Jumat, 25 Februari 2011

120 Ulama Dan Tokoh Du Sumut Gabung PPP


Langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendekati ulama terus berlanjut. Sebanyak 120 tokoh dari 40 pondok pesantren yang terdiri atas ulama,ustaz 17 kabupaten/kota di Sumatera Utara menyatakan bergabung dengan partai berlambang Kakbah tersebut. Pernyataan itu disampaikan di hadapan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali saat pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) VI PPP Sumatera Utara di Asrama Haji,Medan,kemarin.

Deklarasi dukungan disaksikan Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz,Ketua DPP Hasrul Azwar, Emron Pangkapi,Ermalena,Wakil Sekjen Lukman Hasibuan, Khusnan Bey Fananie,Wakil Bendahara Reni Melinawati, dan Ketua DPW PPP Sumut Fadly Nurzal. Deklarasi dukungan disampaikan H Sukirman, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hadi Tapanuli Tengah. “Kami berkomitmen bersama PPP untuk kepentingan umat Islam,” kata Sudirman disambut takbir dan aplaus ratusan kader PPP yang memadati aula Asrama Haji. Secara simbolis Suryadharma memasangkan rompi PPP kepada para tokoh yang bergabung.

Ketua Panitia Muswil Yulizar P Lubis mengatakan,dukungan 120 tokoh Islam tersebut bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Pihaknya mengaku terkejut dengan banyaknya tokoh yang kembali bergabung dengan PPP. “Kami takjub dan tak menyangka jumlahnya mencapai 120 orang.Kami yakin masih ada tokoh lain yang segera menyusul masuk PPP,” tuturnya. Ketua DPW PPP Fadly Nurzal menjelaskan, tokoh yang bergabung ke PPP tersebut ada yang berasal dari partai lain.

Pihaknya berharap,bergabungnya para ulama tersebut semakin memperkuat PPP“Ada sejumlah tokoh PKB semisal H Usman Lubis yang ikut bergabung dengan PPP hari ini,” terang anggota DPRD Sumut tersebut. Sementara itu, Suryadharma Ali mengatakan, bergabungnya tokoh ulama tersebut menunjukkan bahwa PPP semakin dipercaya sebagai satu-satunya partai Islam. Menteri Agama ini mengaku setiap hari dan tidak bosan keluar masuk pondok pesantren untuk mengajak bergabung.

“Istilahnya, kami mengemis kepada para ulama,tuan guru untuk kembali bergabung dengan PPP.Kami yakinkan juga kalau PPP tetap berkomitmen mengawal perjuangan Islam,” terang mantan Ketua Umum PB PMII ini. Suryadharma menegaskan, bergabungnya para ulama menjadi modal berharga bagi PPP untuk menghadapi Pemilu 2014.

Pihaknya optimistis PPP bisa lolos parliamentary threshold(PT),bahkan menjadi salah satu kekuatan politik papan atas. “Kami harapkan siapa pun yang terpilih dalam muswil kali ini tetap memaksimalkan konsolidasi. Kami juga berharap muswil berjalan demokratis yang mengedepankan akhlakul karimah sebagai ciri khas PPP,”tutupnya.

Suryadharma Ajak Kader Lakukan Perubahan

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengajak kader partai berlambang Kakbah ini memanfaatkan forum Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW PPP Sumut sebagai momentum konsolidasi dalam artian sesungguhnya. “Kompetisi boleh dan itu harus,tapi kompetisi harus sehat. Jangan sampai kompetisi yang tidak sehat,”katanya ketika membuka Muswil VI Dewan pengurus Wilayah (DPW) PPP Sumut di Asrama Haji Medan,kemarin.

Menurut Menteri Agama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid 2 ini,kompetisi yang tidak sehat akan melahirkan perpecahan di tubuh partai. Jika itu terjadi yang akan menanggung malu bukan siapa-siapa,tapi pengurus, anggota dan kader PPP. “Malu kita sama ulama yang telah menyatakan dukungan dan bergabung. Mereka ingin memperkuat Islam lewat PPP. Jika terjadi kompetisi tidak sehat, itu akan dikoyakkan oleh perdebatan internal,”tuturnya.

Suryadharma berharap Muswil VI DPW PPP Sumut yang digelar di Asrama Haji Medan Jumat- Minggu (25-27/2) dan dihadiri 67 peserta, 800 penggembira serta dikawal 1.000 satuan tugas (satgas) pengamanan, akan melahirkan tokoh PPP yang bisa dihandalkan untuk memajukan partai di masa mendatang. Bagi dia, tidak masalah apakah tokoh yang lahir di muswil merupakan tokohtokoh yang lama,yang terpenting bisa membawa perubahan dan kemajuan di PPP Sumut.

“Apakah tokoh lama atau baru tidak jadi soal.Tapi,kalau melihat tepuk tangannya, tokoh lama dengan kemasan baru,” ucapnya sambil bercanda. Dia melanjutkan, tentu dengan pengalaman yang bertambah yang sudah kenal asam, manis, pahit dan getirnya berjuang di PPP akan menjadi modal besar untuk mengembangkan partai ini menjadi partai Islam yang dapat mengabdikan diri bagi kepentingan umat dan pembangunan Sumut. Pada kesempatan itu, Suryadharma Ali kembali menegaskan, bahwa PPP tetap komit dan Istigomah menjadikan PPP sebagai partai yang berazaskan Islam.

Untuk menjadikan PPP sebagai partai Islam terbesar di Indonesia, dia terus melakukan konsolidasi mulai dari tingkat bawah seperti desa, kecamatan, Kabupaten, provinsi hingga pusat. “Sebentar lagi kita akan muktamar. Kami terus berkonsolidasi. Karena itu, manfaatkan kesempatan muswil VI ini,”sebutnya. Dia mengajak seluruh pengurus, kader dan peserta muswil melakukan konsolidasi dalam arti sesungguhnya. Dia tidak ingin, konsolidasi hanya dimaknai sebatas proses pergantian kepimpinan, tapi tidak ada proses perubahan umat.

Begitu juga tidak ada peneguhan perjuangan PPP yang berazaskan Islam. “Konsolidasi harus total dalam arti keseluruhan, yakni konsolidasi organisasi,kelembagaannya dan SDM-nya. Azas Islam harus menjadi komitmen bersama untuk memenangkan pemilu 2014,”tuturnya. Mantan Menteri UKM dan Koperasi ini optimistis suara PPP akan terdongkrak pada Pemilu 2014. Apalagi mulai bergabungnya kembali para ulama, tokoh agama, cerdik pandai, pemuda dan tokoh dari parpol lain yang bergabung ke PPP. “Ini momentum PPP untuk bangkit bersama-sama.

Ini makin terlihat, para alim ulama, tokoh agama, parpol luar masuk ke PPP,”sebutnya. Tidak hanya itu, sebutnya, para ilmuwan, pemuda dan tokoh majelis berbondong-bondong bergabung ke PPP. Katanya,mereka sadar, PPP adalah parpol yang istigomah memegang Islam sebagai azas tunggal. Disebutkan Suryadharma, tidak hanya di Sumut para ulama kembali ke PPP, hal serupa terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah,dan Jawa Barat.Bahkan di Banten dan Jakarta bakal menyatakan kembali ke PPP.

“Pantas PPP berada di garis ke depan memperjuangkan Islam menjaga umat dari masuknya pikiran sesat termasuk Ahmadiyah,” tegasnya. Dia juga mengajak kader PPP di garis terdepan melawan bentuk- bentuk kekerasan, sebab tidak ada kekerasan yang menguntungkan, justru merugikan. PPP harus dapat mencegah siapun untuk tidak melakukan kekerasan atas nama apa pun kepada siapa pun.“Jika kader PPP melihat ada keanehan di masyarakat, cepat lapor ke polisi biar ditangani, sehingga tidak meluas.

Kita tak mau ada ketersinggungan yang menyebabkan sakit hati karena tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan gesekan sosial,” tandasnya. Ketua DPW PPP Sumut yang kini bertarung lagi dalam muswil, Fadly Nurzal juga optimistis PPP akan bangkit di Sumut.Apalagi adanya pernyataan sikap dukung para ulama masuk ke PPP. Masuknya para ulama ke PPP menegaskan, bahwa PPP benar-benar partai yang tetap istiqomah menjadikan Islam sebagai azas partai.

Meski begitu, PPP tetap membuka diri untuk bekerja sama dengan partai lain dalam membangun Sumut. Fadly yang menyatakan, diri ingin bertarung kembali di Muswil VI PPP Sumut tersebut akan berupaya membangun PPP ke depan.Terlebih lagi jika dipercaya kembali memimpin partai berlambang Kakbah tersebut. Karenanya dia mohon dukungan semua pihak.

Demo Tolak Muscab Asahan

Di luar arena muswil ratusan massa yang mengatasnamakan kader dan simpatisan PPP menuntut Muswil VI PPP Sumut dibatalkan. Alasanya, para oknum petinggi DPW PPP Sumut menjelang muswil sudah melakukan rekayasa dan intimidasi terhadap sejumlah Dewan Pengurus Cabang (DPC) PPP di kabupaten/ kota. Masa sudah berkumpul sejak pukul 11.00 WIB dengan mengenderai gerobak dan sejumlah angkutan umum. Sound system besar pun disiapkan untuk berorasi.

Sejumlah sepanduk dibentangkan sesaat iring-iringan rombongan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali akan memasuki arena Muswil.Dalam beberapa spanduk dituliskan selamatkan PPP dari penindasan,hasil musyawarah cabang rekayasa penuh intimidasi dan sebagainya. Koordinator aksi Darwis Sirait dalam orasinya meminta agar utusan dari Asahan dibatalkan, karena hasil muscab daerah itu tidak sah secara organisatoris.

“Kami minta DPC Asahan dibatalkan karena hasil muscab tidak sah. Kami juga minta muswil ditunda,” kata mantan Ketua DPC PPP Asahan itu. Sebelumnya polisi sempat meminta agar aksi dihentikan karena tidak memiliki izin untuk berunjuk rasa.Sempat terjadi perdebatan antara polisi dan pengunjuk rasa, namun akhirnya aksi ini berlanjut dalam pengawalan ketat. (ahmad baidowi/m syahyan rw)

Minggu, 13 Februari 2011

Ulama dan Kyai Berpengaruh Jateng Bergabung ke PPP

Setelah berkonsolidasi di Jawa Timur pada Desember lalu, PPP langsung menggalang dukungan kiai dan pengasuh ponpes se-Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Hasilnya, sebanyak 23 kiai dari dua propinsi itu berkomitmen untuk memperkuat kembali partai yang sempat mereka tinggalkan.

Berdasar siaran pers yang disampaikan Wasekjen PPP, M Romahurmuzy, konsolidasi dikemas dalam acara silaturahim sekaligus pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah organisasi Majelis Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MSKP3I) provinsi Jawa Tengah. Acara digelar di pondok pesantren Al-Hikmah 1, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (13/2/2011).

Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, sejumlah pengurus teras DPP PPP dan anggota FPPP DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah menghadirinya. Beberapa di antaranya adalah A. Chozin Chumaidy (Waketum PPP), Lukman Hakim Saifuddin (Ketua DPP/Waketua MPR), Akhmad Muqowam (Ketua DPP/Ketua Komisi IV DPR). Juga hadir sejumlah wakil sekjen antara lain M. Romahurmuzy (DP Jateng VII), Arwani Thomafi (Jateng III), Zainut Tauhid (Jateng IX), dan Wakil Bendahara PPP Mahmud Yunus (Jateng I).

KH Dzilqon Khairan Jaza dari Ponpes Asmaul Husna, Pekalongan, atas nama para membacakan surat pernyataan kebulatan tekad kembalinya 23 orang kiai ke PPP. Termasuk permintaan agar 23 kiai itu diberi posisi yang jelas dalam struktur PPP.

"Kami menyatakan siap berjuang bersama PPP. Kiranya PPP dapat menjadi penyaluran aspirasi para ulama dalam memperjuangkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah menempatkan ulama di tempat terhormat yang turut menentukan arah perjuangan partai, memperjuangkan kemajuan pondok pesantren, menampung kader-kader ulama dalam partai dan bersungguh-sungguh memperjuangkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Khairan membacakan surat pernyataan.

Kiai A. Hamid Baedowi yang semula menjabat sebagai Mustasyar DPP PKNU menegaskan, kesediaan para kiai itu kembali ke PPP didasarkan pada 3 jaminan. Pertama, sepanjang asas yang PPP jadikan pedoman tetap Islam. Kedua, sepanjang PPP mengkhususkan diri sebagai rumah besar kaum muslimin.

"Dan sepanjang PPP menegaskan dirinya sebagai alat perjuangan ahlussunnah wal jamaah," ujar Hamid.

Daftar beberapa kyai khos yang ikut menandatangani "Surat Pernyataan kembali ke PPP" antara lain:

1. KH A.Hamid Baidhowi (Lasem); Semula Mustasyar DPP PKNU
2. KH.R.Muhaimin Asnawi (Magelang)-Semula Ketua Dewan Syuro DPW PKNU Jawa Tengah
3. KH Abror Musodiq (Rois Syuriah PCNU Purbalingga)
4. KH Muchid Cholil (Semarang)
5. KH Rogiq Maskur (Wonosobo)
6. KH Athoillah Asy'ari (Wonosobo)
7. KH Syubromalisi (Wonosobo)
8. KH Maufur Idris (Sragen)
9. KH A. Kholiq (Pekalongan)
10. KH Zaini Ilyas (Banyumas)
11. KH Toha Alhafid (Purwokerto)
12. KH Tajudin (Kedungwuni)
13. KH Machfudz Ghufron (Kebumen)
14. KH Abdullah Thoyib (Sukoharjo)
15. KH Aminudin Ihsan (Sukoharjo)
16. KH Habib Zaki Bin Abdurahman Assegaf (Solo)
17. KH Muslim (Boyolali)
18. KH Rohmad Efendi (Boyolali)
19. KH Wahyudin (Klaten)
20. KH Atoillah Hilal (Klaten)
21. KH Ahmadi Syafi'I (Klaten)
22. KH Badarudin (Klaten)
23. KH Sofwan (Grobogan)

Ulama dan Kyai Berpengaruh Jatim Perkuat PPP


Sebanyak 31 kiai yang tergabung dalam forum silaturahmi pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur mengikrarkan diri untuk kembali ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Komitmen ikrar tersebut tertuang dalam bentuk penandatangan surat pernyataan bersama yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Sebagaimana diketahui bersama, para kiai tersebut sebelumnya adalah penggagas lahirnya Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Pengasuh Ponpes Alfalah Ploso KH Zaenudin Djazuli, yang didaulat sebagai juru bicara para kiai mengatakan, perpindahan secara kolektif tersebut merupakan bentuk dari kekecewaan atas partai-partai yang selama ini didukung atau bahkan dibidani sendiri para kiai.

"Dukungan ini bukan karena apa, namun karena benar. Kebenaran yang sudah diyakini para ulama. Sebab, PPP bukanlah tempat orang lain, tapi tempat kita yang dulu. Barangkali waktu kita tinggalkan dulu ada kamar yang rusak, maka akan kita perbaiki bersama-sama," ujar KH.Zainuddin Djazuli, Sabtu (25/12/2010).

Para ulama yang hadir dalam pertemuan di kediaman Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH.Idris Marzuki adalah KH M Anwar Manshur (Kediri), KH.Kafabihi Makhrus (Lirboyo Kediri), KH.Zainudin Djazuli (Ploso Kediri), KH Nurul Huda (Ploso Kediri), KH Anwar Iskandar (Jamsaren Kediri), KH Miftahul Ahyar (Syuriah NU Jatim), KH Mas Mansur (Surabaya), KH.Mutawakkil A (Ketua NU Jatim dari Probolinggo), KH. Mas Subadar (Pasuruan), KH. Mujib Imron (Pasuruan), KH. Abdullah Faqih (Langitan Tuban), KH. Fawaid Asad (Situbondo); KH.Dahlawi (Bangkalan), KH.Irfan Yusuf (Tebuireng Jombang) dan beberapa kiai lainnya.

Gus Din, sapaan akrab KH Zaenudin Djazuli, menambahkan, para pendiri PKNU sudah mengalihkan dukungannya. Sebab, partai yang baru dilahirkan tersebut dianggap dalam perkembangannya tidak lagi sesuai dengan harapan para pendirinya.

Penandatanganan surat pernyataan itu juga dihadiri langsung oleh beberapa rombongan pengurus partai berlambang Ka’bah yang dipimpin oleh Ketua umumnya, Suryadarma Ali. Dalam kesempatan tersebut, SDAi mengatakan bahwa hijrah dukungan yang terjadi merupakan goal dari beberapa pertemuan yang selama ini telah dirintisnya.

"Pertemuan ini merupakan hasil dari beberapa pertemuan yang sebelumnya digelar. Di mana saya sebagai ketua umum sering curhat maupun menghimbau kepada para kiai agar bergabung ke partai warisan para ulama ini. Dan alhamdulillah para kiai besar tersebut dapat bergabung (dengan PPP)," kata SDA.

Dengan bertambahnya amunisi tersebut, SDA berani menargetkan adanya pertambahan suara yang didulang PPP dalam pemilu yang akan datang. Oleh sebab itu, pihaknya juga tidak menampik jika manuver yang dilakukan partainya itu merupakan upaya kongkrit dalam kesiapannya menghadapi pemilu yang akan datang.