Puluhan ribu umat islam di Yogyakarta beserta pengurus,kader dan simpatisan PPP serta organisasi sayap PPP,Laskar GPK PPP,GMPI maupun WPP PPP memadati acara dzikir dan salawat untuk Indonesia yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Alun-alun Utara Yogyakarta dengan menghadirkan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, Kamis (29/3) malam. Hadir pula dalam acara itu Menteri Agama RI, Suryadarma Ali ,Sekjen PPP Gus Romi dan sejumlah kiai di DIY.
Penanggungjawab acara yang juga Ketua DPW PPP DIY, Sukri Fadholi mengatakan, doa yang digelar untuk mendoakan negara Indonesia yang baru dirundung sejumlah permasalahan. Selain itu kata Sukri untuk mendoakan para pejabat tidak korupsi karena bila tidak diperangi korupsi hanya akan meruntuhkan negara secara berlahan. "Semoga dzikir dan salawat ini mampu memberikan pencerahan kepada para pemimpin negara ini," ujarnya.
Sementara Habib Syech kepada mengtakan demonstrasi seharusnya tidak perlu terjadi. Karena dampaknya justru mengenai masyarakat. Menurut Habib, demonstrasi dalam demokrasi boleh dan tidak ada larangan. " Yang namanya demokrasi itu harus menguntungkan masyarakat," jelasnya. Tetapi tentunya yang berakhlak dan sesuai norma agama. "Bila demo berujung pada tindakan anarkis, saya kira itu bukan murni suara rakyat lagi, tetapi memperjuangkan kelompok dan sarat kepertingan ," ujarnya.
Seharusnya bila belum bisa menerima dengan keputusan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dibicarakan dengan musyawarah. "Sesuai ajaran nabi, demokrasi harus memberikan manfaat kepada masyarakat, bukan sebaliknya," ujar kiai 50 tahun itu. Menurutnya semua keadaan ini dikembalikan kepada manusianya sendiri. Apakah dalam hidup ini bergantung pada Allah atau siapa. "Bila hidup ini bergantung pada Allah berapapun naiknya harga BBM tidak menjadi masalah, semua bisa disikapi dengan arif dan bijak," jelasnya. Artinya manusia harus menyadari bahwa semua situasi dalam dunia ini adalah kehendak Allah
Penanggungjawab acara yang juga Ketua DPW PPP DIY, Sukri Fadholi mengatakan, doa yang digelar untuk mendoakan negara Indonesia yang baru dirundung sejumlah permasalahan. Selain itu kata Sukri untuk mendoakan para pejabat tidak korupsi karena bila tidak diperangi korupsi hanya akan meruntuhkan negara secara berlahan. "Semoga dzikir dan salawat ini mampu memberikan pencerahan kepada para pemimpin negara ini," ujarnya.
Sementara Habib Syech kepada mengtakan demonstrasi seharusnya tidak perlu terjadi. Karena dampaknya justru mengenai masyarakat. Menurut Habib, demonstrasi dalam demokrasi boleh dan tidak ada larangan. " Yang namanya demokrasi itu harus menguntungkan masyarakat," jelasnya. Tetapi tentunya yang berakhlak dan sesuai norma agama. "Bila demo berujung pada tindakan anarkis, saya kira itu bukan murni suara rakyat lagi, tetapi memperjuangkan kelompok dan sarat kepertingan ," ujarnya.
Seharusnya bila belum bisa menerima dengan keputusan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dibicarakan dengan musyawarah. "Sesuai ajaran nabi, demokrasi harus memberikan manfaat kepada masyarakat, bukan sebaliknya," ujar kiai 50 tahun itu. Menurutnya semua keadaan ini dikembalikan kepada manusianya sendiri. Apakah dalam hidup ini bergantung pada Allah atau siapa. "Bila hidup ini bergantung pada Allah berapapun naiknya harga BBM tidak menjadi masalah, semua bisa disikapi dengan arif dan bijak," jelasnya. Artinya manusia harus menyadari bahwa semua situasi dalam dunia ini adalah kehendak Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar