Kamis, 07 Agustus 2008

Sayap Baru PPP Siap diDeklarasikan di Banten

Sayap Baru PPP di Banten

Jumat, 08-Agustus-2008, 07:26:01 2 clicks


*Tarpi Bidik Pemilih Pemula


PANDEGLANG - Untuk menjaring pemilih pemula di Provinsi Banten pada Pemilu 2009, DPP PPP akan melantik jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tarpi (Taruna Pembangunan Indonesia) Banten.
Rencananya pelantikan akan dilakukan di Stadion Mini Berkah, Sukarela, Pandeglang, pada 23 Agustus 2008 mendatang. DPP PPP memercayakan kepada Hendra Nugraha sebagai ketua.
Ditemui di Pandeglang, Hendra Nugraha mengatakan, dirinya beserta jajaran DPW Tarpi Banten akan berusaha mengemban amanat dari pimpinan ini dengan sebaik-baiknya. “Insya Allah pelantikan dilakukan 23 Agustus 2008 mendatang dan akan dihadiri langsung Ketua Umum DPP PPP Surya Dharma Ali dan pengurus, serta pimpinan PPP se-Banten,” kata Hendra kepada Radar Banten, Kamis (7/8).
Berdasarkan amanat dari Ketua Umum DPP PPP Surya Dharma Ali, lanjut Hendra, sebagai organisasi sayap PPP, Tarpi memiliki populasi yang cukup besar karena segmennya pemilih pemula, seperti siswa SMA, maupun mahasiswa yang baru masuk perguruan tinggi. “Dengan demikian kaderisasi dan perekrutan anggotanya secara terstruktur. Dan diharapkan dapat meraih suara terbanyak pada pemilu mendatang,” katanya.
Dipaparkan, dengan terbentuknya Tarpi Banten maka program selanjutnya adalah pembentukan Tarpi kabupaten/kota se-Banten. Sementara program unggulan Tarpi, antara lain, memberikan pendidikan politik bagi pemuda, sebagai penyaluran bakat dan minat anak muda di bidang seni, keorganisasian, dan budaya. “Yang terpenting adalah komunikasi kaum muda untuk memajukan Banten di pentas nasional,” katanya.
Terpisah, Wakil Sekretaris DPW PPP Banten Hafadzah mengungkapkan, Tarpi merupakan wadahnya kaum muda PPP. ”Tarpi ini lahir dari inisiatif kaula muda yang ingin berhimpun di PPP. Secara prinsip Ketua Umum (DPP-red) mendukungnya,” terang Hafadzah.
Ditambahkan, target utama Tarpi adalah menghimpun dan merekrut sebanyak-banyaknya kaum muda ke dalam partai. “Kerja-kerja Tarpi juga akan sangat bernuansa muda,” tandasnya.

388 Ribu Kader PBR Eksodus ke PPP

388 Ribu Kader PBR Eksodus ke PPP
| Kamis 05/08/2008
13:32:43 |
Bandung – Surabaya Post
Sebanyak 388 ribu kader Partai Bintang Reformasi (PBR) Jawa Barat eksodus ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), setelah unsur pimpinan DPW PBR tidak terakomodasi sebagai caleg di partainya. Eksodus ratusan ribu kader PBR pimpinan dai sejuta umat KH Zainudin MZ itu ditandai dengan deklarasi Barisan Islam Moderat (BIMA) di Hotel Horison di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (4/8), dipimpin oleh mantan Sekjen DPW PBR Dony Mulyana Kurnia.







Usai deklarasi, massa berjalan kaki menuju kantor DPW PPP Jabar sekitar 100 meter dari hotel tersebut. Sambil berjalan, mereka mencopoti atribut PBR dan membuangnya ke tong sampah di sepanjang jalan yang mereka lalui. Dony Mulyana Kurnia yang mengawali aksi ini.

Dony juga mencopot jas PBR kemudian memakai jasa PPP yang dikenakan pimpinan DPW PPP Jabar Nu'man Abdul Hakim di Sekretariat DPW PPP Jabar yang disaksikan ratusan kadernya. Dony mengatakan, ratusan kader ini hanya perwakilan karena sekitar 388 ribu kader dan simpatisan PBR se-Jawa Barat, termasuk pengurus di kabupaten/kota di Jabar sekarang telah hijrah ke PPP.

Menurut Dony, eksodus ini dilakukan akibat adanya tindakan DPP PBR yang dinilai otoriter terhadap pengurus di daerah terkait penetapan calon anggota legislatif (caleg). Namun Dony tidak menjelaskan secara rinci bentuk tindakan otoriter dimaksud.

“Kami lebih memilih pindah ke PPP, karena sejak dulu telah memiliki kedekatan dengan partai ini sehingga saat bergabung kembali kami tidak merasa canggung untuk langsung berjuang. Apalagi dulunya saya sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PPP Jabar Bidang Informasi,” ujarnya.

Pimpinan DPW PPP Jabar Nu'man Abdul Hakim mengatakan, dengan bergabungnya massa simpatisan dan beberapa unsur pimpinan PBR Jabar ke PPP, diharapkan partai berlambang Ka'bah ini bisa lebih eksis dan meraih kursi sesuai target pada pemilu 2009.(tar)


Massa PBR "pulang kandang", Siap Besarkan PPP
Setelah PPNUI Pimpinan KH Syukron Makmun-PP. Daarul Rahman,Kebayoran Baru Kota Jakarta Selatan DKI (santri 157 putra dan 597 putri)dan kemudian
Keluarga Besar Syarikat Islam-Syarikat Islam tidak ikut serta dalam pemilu 2009 dan siap bergabung dengan PPP.
Kini giliran massa dari Partai Bintang Reformasi (PBR) yang berbondong bondong kembali dan memperkuat barisan PPP.

PBR Jabar Gabung PPP



SEKELIMUS, (GM).-
Massa Partai Bintang Reformasi (PBR) Jabar menyatakan akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Deklarasi penggabungan diri akan dinyatakan Senin (4/8) ini di Hotel Horsion Bandung, Jln. Pelajar Pejuang Bandung.

"Akan terjadi eksodus dari PBR ke PPP. Kami akan menyatakan diri bergabung ke PPP dan akan membuat deklarasi Barisan Islam Moderat (BIMA). Setelah itu kami akan menyatakan bergabung dengan PPP dengan mendatangi Kantor DPW PPP Jabar yang tak jauh dari tempat deklarasi," kata mantan Sekretaris DPW PBR Jabar, Donny Mulyana Kurnia kepada "GM", Minggu (3/8).

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Nu'man Abdul Hakim membenarkan akan adanya massa PBR Jawa Barat yang bergabung dengan PPP tersebut. Menurutnya, ia sudah bicara dengan Ketua dan Sekretaris DPW PBR Jawa Barat Iskadir Chotob dan Donny Mulyana Kurnia, yang dipecat oleh pimpinan DPP PBR Jabar Bursyah Zarnubi.

IKASTRI PPP Gelar Festival Qosidah Sejabodetabek

Ikastri akan gelar festival qasidah

TANAH BARU, MONDE: Ikatan Silaturrahmi Istri (Ikastri) bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kota Depok mengelar Festival Qasidah.
Festival yang rencananya dibuka Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail itu akan diikuti oleh kelompok dan grup qasidah se-Kota Depok.

“Tujuan digelarnya festival ini untuk meningkatkan dan mengembangkan nilai serta pola pikir para seniman dan seniwati pendukung seni qasidah rebana yang ada di Kota Depok,” ujar Ketua Panitia Festival Qasidah Rebana, Asri Mulyanita.

Selain itu, menurut dia, festival ini bertujuan untuk mempertahankan kesenian tradisional yang ada di Depok. “Selama ini masyarakat mulai melupakan kesenian tradisional seperti qasidah dan kesenian tradisional lainnya. Mereka lebih suka menikmati kesenian modern yang berbau barat. Kalau bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi,” katanya.

Seni qasidah, kata Asri, sebenarnya tidak sekadar musik dan nyanyian, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai dakwah agama. “Dengan digelarnya festival ini diharapkan bisa memotivasi para pendukung seni qasidah rebana agar meningkatkan kreativitasnya.”

Lebih lanjut Asri yang juga Ketua Ikatan Wanita Pengusaha (Iwapi) Kota Depok, mengatakan peserta lomba qasidah ini nantinya terbuka untuk semua perkumpulan dan grup qasidah wanita se-Kota Depok.

Festival qasidah di Depok ini, katanya merupakan rangkaian festival qasidah se-Jabodetabek yang juga digelar di daerah-daerah lain. Pemenang dari masing-masing daerah nantinya akan berlomba kembali dalam grand final yang akan digelar pada 9 Agustus mendatang di GOR Bulungan Jakarta, memperebutkan piala Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali.

Tim juri untuk lomba tingkat nasional adalah Emilia Contessa, Ratih Sanggarwati, serta Okky Asokawati. “Kami juga akan menampilkan beberapa bintang tamu seperti Cici Faramida, Denada, serta Yadi Sembako,” tutur Asri.(van)Bebenah

Kota Tangerang Juara I Festival Qosidah IKASTRI PPP

PANDEGLANG – Perhelatan Festival Qosidah Ikatan Silaturahmi Istri-istri Pengurus PPP (Ikastri) di Balai Budaya Pandeglang berjalan lancar.


Kegiatan yang digelar sejak Kamis (24/7) dan ditutup Sabtu (26/7) malam itu ditandai dengan pembagian hadiah oleh Ketua Ikastri Banten Irna Narulita Dimyati.
Untuk tingkat DPW PPP Banten, lomba ini diikuti enam peserta yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak. Sementara Kabupaten Serang tidak hadir atau tidak ikut.
Dalam lomba ini, Kota Tangerang menjadi juara pertama, juara kedua diraih Kabupaten Pandeglang, dan juara ketiga digondol Kota Serang. Sedangkan juara favorit diraih Kabupaten Tangerang. Selain mendapat uang pembinaan bagi para juara, semua peserta diberikan 10 stel bahan baju tim qosidah, serta 600 paket sembako yang harus disalurkan untuk warga miskin.
Menurut Irna Narulita Dimyati, untuk festival qosidah tingkat DPC PPP Pandeglang, Kecamatan Pandeglang keluar sebagai juara pertama, Kecamatan Cadasari menjadi juara kedua, dan juara favorit diraih Kecamatan Angsana.
“Nantinya juara satu dan dua akan diikutkan pada lomba qosidah yang memerebutkan piala Ketua Umum DPP PPP pada 9 Agustus 2008 di Bulungan, Jakarta. Dengan lomba ini diharapkan, kader PPP lebih solid menyongsong masa depan,” kata Irna kepada Radar Banten.

Qasidah Bukan Seni Sendal Jepit

CIBINONG - Seni musik qasidahan yang identik dengan seni musik Islam kadang dipandang sebagai musik pinggiran, konservatif, tertinggal, bahkan seni musik kuno. Penggemar qasidah juga sering diidentikkan dengan kaum sendal jepit atau kaum kampungan.

“Qasidahan harus keluar dari stigma seperti itu. Penggiatnya harus memodifikasi musik qasidahan agar bisa bersaing dengan musik pop atau dangdut. Qasidah harus keluar dari stigma sendal jepit,” terang Ketua DPC PPP Rachmat Yasin saat memberikan sambutan di hadapan peserta qasidah dalam acara Festival Qasidah Ikastri PPP, kemarin.

Bagaimana caranya? Rachmat memberi masukan agar qasidahan tidak alergi dengan aliran musik lain. “Kalau perlu ada semacam mencampurkan aliran-aliran musik lain dengan qasidah. Cara ini bisa dilihat pada band qasidah Debu. Mereka mampu membawa qasidah menjadi seni yang disukai masyarakat,” ujarnya.

Pada acara ini hadir Ketua Ikatan Silaturahim Istri (Ikastri) PPP yang sekaligus penyanyi terkenal Emilia contessa, istri Ketua Umum DPP PPP Indah Suryadharma Ali dan perwakilan Muspida.

Menurut Ketua Panitia Acara Ade Munawaroh, festival ini diikuti 42 kelompok qasidah yang disaring dari kelompok qasidah dari seluruh Kabupaten Bogor. “Dua terbaik yang berhasil juara di Kabupaten Bogor akan dikirim untuk bertanding di tingkat nasional,” katanya.

Sementara juri yang akan menilai berasal dari lembaga qasidah pusat dan internal Ikastri, termasuk Emilia Contessa.(ndi)