Senin, 02 Maret 2009

Rodiah, Berdayakan Majlis Taklim

Bogor - Menjadi calon legislatif (caleg) bukanlah hal yang pertama bagi Rodiah. Semangatnya membawa aspirasi rakyat tetap tinggi dan pantang menyerah untuk tampil di pentas pemilihan umum yang akan datang. Bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ia menjadi caleg dengan Daerah Pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kecamatan Tenjolaya, Ciampea, Cibungbulang, Dramaga, Rumpin, Ciomas dan Pamijahan dengan nomor urut 3.

Apabila dipercaya masyarakat, Rodiah akan memberdayakan majelis taklim kaum ibu. Ia akan menggerakkan potensi besar di dalam kegiatan majelis taklim untuk memajukan perempuan, khususnya ibu-ibu.

“Kegiatan-kegiatan majelis taklim sangat positif. Selain mempererat tali silaturahmi, ibu-ibu juga bisa mendapatkan ilmu. Sehingga pengetahuan mereka bisa berkembang dan tidak hanya di dapur saja,” ungkap perempuan kelahiran 8 Oktober 1954 ini.

Rodiah juga mengungkapkan jumlah majelis taklim di satu Kecamatan Dapil IV saja bisa mencapai 500 majelis taklim. Untuk itu, ia melihat kesempatan untuk memberdayakan majelis taklim agar mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah. 

“Saya akan mengupayakan agar mejelis taklim mendapat tempat dan ruang untuk berkembang. Sebab, kegiatan majelis taklim mengandung unsur pendidikan. Majelis taklim juga akan mendorong lahirnya perempuan-perempuan yang maju dalam segala bidang, terutama pendidikan,” ungkap warga yang berdomisili di Dramaga Tanjakan RT.03/05 No.2 Kecamatan Dramaga.

Rodiah juga tak akan lupa meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penggerakkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Ia melihat Posyandu juga menjadi tempat pembelajaran bagi perempuan, khususnya ibu-ibu.

Hj. Elin Darlina, Sambut Baik Suara Terbanyak

Pemilu 2009 kali ini merupakan pencalonan kedua kalinya bagi Hj. Elin Darlina, caleg yang diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk daerah pemilihan (dapil) 2, Kecamatan Bogor Utara.

“Pada pemilu yang lalu, saya sempat dicalonkan oleh partai, tetapi waktu itu mekanisme nomor urut yang diterapkan membuat kesempatan saya kecil untuk terpilih,” tutur Elin, kepada Jurnal Bogor kemarin.

Menurut Elin, dirinya sangat menyambut baik dengan adanya keputusan MK tentang mekanisme suara terbanyak, karena apabila dibandingkan dengan pengaturan sebelumnya kesempatan bagi caleg yang bernomor urut terbawah menjadi terbuka lebar. 

“Selain itu, adanya ketentuan ini membuat caleg proaktif terjun ke masyarakat pemilihnya. Hal ini tentu sangat baik agar masyarakat lebih mengenal calon wakilnya dan calegpun mengerti permasalahan yang ada di masyarakat,” terang caleg dengan nomor urut 6 ini. 

Elin yang merupakan guru di sebuah taman kanak-kanak ini mengaku telah mengunjungi beberapa daerah di Kecamatan Bogor Utara. Dari hasil kunjungannya, Elin melihat banyak sekali permasalahan yang dihadapi masyarakat. 

“Ada seorang pedagang kaki lima yang mengeluh kepada saya. Ia mengatakan sering digusur oleh petugas dan tidak bisa berdagang. Masalah pedagang kaki lima adalah isu yang dilematis. Kita harus benar-benar mencermati permasalahan ini dengan seksama agar pihak-pihak yang terlibat tidak ada yang merasa rugikan,” pungkasnya.

Riduwan Minta Do’a Restu Jadi Caleg DP I PPP Mojokerto

Wakil Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto, Bidang Organisasi dan Kaderisasi, Riduwan, SE, SH, MH menyatakan dan minta do’a restu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto , khususnya massa PPP, baik Ranting dan PAC yang berada di Wilayah Daerah Pemilihan (Dapil I) yang meliputi Kecamatan bangsal, Dlanggu, Kutorejo dan Mojoanyar, bahwa dirinya akan maju dan mencalonkan diri menjadi anggota Dewan atau Calon Anggota legislative (Caleg) Kabupaten Mojokerto pada pemilu 2009 nanti.
Menurut pria yang mudah akrab dengan wartawan itu menyatakan, bahwa ada 2 agenda penting dalam hidupnya yakni, menunaikan ibadah haji dan maju sebagai Caleg. Untuk itu dalam setiap kesempatan, jika saya mengadakan pertemuan atau sosialiasi dengan warga dan simpatisan PPP , saya selalu menyampaikan keinginan saya, bahwa ada 2 agenda rencana saya, yakni tahun 2008 ini saya akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah dan yang kedua pada pemilu 2009 nanti, saya akan mengajukan diri menjadi Caleg melalui partai saya PPP,” ucap pria yang juga Tim Sukses kemenangan KAJI-MANTEB, di Kantor DPC PPP Kabupaten Mojokerto. 

Untuk itu, Riduwan meminta kepada seluruh simpatisan PPP atau seluruh warga yang berada di Wilayah DP 1, apabila ada persoalan yang menyangkut apa saja baik itu pembangunan pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah serta pembangunan sekolah-sekolah Islam yang terkendala dana bisa dikonsultasikan kepada dirinya, misalnya masalah pembiayaannya, bisa dirunding secara bersama-sama. Juga jika ada persoalan yang menyangkut masalah hukum, mari kita selesaikan dengan jalur yang benar. Untuk Saya berjanji akan selalu aspiratif dan tanggap terhadap persoalan ataupun masalah yang dihadapi warga ini. Mari kita rembuk secara bersama-sama, jika ada persoalan baik itu masalah desa ataupun pembangunan masjid dan musholah serta pondok-pondok pesantren. Misalnya, bila tekendala masalah dana pembangunan, mari bersama-sama kita upayakan mengatasinya. Dan saya akan meluangkan waktu saya untuk itu. Sekarang ini, saya akan berusaha focus ingin mengabdi kepada masyarakat,” ucap kader PPP yang dikenal loyal dan derwawan itu. 

Joko Purwanto : Mapan Dulu, Baru Maju Caleg PPP DPR RI

Sekretaris jenderal (Sekjen) Angkatan Muda Kabah (AMK) Joko Purwanto yakin, pada Pemilu 2009 mendatang, akan bermunculan tokoh-tokoh legislatif baru. Akan banyak kejutan yang terjadi, saat posisi rakyat benar-benar kuat untuk menentukan siapa wakilnya di DPR dan DPRD. Tapi, dia menganalisa, tidak karena ada orang yang benar-benar mampu menarik simpati, tapi hanya karena faktor nonteknis. 

"Saya bicara seperti itu, karena melihat sistem yang digunakan. Dengan 38 partai saja, pemilih sudah pusing untuk menentukan pilihan. Apalagi dengan adanya ratusan Caleg yang tertulis di surat suara," kata Joko yang maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Sumbar I dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nomor urut 2, dalam diskusinya dengan wartawan, Selasa lalu, di poskonya Jalan Veteran, Padang. 

Joko menilai, kebingungan masyarakat itu akan membuat mereka tidak ambil pusing lagi untuk memilih seorang Caleg. Akibatnya, pemilih yang hanya memiliki waktu 3 sampai 5 menit di bilik suara akan memilih lambang partai saja. "Apalagi, aturan KPU hanya memperbolehkan masyarakat mencontreng satu saja, baik partai atau Caleg," kata Joko yang mengaku telah berbisnis di sumbar selama 10 tahun terakhir. 

Dengan banyaknya suara pemilih yang dicentangkan ke gambar Parpol, maka suara untuk para Caleg akan semakin kecil. Diantara suara yang kecil itu, tentu tidak selalu orang-orang yang diprediksi melaju akan mendapat kursi. "Dengan perbedaan tipis saja, orang yang sebelumnya dianggap anak bawang, akan menjadi anggota dewan," pungkasnya. 

Joko yang juga direktur utama PT Citicon -- perusahaan yang mendirikan Banto Mall Bukiktinggi dan Sentral Pasar Raya (SPR) Padang ini menyebutkan, keinginannya maju sebagai calon anggota DPR RI berangkat karena ketertarikannya untuk membantu pemberdayaan masyarakat Sumbar. Dia melihat, banyak potensi Sumbar yang belum tergarap maksimal, bahkan dibiarkan seperti itu saja. 

Pria yang juga anak kolong (anak kalangan anggota TNI) ini menyebutkan, setelah sukses berkecimpung di dunia properti dan suplayer alat dan barang keperluan TNI, dia mulai berfikir ke dunia politik sejak 10 tahun lalu. Diakuinya, sebelumnya banyak partai yang mencoba merangkulnya. Namun, pilihan jatuh pada PPP, dengan terlebih dahulu bergabung dengan organisasi sayap PPP yaitu AMK. 

"Waktu itu, PPP masih dipimpin Hamzah Haz (mantan Wapres-red). Katanya, paling tidak, sebagai seorang Muslim, saya harus selalu dekat dengan kabah. Setelah merenung, ternyata benar dan saya memilih PPP untuk aspirasi politik. Namun, keberanian untuk maju sebagai Caleg, baru datang dua tahun terakhir," kata Joko. 

Dia mengakui, sebagai seorang calon anggita DPR RI, dia harus mapan terlebih dahulu dari segi ekonomi. Kalau tidak, tentunya akan memudahkan diri terjebak masuk dalam lingkaran setan korupsi yang sulit diberantas. "Insya Allah, saya siap mengemban amanah, kalau dipercaya masyarakat di Sumbar 1 sebagai seorang anggota legislatif," pungkas Joko. 

PPP Dukung Gerakan Pemilih Cerdas

BANDA ACEH - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banda Aceh, Sabtu (28/2), mendeklarasikan gerakan pemilih cerdas di aula Fakultas EkonomiUnsyiah, Darussalam, Banda Aceh. Sebagai salah satu parpol peserta Pemilu 2009, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) langsung mengutarakan dukungannya dan berharap gerakan yang dimotori mahasiswa tersebut mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat dan seluruh parpol peserta Pemilu 2009. 

“Pemilu 2009 harus menjadi pemilu yang berkualitas, dan pemilu yang berkualitas akan tercapai kalau pemilihnya cerdas,” kata Edwar M Nur Wakil Ketua DPW PPP Aceh saat menyampaikan materinya dalam kegiatan tersebut, seperti ditulis dalam siaran persnya kepada Serambi tadi malam. 

Lebih lanjut Edwar M Nur menambahkan, ketiga pilar demokrasi yaitu leberty (kebebasan), eguality (persamaan), dan persaudaraan, harus dijunjung tinggi oleh seluruh partai politik dan kostituensinya demi menciptakan iklim pemilu yang damai, aman, dan berkualitas. “Kemudian kualitas pemilu juga dapat dilihat dari keikutsertaan pemilih. Semakin tinggi parsitipasi pemilih, maka semakin tinggi legitimasi hasil pemilu,” kata dia. 

Menurut Edwar, dengan gerakan pemilih cerdas ini, setiap pemilih didorong memiliki tanggung jawab dalam memberikan suara. Masyarakat akan memilih partai/caleg yang dianggap memiliki kapabilitas menjalankan tugas-tugas legislatif dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. “Sikap pragmatis materialistis pemilih harus mampu kita eliminir dalam pemilu ini. Harapan kita semua pemilu di Aceh dapat berlangsung dengan aman, damai, dan berkualitas,” demikian Edwar M Nur.

Caleg Kades PPP di Bondowoso Non Aktif

BESERTA TIGA KEPALA DESA MULAI DI NON AKTIFKAN

BONDOWOSO, JATIM – Pemerintah Kabupaten Bondowoso akhirnya menonantifkan empat kepala desa (kades) yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg). Keempat kades tersebut menerima surat pemberhentian sementara hingga Pemilu legislatif (Pileg) pada 9 April 2009.

Keempat kades tersebut, Kades Wonokerto Suyitno dan Kades Wringin Arak-Arak, Saat. Keduanya sama-sama menjadi caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP); Kades Sukorejo Mujahri yang menjadi caleg Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), serta Kades Carme Harli Priatmoko, menjadi caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kades Carme Harli Priatmoko saat ditemui, mengungkapkan, telah terima surat pemberhentian itu pada 28 Februari lalu. Sejak saat itu, ia sudah menyerahkan semua fasilitas desa kepada sekdesnya.