Puluhan ribu simpatisan Gerakan Pemuda Kabah (GPK), dari berbagai penjuru kota tumpah ruah menghadiri milad ke 30 GPK tingkat Jawa Tengah, yang dipusatkan di Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Sabtu (12/5).
Ketua DPW GPK Jateng Syihabudin mengatakan selain
memperingati milad, bertema "NKRI Tanpa Liberlisme" kegiatan itu juga
dilakukan untuk mensyiarkan bahwa ormas yang dipimpinnya mempunyai
pasukan yang bisa diharapkan mampu menjadi beking Islam.
"Tujuan
kegiatan ini untuk mensyiarkan bahwa kita itu punya pasukan nahi munkar
yang bisa diharapkan sebagai beking Islam yang tidak liberal.
Rangkaiannya kita kumpulkan seluruh pimpinan cabang se Jawa Tengah, dan
dihadiri puluhan ribu massa, serta tausyiah dari Ketua FPI Habib
Rizieq," katanya.
Menurut Syihabudin, dipilihnya Ketua Front
Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq, untuk mengisi tausyiah karena ada
kesamaan visi misi pada kedua organisasi massa itu, yakni nahi munkar
dan membela Islam. Massa yng diklaim oleh Syihabudin berkisar antara 20
ribu orang itu mulai berdatangan di kota kecamatan ini sekitar pukul
13.00, dan berkumpul di lapangan desa setempat.
Disinggung
mengenai ketertiban selama pelaksanaan acara itu, dia menuturkan bahwa
dari pihak GPK telah melakukan pengamanan internal, dan semua telah
dipersiapkan dengan matang. Untuk menjaga kondusivitas, pihaknya tidak
memperbolehkan anggota GPK melakukan konvoi. Setelah acara selesai
mereka diimbau langsung pulang ke rumah masing-masing melalui jalur
alternatif di luar kota.
"Kami sudah sarankan tidak konvoi, ini
untuk menghindari berbagai kemungkinan buruk. Pulangnya harus lewat
jalur alternatif di luar kota, sebab kota itu tempat rawan," ujarnya.
Sementara
Ketua FPI Habib Rizieq dalam tausyiahnya mengingatkan adanya bahaya
liberalisme bagi umat Islam, di mana di dalamnya terdapat virus
pemikiran yang sangat berbahaya, dan bisa menggerogoti iman, akidah,
syariat, dan ahlak umat, sehingga dikhawatirkan bisa menghancurkan umat
Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar