaenis 17, Partai Kedaulatan 27, PPD 29, Partai Merdeka 30, Partai PPI 31, PDS 38, PP RN 50, PDP 60, dan PKB 81.

Partai politik dengan perolehan suara di bawah 800 Partai Gerindra 776, PIB 640, PD 636, Partai Golkar 625, PPI 489, PBR 387. PKNU 369, PKPI 341, Partai Keadilan Sejahtera 340, Partai Buruh 333, Partai Amanat Nasional 316, Partai Pelopor 271, Partai Karya Peduli Bangsa 253.

Partai Penegak Demokrasi Indonesia 173, Partai Kasih Demokrasi Indonesia 141, Partai Patriot 200, Partai Bulan Bintang 125, Partai Matahari Bangsa 109, dan Partai Karya Perjuangan 103 suara.

Berdasarkan data PPK terdapat 24.695 suara sah dari sekitar 33.000 Daftar Pemilih Tetap, dan suara tidak sah 287. Berarti jumlah pemilih yang mendatangi TPS pada hari pemungutan suara sebanyak 24.982, dan sekitar 8.018 atau 24,3 persen Golput.

Seluruh Dapil di Kalimantan Diperkirakan Aman Buat PPP

Dari 4 Wilayah di Kalimantan yang mencakup 5 Dapil, Kalbar, Kalteng, Kaltim ,Klsel1 dan Kalsel 2 maka perolehan suara dan perolehan Kursi DPR Untuk PPP diprediksi dalam posisi aman.Khusu untuk Kalimantan Tengah Jika berhasil menghantarkan wakilnya di DPR Pusat maka yang akan lolos di perkirakan calon perempuan, Noorhasanah.

PPP Yakin Raih Dua Kursi di Dapil XI Jabar

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis bisa mengantarkan dua calonnya ke kursi DPR RI dari daerah pemilihan Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kab. Garut. 

Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimistis masing-masing bisa mendapatkan satu kursi di DPR. 

Lain halnya dengan Partai Golkar, mereka belum bisa memastikan perolehan suara untuk DPR. "Masih menunggu rekapitulasi dari berbagai daerah," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Tasikmalaya Noves Narayana, Minggu (12/4).

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Tatang Farhanul Hakim mengatakan, kemungkinan besar PPP bisa mengantarkan dua caleg ke DPR RI. Kedua nama yang diperkirakan masuk, yaitu K.H. Asep Mousul Affandi dan Koerdi Mukri.

Rabu, 15 April 2009

Para Pejuang Ksatria PPP"Bertangan Kosong" Di Libas Caleg Bersamurai Bahkan BerGergaji Mesin

Usai Pemilu, ke Mana Para Calon Legislatif Yang Tak Beruntung? 
Njahit Lagi, Kumpulkan Tabungan Pendidikan Anaknya 

Dedi Besman dipastikan gagal menjadi anggota legislatif DPRD Kota Jogja. Dalam Pemilu 9 April lalu, calon legislatif yang mewakili Dapil III ini hanya mengumpulkan kurang dari 450 suara. Gagal jadi anggota dewan, Dedi kembali menjalani profesi lamanya. Penjahit.

LUTFI RAKHMAWATI, Jogja 

---

KECEWA, sudah pasti. Tapi bukan karena jumlah suara kurang yang membuat caleg dari PPP ini kecewa. Menurut Dedi, ia kecewa pada sistem dan juga masyarakat yang mudah menerima ''serangan fajar''. Meski begitu, Dedi bersyukur keluarga bisa menerima kekalahannya dengan besar hati. 

Padahal, persiapan yang dilakukan Dedi menghadapi Pemilu tidak kurang. Bisa dikatakan, persiapan yang dilakukan sudah maksimal. Betapa tidak. Menjelang pemilu, Dedi sengaja menutup kios jahit sekaligus rumahnya di Jalan Tentara Rakyat Mataram agar ia dan tim suksesnya bisa fokus menghadapi pemilu legislatif. 

Setiap malam, Dedi dan keluarganya melakukan salat tahajud. Mereka juga berpuasa sunah setiap Senin dan Kamis. Dengan bantuan 25 anggota tim suksesnya, Dedi optimistis perolehan suaranya bisa maksimal. Apalagi kampanye terakhirnya dihadiri lebih dari 1.500 orang.

Apa daya, hasil pemilu legislatif 9 April lalu ternyata tidak sesuai harapannya. Menurut Dedi, penyebab utama kegagalannya adalah ''serangan fajar'' yang dilakukan caleg partai lain di sekitar tempat tinggalnya. Hasil dari serangan fajar inilah yang membuat Dedi sangat kecewa. Hasil perolehan suaranya ternyata sangat jauh dari prediksi tim suksesnya. 

''Jujur kami sangat kecewa dengan hasil pemilu legislatif kali ini. Terutama karena serangan fajar. Saya juga tidak menyangka masyarakat begitu rentannya dengan bagi-bagi uang menjelang pencontrengan. Salah seorang caleg bahkan membagikan Rp 50 ribu per pemilih. Ini tentu tidak adil bagi saya,'' tuturnya tanpa menyebut lebih lanjut siapa caleg yang bagi-bagi uang. 

Jumlah perolehan suara yang jauh dari harapan memang menyakitkan bagi Dedi dan keluarganya. ''Bahkan di salah satu TPS, hanya adik saya dan suaminya yang memilih saya. Hanya ada dua suara. Padahal sebelumnya mereka mendukung saya,'' keluhnya. 

Sampai saat ini, Dedi mengaku tidak tahu pasti berapa suara yang didapatnya. Alasannya, hasilnya terlampau mengecewakan sehingga dia malas melihat lebih lanjut. ''Begitu tahu hasilnya sangat berbeda dengan prediksi kami, saya langsung tidak tertarik melihat keseluruhan proses penghitungan. Saya pasrah saja,'' papar ayah satu putra ini. 

Selama proses kampanye, tak kurang uang sebesar Rp 59 juta dikeluarkannya. Dana sebesar itu didapatnya dari penjualan dua sepeda motor miliknya, tabungan pendidikan putra semata wayangnya, dan sumbangan dari orang tua.

Meski kalah dan kecewa, Dedi masih merasa bersyukur. Setidaknya, dia menggunakan uang miliknya, bukan hasil utang kepada orang lain. Bila uang kampanyenya adalah hasil berutang, akan tambah susah hidupnya. 

Istrinya, Eny Sinuraya, menambahkan, sebagian besar uang kampanye untuk suaminya diambil dari tabungan pendidikan anak mereka, Dendy Muhammad. ''Untung sekarang dia baru duduk di kelas 2 SMA. Jadi kami masih punya waktu untuk mengumpulkan kembali uang tabungannya yang terpakai untuk kampanye,'' kata perempuan berambut pendek ini. 

Sebagai istri, Eni mengingatkan suaminya untuk terus maju dan tidak larut dalam kekecewaan. Dedi memang tidak mau meratapi nasibnya. Mulai Minggu (12/4), kios jahit Dendy miliknya sudah kembali buka. Dia sudah menerima orderan jahit lagi. 

''Saya memang sepenuhnya mendukung bapak. Dia tidak boleh terus sedih dengan hasil pemilu kali ini. Kami punya tanggung jawab terhadap anak kami. Karena itu tidak boleh berhenti berusaha,'' tutur Eni. 

Uang Rp 59 juta itu sebenarnya dikumpulkan Dedi dan istrinya dengan susah payah. Selain digunakan sebagai tabungan pendidikan anak mereka, uang ini sebenarnya akan digunakan untuk membelikan Dendy motor baru. 

''Dendy sempat agak kecewa karena uang itu akan digunakan untuk membelikannya motor baru. Tapi saya bersyukur punya anak yang baik seperti dia. Dia tidak banyak menuntut. Dia juga tidak terlalu kecewa dengan hasil pemilu,'' tambah Dedi. 

Satu hal yang membuatnya makin bangga pada anaknya, Dendy tetap meneruskan ibadah puasa sunahnya meskipun pemilu sudah selesai. Padahal, Dedi tidak pernah memaksanya untuk berpuasa setiap Senin dan Kamis. ''Saya senang sekali dia meneruskan puasanya. Semoga itu jadi kebiasaan dia,'' harap pria asal Padang ini. 

Dedi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga besarnya. Dukungan dari keluarganya tidak hanya datang dalam bentuk doa, tapi juga materi. ''Orang tua saya menyumbang Rp 9 juta untuk dana kampanye saya. Saya bersyukur keluarga tetap menerima saya meskipun gagal,'' tambahnya. 

Meski gagal dalam pemilu kali ini, Dedi mengaku tidak kapok terjun ke dunia politik. Dia tetap akan aktif di partai berlambang Kakbah itu. Kegagalan pemilu kali ini, menurutnya, karena serangan fajar dan sistem yang tidak menguntungkan, bukan karena ideologi politiknya. ''Saya akan tetap konsisten di sini (PPP),'' katanya mantap.

Selasa, 14 April 2009

Caleg PPP : Mau Enaknya, Gak Mau Kerjanya

Begitulah kira kira.
Para Caleg yang terdiri dari elit elit politik PPP berlomba lomba dan saling merebut agar di tempatkan di DAPIL GEMUK, berdasar perolehan suara pada tahun 2004.Mereka Beranggapan akan dengan mudah masuk dan lolos ke Senayan, sehingga tidak mau bekerja keras mengembangkan dan membesarkan partai.Padahal Keberadaan mereka justru memperlemah posisi dan Bargaining PPP di Daerah Daerah Basis PPP.Caleg Caleg PPP Yang mau bekerja keras, banting tulang bekerja sama dan berkoordinasi dengan pimpinan di wilayah Dapilnya nyata nyata masih mempunyai peluang yang besar untuk Lolos Ke Senayan.Taruhlah Bpk Maiyasak Johan yang pernah terlibat Skandal membentak pegawai KPK, tetapi belaiu jauh jauh hari sudah turun ke Dapilnya.Yang menyedihkan lagi sosok sosok potensial dan sederhana, lurus dan berpegang pada prinsip malah di buang PPP.Sosok Achmad Syafii mantan bupati Pamekasan yang kecewa di tempatkan pada nomer urut dibawah 3 di Daerah Pemilihan Madura sekarang justru memperlihatkan kebesaran tokohnya di Madura dengan mengendarai perahu Partai Demokrat.Justru PPP lebih percaya pada sosok Joko Edhi yang jelas jelas pernah bermasalah dengan partai terdahulunya.

Sabtu, 11 April 2009

PPP Rontok di Kodya Pekalongan, Tinggal Separo

eski perhitungan resmi oleh KPU sedang berlangsung, akan tetapi gambaran siapa yang akan tampil sebagai pemenang dalam Pemilu legislatif sudah dapat diketahui berdasarkan hitungan cepat yang dilakukan LSM Patiro bekerjasama dengan Radio RKB Pekalongan. Hingga tadi malam Partai Golkar sementara ini masih unggul untuk perolehan suara pemilu legislatif di Kota Pekalongan.

Data yang dihimpun tim relawan pemantau pemilu yang bermarkas di Radio Kota Batik (RKB), partai berlambang pohon beringin itu hingga pukul 22.00 tadi malam, memperoleh sebanyak 24.814 suara. Sedangkan urutan kedua dan ketiga diraih PDI-P dan PAN dengan mendapatkan 14.035 dan 12.527 suara.

Dengan perolehan seperti itu, berarti posisi Golkar melesat ke atas dari urutan keempat hasil pemilu lima tahun lalu. Sementara PPP yang sebelumnya berada di urutan pertama, kini anjlok di posisi empat.

Kedudukan PAN naik di urutan ketiga dari posisi kelima pada pemilu sebelumnya. Ini tidak mengejutkan, karena ketua umumnya Sutrisno Bachir (SB) adalah orang asli Pekalongan.

’’Data yang kami peroleh terus berubah-ubah, karena hasil penghitungan suara secara keseluruhan belum semuanya masuk ke tempat kami,’’ ujar Suryono, salah satu tim pemantau pemilu dari RKB, kemarin.

Ditambahkan, saat ini hasil perolehan suara yang sudah masuk di tempat kerjanya sekitar 70 persen. Jumlah tersebut merupakan hasil pantauan tim relawan di seluruh TPS di Kota Pekalongan. Kemungkinan sampai tengah malam seluruh perolehan suara sudah diterimanya, dan bisa diumumkan ke masyarakat.

Sementara itu, Ketua Divisi Kampanye, Hukum dan Pengawasan KPU Kota Pekalongan RM Firdaus menjelaskan, hasil perolehan suara itu nantinya akan menentukan jumlah kursi di DPRD. Untuk di wilayah Pekalongan Barat atau daerah pemilihan (Dapil I) akan mendapatkan jatah sebanyak 9 kursi.

Kemudian untuk Dapil II atau Pekalongan Utara, dijatah sebanyak 8 kursi. Sedangkan di wilayah Pekalongan Timur (Dapil III) dan Pekalongan Selatan (Dapil IV), dijatah memperoleh kursi DPRD sebanyak 7 dan 6 kursi.’’Adapun tiap satu kursi persyaratannya masing-masing partai harus mendapatkan sebanyak 5.000 suara,’’ paparnya.

Dari perolehan tersebut, diperkirakan Partai Golkar akan menempatkan wakilnya di DPRD sebanyak 9 orang, sedangkan PDI Perjuangan dan PAN masing-masing akan menempatkan wakilnya 5 orang. Kemudian PPP menempatkan 4 orang, PKB 3 orang, Demokrat 2 orang dan PKS serta PKNU masing-masing 1 orang.

perolehan suara sementara PPP Sampang

SAMPANG - Perolehan hasil suara sementara Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 untuk DPRD Kabupaten, PKB dan PPP bersaing ketat di beberapa kecamatan. Data dari enam kecamatan yang diperoleh, PKB sementara unggul di dua kecamatan sedangkan PPP di empat kecamatan.

Berdasarkan data perolehan suara sementara dari desk pemilu kecamatan hingga pukul 18.00, PKB unggul di Karang Penang dan Banyuates. Sedangkan PPP di Pangarengan, Kota Sampang, Kedungdung, dan Tambelangan.

Suara besar diraih PKB di Karang Penang. Di kecamatan ini PKB merebut 17.072 suara. Sedangkan PP hanya meraih 3.974 suara.

Sedangkan di Kota Sampang PPP meraih 4.250 suara dan PKB 2.591 suara. Disusul PBR 2.065 suara dan Partai Demokrat 1.802 suara.

Di Kecamatan Kedungdung, PPP merebut 4.448 suara, sedangkan PKB 3.554. Partai lainnya, PBB mendapat 3.153 suara, PBR 2.242 suara, dan PKS 1.143. Di Kecamatan Tambelangan, PPP 7.215 suara, PKB 6.588 suara, PKNU 3.120 suara, Hanura 538 suara, Golkar 515 suara, dan Demokrat 416 suara.

PKB sementara unggul di Kecamatan Banyuates dengan 5.200 suara. Sementara PPP 3.100 suara dan PKNU 3.050 suara. Tapi di Pangarengan PPP kembali unggul dengan 939 suara, sedangkan PKB 355 suara dan Gerindra 254 suara.

Sekali lagi, data tersebut perolehan suara sementara. Perolehan suara bisa berubah karena belum semuanya data dari kecamatan masuk. Sementara data dari delapan kecamatan lainnya hingga berita ini diturunkan belum diperoleh.

PPP Sementara Unggul di Dua Kecamatan di Tasikmalaya

Tasikmalaya (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di dua kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat hingga Jumat untuk sementara unggul dengan memperoleh 7.072 suara Pemilu Legislatif 2009.

Jumlah perolehan suara PPP itu merupakan data yang masuk ke KPU Kabupaten Tasikmalaya, Jumat sekitar pukul 11.00 WIB dari dua kecamatan yakni Salawu dan Suka Resik. Di kabupaten ini ada 39 kecamatan.

Kemenangan PPP tersebut untuk perolehan suara anggota DPRD kabupaten, sedangkan untuk DPRD provinsi, DPR RI dan DPD belum dilakukan penghitungan.

Sementara Partai Gokar menduduki peringkat dua dengan perolehan suara 4.285, dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di peringkat tiga dengan 3.313 suara.

Selanjutnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 2.655 suara, dan Partai Demokrat mengantongi 2.365 suara. Pada peringkat di bawahnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) dengan 1.447 suara.

Partai Gerindra mengantongi 1.412 suara, Partai Bulan Bintang (PBB) 679 suara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 452 suara, Partai Hanura 354 suara, PKPB 281 suara, PPRN 201 suara, PBR 114 suara, dan PIS hanya memperoleh empat suara dari dua kecamatan tersebut.

PPP Leading memimping 19 Desa di Situbondo

SITUBONDO -Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Situbondo untuk sementara boleh berbangga. Hasil penghitungan sementara pemilihan lagislatif hingga sore kemarin (11/4), mereka memimpin perolehan suara dari 23 partai politik (parpol) peserta pemilu di Kota Santri.

Memang, masih terlalu dini bagi PPP untuk mengklaim sebagai pemenang pileg di Situbondo. Sebab, data yang masuk ke Komisi pemilihan Umum (KPU) hingga sore kemarin itu merupakan data perolehan suara 19 desa di tiga kecamatan. Padahal, jumlah desa di Situbondo ada 136 desa.

Data yang masuk tersebut tujuh desa dari Kecamatan Banyuglugur, tujuh desa lagi dari Kecamatan Mlandingan. Lima desa lainnya dari Kecamatan Kapongan. "Di Kecamatan Kapongan ada sepuluh desa. Lima desa lainnya belum selesai karena ada kesalahan. Sehingga harus ada koreksi ulang," jelas Kasubag Teknis KPU Situbondo, Zainudin Anis sore kemarin.

Dalam perolehan suara 19 desa tersebut, PPP meraup dukungan 7.065 suara. Rival utamanya, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) memperoleh dukungan 6.184 suara. Posisi ketiga diraih Partai Demokrat dengan perolehan 5.377 suara.

Sedangkan PDI Perjuangan meraup dukungan 3853 suara. Menyusul kemudian partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura masing-masing 3.355 dan 3.159 suara. Sedangkan Partai gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Golkar masing-masing mendulang dukungan 1.103 dan 1.797.

PPP leading di Kecamatan Mlandingan yang terdiri dari tujuh desa. Di wilayah ini, PPP mampu memperoleh dukungan hingga 3.811 suara. Caleg PPP peroleh suara terbanyak di Kecamatan Mlandingan adalah H Abdul Basyid dengan perolehan 1.841 suara.

PKNU di Kecamatan Mlandingan tampil dengan 2.880 suara. Caleg penyumbang suara terbanyak adalah H Mohammad Yusuf Mufti dengan 1374 suara. Partai Demokrat dan PDI Perjungan masing-masing 1.302 dan 1.446 suara. Sedangkan PKB, 1.430.

Perolehan suara Partai Hanura sangat mengejutkan di Kecamatan Banyuglugur. Sebab, parpol yang dibesarkan Wiranto itu mampu mengungguli perolehan suara parpol lain. Hanura mendapat dukungan 2.751 suara. Caleg penyumbang suara terbesar adalah Tumyani dengan perolehan 2.234 suara.

Sementara itu, PKNU harus puas hanya dukungan 456 suara. Demikian pula PPP hanya 1.998 suara. Menyusul kemudian Partai Demokrat dengan 1.648 suara. PDIP, 1.423 suara. PKB, 1.249 suara. Partai Golkar 790 suara dan Partai Gerindra 188 suara.

Di Kecamatan Kapongan (data lima dari sepuluh desa), untuk sementara PKNU memimpin dengan perolehan 2.848 suara. Suara terbanyak disumbangkan oleh caleg Abdul Rasyid dengan 937 suara. Di posisi kedua ada Partai Demokrat dengan 2.427 suara.

Di kecamatan ini, PPP mendulang dukungan 1.256 suara. PDIP meraih 984 suara dan PKB 676 suara. Hanura dan Gerindra masing-masing menadapat 268 dan 215 suara. "Suara yang masuk di Kecamatan Kapongan dari Desa Peleyan, Desa Curah Cottok, Desa Kandang, Desa Kapongan dan Desa Kesambirampak," imbuh Zainuddin Anis.

Pemilu 2009, PPP Rontok Dimana Mana

Hampir semua mengalami penurunan dan kemerosotan suara.Ada beberapa wilayan yang suaranya turun tetapi perolehan kursi khususnya di tingkat DPRD naik.PPP Juga masih mengharapkan lolosnya calon calon DPD yang didukung konstituen PPP.Misalnya Hoesin Efeendi di Sulawesi Tenggara, Azaz Kahar Muzdakar di Sulsel, Djan Faridz Di DKI dll.

Kamis, 09 April 2009

PPP Yakin Loloskan Jago Jago DPDnya

dari Mulai Rachmad Syah di Sumut, Djan Faridz di DKI.Ustad Aziz Di Sulsel.dst dst

Kalah, PPP Bersaiang dengan Golkar di TPS HNW

 Hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 47 di Jalan Ayat, Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat telah di ketahui.
Seperti diketahui, Ketua MPR yang juga mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid pagi tadi mencontreng di TPS tersebut.

Untuk tingkat DPR, PKS menang mutlak dengan meraih 112 suara, disusul Partai Golkar dengan 19 suara, Partai Demokrat 15 suara, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 12 suara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 9 suara, Partai Amanat Nasional (PAN) 8 suara, dan Partai Gerindra 7 suara.

"PKS menang telak lagi sama seperti Pemilu 2004, yaitu 85 persen," ujar Ketua RT 001/09, H. Ahmad, Kamis (9/4/2009).

Sementara untuk DPRD tingkat I, PKS memperoleh 119 suara, Partai Demokrat 18 suara PPP 14 suara, dan Partai Golkar 12 suara.

Sedangkan DPRD tingkat II, PKS meraup 115 suara, Partai Demokrat 16 suara, Partai Golkar 23 suara, dan PDIP 10 suara.

2 Caleg Tak Ada di Surat Suara, Kader PPP Demo KPUD Makassar

 Puluhan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berunjukrasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Kamis, 9 April 2009. Mereka memprotes KPU Makassar yang mencoret seorang calon anggota legislatif dari partai PPP.

Kader PPP mendatangi kantor KPU di Jl Toddpuli Raya Makassar sekitar jam 16:30 Wita dengan menggunakan puluhan motor dan belasan mobil. Setibanya di depan kantor KPU Makassar, mereka langsung menyampaikan tuntutan mereka.

“KPU Makassar telah mencoret secara sepihak nama saya dari kertas suara untuk DPRD kota Makassar,” kata Karman Rahman, calog PPP nomor urut enam untuk dapil 1 Makassar.

Pencoretan terhadap Karman, menyebabkan lima caleg dibawahnya ikut berubah. Pasalnya, nomor urut 7 bergeser menjadi nomor urut enam, menggantikan posisi Karman. Parahnya, kelima caleg dibawahnya juga telah mensosialisasikan nomor masing-masing, sesuai daftar caleg tetap (DCT).

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVAnews, kesalahan tersebut dipicu atas pengunduran diri Karman yang disampaikan pertengahan maret lalu ke KPU Makassar. Namun, KPU makassar menolak pengunduran diri tersebut, karena DPT telah ditetapkan. Dengan alasan itu, ia batal mengundurkan diri.

Namun tadi pagi saat pencontrengan, kertas suara yang beredar di masyarakat tidak terdapat nama Karman. “Hal ini tidak ada pemberitahuan sama sekali dari KPU makassar tentang pencoretan tersebut,” ujar Karman kepada wartawan.

Pengunjukrasa sempat menemui Ketua KPU Makassar, Misnah Mattas diruang kerjanya. Namun dihadapan pengunjukrasa, Misnah menjanjikan akan berkordinasi dengan KPU Sulsel dan KPU Pusat terkait masalah tersebut.

Walau Kalah di TPS Sultan, PPP Unggul dari PAN

Yogyakarta adalah salah satu basis PAN.PPP tidak terdengar dan terlihat geliatnya.

Tetapi pada Pemilihan di TPS Sri Sultan PPP ternyata masih mendapat hati di mata pemilihnya.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul di tempat pemungutan suara (TPS) 22 Ndalem Joyokusuman, Magangan Wetan, Suryoputran, Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta yang digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan suara.

Hasil penghitungan suara untuk DPR RI di TPS 22 yang dipimpin Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) R Bambang Nurhadi, Kamis petang, menunjukkan partai berlambang banteng moncong putih itu memperoleh 75 suara, mengungguli perolehan suara partai politik (parpol) lain.

Perolehan suara PDIP itu disusul Partai Demokrat yang mengantongi 58 suara, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masing-masing memperoleh 18 suara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 11 suara, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Republik Nusantara (Republikan) masing-masing mendapatkan sembilan suara.

Selanjutnya, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Damai Sejahtera (PDS) masing-masing memperoleh enam suara, Partai Amanat Nasional (PAN) lima suara, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tiga suara, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) dua suara, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Penegak Demokrasi (PPD), Partai Pelopor, dan Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)
masing-masing satu suara.