Minggu, 03 Juni 2012

GPK PPP Jawa Tengah Konsolidasi di Temanggung









Puluhan ribu simpatisan Gerakan Pemuda Kabah (GPK), dari berbagai penjuru kota tumpah ruah menghadiri milad ke 30 GPK tingkat Jawa Tengah, yang dipusatkan di Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Sabtu (12/5).
Ketua DPW GPK Jateng Syihabudin mengatakan selain memperingati milad, bertema "NKRI Tanpa Liberlisme" kegiatan itu juga dilakukan untuk mensyiarkan bahwa ormas yang dipimpinnya mempunyai pasukan yang bisa diharapkan mampu menjadi beking Islam.
"Tujuan kegiatan ini untuk mensyiarkan bahwa kita itu punya pasukan nahi munkar yang bisa diharapkan sebagai beking Islam yang tidak liberal. Rangkaiannya kita kumpulkan seluruh pimpinan cabang se Jawa Tengah, dan dihadiri puluhan ribu massa, serta tausyiah dari Ketua FPI Habib Rizieq," katanya. 
Menurut Syihabudin, dipilihnya Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq, untuk mengisi tausyiah karena ada kesamaan visi misi pada kedua organisasi massa itu, yakni nahi munkar dan membela Islam. Massa yng diklaim oleh Syihabudin berkisar antara 20 ribu orang itu mulai berdatangan di kota kecamatan ini sekitar pukul 13.00, dan berkumpul di lapangan desa setempat.
Disinggung mengenai ketertiban selama pelaksanaan acara itu, dia menuturkan bahwa dari pihak GPK telah melakukan pengamanan internal, dan semua telah dipersiapkan dengan matang. Untuk menjaga kondusivitas, pihaknya tidak memperbolehkan anggota GPK melakukan konvoi. Setelah acara selesai mereka diimbau langsung pulang ke rumah masing-masing melalui jalur alternatif di luar kota.
"Kami sudah sarankan tidak konvoi, ini untuk menghindari berbagai kemungkinan buruk. Pulangnya harus lewat jalur alternatif di luar kota, sebab kota itu tempat rawan," ujarnya.
Sementara Ketua FPI Habib Rizieq dalam tausyiahnya mengingatkan adanya bahaya liberalisme bagi umat Islam, di mana di dalamnya terdapat virus pemikiran yang sangat berbahaya, dan bisa menggerogoti iman, akidah, syariat, dan ahlak umat, sehingga dikhawatirkan bisa menghancurkan umat Islam.
"Di dalam liberliasme itu terkandung virus relativisme yaitu satu pemikiran yang bisa meracuni pengertian bahwasanya tidak ada kebenaran mutlak termasuk agama. Dari sini akan lahir pula penyakit pluralisme, yang mengatakan semua agama benar, padahal agama di sisi Allah hanya Islam," jelasnya.