Selasa, 26 Agustus 2008

Yang Muda Yang Bangga BerPPP : Muhamad Arwani Thomafi Thoyfoer

Mereka merasa mampu membawa perubahan dan meneruskan aspirasi masyarakat Jateng bila terpilih menjadi anggota DPR.
Selain itu, menurut salah satu caleg muda dari Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Arwani Thomafi, tujuan mencalonkan diri adalah karena amanah.

Pria yang biasa disapa Gus Aang itu membantah, dirinya mengandalkan nama besar ayahnya, almarhum KH A Thoyfoer Mc. Sebab, putra keempat dari 11 bersaudara itu sudah lama aktif di sejumlah organisasi, antara lain pernah menduduki posisi sebagai ketua Ma’arif Nahdlatul Ulama Cabang Lasem, ketua Yayasan Alhamidiyyah Lasem.

Semasa kuliah Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dia juga aktif di Keluarga Rembang Yogyakarta (KRY), wakil sekretaris DPC PPP Rembang, dan ketua PP Gerakan Pemuda Kabah.

Saat ini, ayah dari Ahmad Ryyan Fazasidiq Thomafi itu menduduki posisi sebagai wakil sekjen DPP PPP. Tidak hanya itu, dia pun dipercaya menjadi sekretaris Korwil Jateng DPP PPP dan pembina PW IPNU Jateng.

Berbeda dengan sejumlah politikus yang memilih lompat pagar menjelang Pemilu 2009, Aang justru istiqomah di PPP. Dia beralasan, sampai saat ini hanya PPP konsisten sebagai wadah umat Islam.

’’Wadah ini tidak boleh mati, harus tetap eksis. PPP juga harus terus diperjuangkan agar bisa mewujudkan Islam yang betul-betul menjadi kekuatan rahmatan lil alamin,’’ tandasnya.

Pria kelahiran Lasem Rembang, 21 November 1975 itu mengaku, sejumlah strategi sudah disiapkan untuk meraih kursi di Senayan. Antara lain dengan mengintensifkan komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh jaringan serta komponen masyarakat yang sudah lama terjalin dengan baik.

Mengenai peluang terpilih menjadi anggota Dewan, Aang mengaku optimistis. Sebab, dukungan penuh dari seluruh struktur dan elemen PPP di Dapil Jateng III (Rembang, Pati, Blora, dan Purwodadi) sudah diperolehnya.

’’Beberapa elemen penting pemuda juga sangat happy dengan saya. Bahkan beberapa di antaranya juga siap kerja langsung untuk pemenangan saya. Demikian pula dengan restu dan dukungan dari kyai serta tokoh masyarakat.’’
Jaringan pesantren diakuinya memberi andil dalam pencalonannya.

Hal ini tidak mengherankan, sebab Aang adalah lulusan sejumlah pesantren. Antara lain Pesantren At-Taslim Soditan Lasem, Pesantren Futuhiyyah Mranggen, dan Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.

Selain itu, dia juga mengandalkan kerja tim pemenangan yang solid, baik dari partai maupun nonpartai. Dia juga mengaku sudah mendapat restu dari ulama, pengurus, simpatisan PPP serta dorongan dari berbagai komponen masyarakat, khususnya di Dapil Jateng III.

’’Intinya, saya membawa dengan baik amanah dari beliau-beliau. Selain itu, saya ingin menjadi pelopor pemuda Jateng untuk bangkit dan aktif mendorong suskesnya pembangunan, khususnya di Jateng,’’ tandasnya.

Aang mengaku, bukan materi atau kekuasaan bila nanti akhirnya terpilih. Sebab, dia berniat menjadi saudara dan kawan yang baik serta amanah. Dia juga ingin menjadi saudara dan kawan bagi seluruh masyarakat Jateng.

’’Saya ingin menjadi anggota DPR harapan ulama dan seluruh masyarakat. Terpilih atau tidak, saya serahkan pada Allah yang maha kuasa atas segala skenario bumi ini,’’ ucap mahasiswa program Magister Hukum Universitas Diponegoro itu diplomatis.

Muhamad Arwani Thomafi Thoyfoer : Putra Alm KH Thoyfoer Mc dari Pondok Pesatren Al Hamidiyyah Lasem Rembang 1.500 santri.PPP Rembang Jateng Insya Allah dapat menyapu bersih perolehan suara di dua kecamatan Lasem dan Sarang(ada Kh Maimun Zubair PP Al Anwar 4.000 Santri)

DPP PPP TUNTASKAN MASALAH DPW PPP BANTEN


Last Minute tetapi sangat menentukan.Begitulah kira kira yang dilakukan DPP PPP dalam mengatasi dan menyelesaikan pertikaian yang ada di dalam tubuh DPW PPP Banten.Semua Komponen terselamatkan dengan tindakan DPP PPP terutama dalam hal pencalegan.Lagi Lagi DPP PPP dan SDA terbilang Arif, cekatan dan cerdas dalam hal menyelamatkan masa depan PPP Banten.Diharapakan PPP Banten dapat Solid kembali dan dapat mengahantarkan 3 Calegnya ke DPR Pusat.PPP Banten juga masih sanat dominan dan mewarnai dalam panggung politik di wilayah Banten.Ahamd Dimyati Natakusumah dalah Bupati Pandeglang yang diharapkan dapat menghijaukan Pandeglang dan mepersembahkan kemenangan PPP di Pandeglang.Di Kab Cilegon PPP juga masih sangat kuat, begitupun di Kabupaten dan Kota Tangerang, dimana ada tokoh tokoh penting PPP tinggal di wilayah Tangerang, diantaranya SEKJEN PPP : Bang Irgan Chairul Mahfiz dan Anggota majelis Syariah PPP KH Ridwan Ibrahim Lubis, sesepuh di Islamic Village Tangerang yang berpenghuni 15.000 orang/rumah.


Penonaktifan Ketua DPW PPP Banten Dicabut

SERANG (SINDO) – Penonaktifan Dimyati Natakusumah sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Banten kembali dicabut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

Salah satu alasan diaktifkannya kembali Dimyati adalah untuk menjaga suasana kondusif bagi PPP dari pusat sampai daerah dalam melaksanakan berbagai program. Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengakui pihaknya sudah mengeluarkan SK pemulihan Dimyati sebagai Ketua DPW PPP Banten.

”Ya, memang kami sempat mengeluarkan SK penonaktifan Pak Dimyati.Tapi sejak 22 Agustus kemarin, DPP juga sudah mencabut SK itu dan mengeluarkan SK baru tentang kembalinya Pak Dimyati menjadi Ketua DPW PPP Banten,” tutur Surya seusai bertemu Dimyati, pengurus DPC, dan DPW PPP Banten di Pendapa Kabupaten Pandeglang kemarin. Ketua DPW PPP Banten Dimyati Natakusumah menyatakan hingga saat ini dirinya belum menerima dua SK itu,baik SK penonaktifannya maupun SK pemulihan kembali dirinya sebagai Ketua DPW PPP Banten.

”Saya nggak tahu,sampaisekarangsaya belumterimaSKitu.Yangpenting,sekarangsaya melaksanakan tugas sesuai aturan dan AD/ ART partai,”kata dia.

SURYADHARMA ALI TEMUA DIMYATI NATAKUSUMAH

Kendati seminggu yang lalu (19/8) baru menonaktifkan Ketua DPW PPP Banten Dimyati Natakusumah, namun, Senin (26/8), Suryadharma menemui Dimyati di Pendopo Pemkab Pandeglang.
Belakangan Surat Keputusan Penonaktifan Dimyati Natakusumah dicabut, Jumat (22/8). Atau hanya berselang empat hari sejak SK penonaktifan dikeluarkan.
Kedatangan Suryadharma Ali yang juga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) diterima Dimyati dan puluhan kader DPW PPP Banten dan DPC PPP se Banten. Ketua dan pengurus DPW PPP DKI Jakarta juga hadir. Sementara Sekretaris DPW PPP Banten Yayat Supriyatna dan Sekretaris DPC PPP Lebak Pitung Turmudzi tidak tampak.
Di sela-sela pertemuan, Suryadharma Ali mengatakan, pencabutan surat keputusan (SK) penonaktifan Dimyati Natakusumah sebagai Ketua DPW PPP Banten karena konflik internal sudah selesai menyusul pihak yang berkonflik sudah berdamai (islah). Namun Suryadharma tidak menyebutkan pihak yang sedang berkonflik tersebut. “Islah jauh lebih baik daripada harus berseteru terus. Sekarang semuanya sudah selesai,” kata Suryadharma.
Terkait sikapnya yang plin-plan dalam mengeluarkan SK, Suryadharma menjawab enteng. “Silakan orang berpendapat saya plin-plan dan main-main. Semuanya punya pendapat dan penilaian masing-masing. Itu hak semua orang. Yang jelas partai harus diselamatkan,” ujarnya.
Mengenai SK penonaktifan Ketua DPC PPP Pandeglang Wadudi Nurhasan, Suryadharma menegaskan tidak akan mencabut. Kata dia, partai memberi kesempatan kepada Wadudi untuk konsen menghadapi persoalan hukum yang menjeratnya. Sementara mengenai pencalegan dari PPP Banten diserahkan kepada Dimyati selaku Ketua DPW PPP Banten. “Saya kira sudah jelas,” ujar Suryadharma.
Ketua DPW PPP Banten Dimyati Natakusumah mengaku hingga kemarin belum menerima SK penonaktifan dan SK pencabutan penonaktifan sebagai Ketua DPW PPP Banten. “Saya juga heran dengan surat tersebut karena saya belum menerima,” katanya.
Dimyati mengatakan, untuk pencalegan diserahkan ke KPU Banten. “Silakan KPU Banten menafsirkan sendiri dengan posisi saya. Saya juga tidak tahu ada dua versi dalam pencalegan (PPP Banten-red). Mungkin KPU Banten yang lebih tahu,” katanya.
Dimyati mengaku pendaftaran caleg ke KPU Banten ditandatangani dirinya selaku Ketua DPW dan Sulton Mufit selaku Wakil Sekretaris. Saat akan mendaftarkan caleg ke KPU Banten, Selasa (19/8) malam, Seretaris DPW PPP Banten Yayat Supriyatna tidak datang. Sehingga berkas pencalegan ditandatangani wakil sekretaris.
Mengenai nasib Wadudi Nurhasan, kata Dimyati, Wadudi masih sebagai sebagai Ketua DPC PPP Pandeglang. Lantaran tidak dapat sepenuhnya melaksanakan tugas-tugas partai, ditunjuk pelaksana tugas (Plt). “Plt-nya adalah wakil ketua yang ada di bawahnya (Tb Nouval Nasir-red). Semua berkas-berkas pencalegan dan urusan partai, ditandatangani Plt,” jelasnya.