PEMALANG - Sejumlah kiai kampung berkumpul dalam acara halaqoh di Pondok Pesantren Al Masuriyah Mengori Kecamatan Pemalang, Sabtu (14/3) pekan kemarin. Para kiai yang datang dari seluruh wilayah di Kabupaten Pemalang itu bertemu untuk mencari sosok pemimpin wakil rakyat pada sistem Pemilu yang bukan lagi berdasarkan ideologi tapi cenderung menjurus materialistis.
Acara yang dihelat oleh DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pemalang itu juga dihadiri beberapa tokoh penting PPP. Seperti Ketua MPW Jateng KH Haris Shodaqoh, Ketua MPC DPC PPP Pemalang KH Fathuri dan ratusan kader PPP. Tak ketinggal wakil bupati HM Junaedi SH MM yang mewakili Bupati Pemalang HM Machroes, SH.
"Acara ini sengaja diadakan di pondok pesantren karena bagaimanapun sejarah PPP dilahirkan dari kalangan pondok pesantren," ucap Ketua DPC PPP Muntoha SH Mhum saat memberikan sambutan.
Di hadapan para kadernya, Muntoha mengatakan, saat ini dengan adanya keputusan MK yang menganulir nomor urut dan memberlakukan suara terbanyak, pemilih sudah tidak lagi mendengungkan ataupun menyatakan ikrar hidup PPP! Akan tetapi, para pemilih cenderung membicarakan calonya bagaimana? Kira-kira calon legislatif bagi-bagi uang atau tidak?
"Perbincangan dari pemilih mengenai akhlak dari Caleg sudah ditinggalkan. Ini mengindikasikan sistem Pemilu sudah menjurus materialistik. Untuk itu, peran ulama sangat penting guna mengatasi persoalan tersebut," papar dia.
Sementara Ketua MPW Jateng, KH Haris Shodaqoho, menyatakan, hasil keputusan halaqoh ulama PPP Jawa Tengah. Salah satunya, wajib hukumnya para pemilih memilih pimpinan n baik legislatif, eksekutif, yudikatif yang amanah (terpercaya), jujur (sidiq) kober dan aspiratif (tabliqh) serta mempunyai kemampuan.
KH Haris Shodaqoh mengatakan, mengingat sulitnya ditemukan sarat-sarat tersebut secara sempurna maka tolak ukur yang dipakai adalah ukuran minimal. Jika telah ditemukan sarat-sarat tersebut, maka pemilih wajib hukumnya untuk memilih. "Namun jika tidak ditemukan sama sekali sarat-sarat itu ya monggo. Dikembalikan ke ijtihad masing-masing," tegasnya.
Belakangan ini DPC PPP Pemalang kerap menggelar acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Selain berbicara masalah kepartaian, PPP juga sudah tidak kucing-kucingan dalam menghadapi Pemilu legislatif. Langkah pengerahan massa yang dilakukan mengindikasikan persiapan yang matang dalam menghadapi Pileg mendatang.
Acara yang dihelat oleh DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pemalang itu juga dihadiri beberapa tokoh penting PPP. Seperti Ketua MPW Jateng KH Haris Shodaqoh, Ketua MPC DPC PPP Pemalang KH Fathuri dan ratusan kader PPP. Tak ketinggal wakil bupati HM Junaedi SH MM yang mewakili Bupati Pemalang HM Machroes, SH.
"Acara ini sengaja diadakan di pondok pesantren karena bagaimanapun sejarah PPP dilahirkan dari kalangan pondok pesantren," ucap Ketua DPC PPP Muntoha SH Mhum saat memberikan sambutan.
Di hadapan para kadernya, Muntoha mengatakan, saat ini dengan adanya keputusan MK yang menganulir nomor urut dan memberlakukan suara terbanyak, pemilih sudah tidak lagi mendengungkan ataupun menyatakan ikrar hidup PPP! Akan tetapi, para pemilih cenderung membicarakan calonya bagaimana? Kira-kira calon legislatif bagi-bagi uang atau tidak?
"Perbincangan dari pemilih mengenai akhlak dari Caleg sudah ditinggalkan. Ini mengindikasikan sistem Pemilu sudah menjurus materialistik. Untuk itu, peran ulama sangat penting guna mengatasi persoalan tersebut," papar dia.
Sementara Ketua MPW Jateng, KH Haris Shodaqoho, menyatakan, hasil keputusan halaqoh ulama PPP Jawa Tengah. Salah satunya, wajib hukumnya para pemilih memilih pimpinan n baik legislatif, eksekutif, yudikatif yang amanah (terpercaya), jujur (sidiq) kober dan aspiratif (tabliqh) serta mempunyai kemampuan.
KH Haris Shodaqoh mengatakan, mengingat sulitnya ditemukan sarat-sarat tersebut secara sempurna maka tolak ukur yang dipakai adalah ukuran minimal. Jika telah ditemukan sarat-sarat tersebut, maka pemilih wajib hukumnya untuk memilih. "Namun jika tidak ditemukan sama sekali sarat-sarat itu ya monggo. Dikembalikan ke ijtihad masing-masing," tegasnya.
Belakangan ini DPC PPP Pemalang kerap menggelar acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Selain berbicara masalah kepartaian, PPP juga sudah tidak kucing-kucingan dalam menghadapi Pemilu legislatif. Langkah pengerahan massa yang dilakukan mengindikasikan persiapan yang matang dalam menghadapi Pileg mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar