Jumat, 12 Desember 2008

Target 12 Kursi, PPP Bondowoso Tampung Suara PKB

Bondowoso, Jawa Timur, 5/12 – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menargetkan perolehan suara dua kali lipat dari perolehan Pemilu sebelumnya, yakni enam menjadi 12 kursi.

Ketua PPP Bondowoso, Jum'at (5/12), Drs H Imam Taher, mengungkapkan target perolehan kursi tersebut berdasarkan kondisi internal yang kian solid. Bahkan kondisi eksternal partai dinilai menguntungkan PPP, seperti kemelut yang melanda Partai kebangkitan Bangsa (PKB) di daerah, 

“Kami juga siap menampung suara PKB pro KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menyalurkan aspirasi politiknya melalui PPP, karena faktanya sudah banyak kader PKB yang bergabung dengan partai kami,” papar Wakil Ketua DPRD Bondowoso tersebut.

Pada Pemilu 2004, PPP hanya mampu meraih enam kursi, kata Imam, kali ini partai berlambang Ka'bah tersebut optimis akan meraih 12 kursi di DPRD Bondowoso. 

“Kita optimis akan memenuhi tagret tersebut,” kata Imam lagi.

Menurut dia, terget 12 kursi tersebut sangat realistis mengingat banyak kader partai lain yang kini bergabung denga PPP. Bahkan hampir setiap Dapil (Daerah Pemilihan), juga banyak kader PKB yang telah mendaftarkan diri ke PPP. Imam menjelaskan, untuk meraih dua belas kursi, tim pemenangan Pemilu PPP sudah melakukan beberapa langkah politik. Yakni, termasuk mengadvokasi lembaga pendidikan di Kabupaten Bondowoso, karena salah satu isu strategis kampanye PPP adalah meningkatkan mutu pendidikan swasta.

Meski tidak menjelaskan secara detail model advokasi yang dilakukan PPP, Iamam mengaku, advokasi tersebut merupakan bagian dari konsolidasi yang dilakukan PPP dengan para pengelola pendidikan swasta. Selama ini para pengelola pendidikan swasta termasuk para pendidiknya kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Tidak hanya itu, Imam mengaku tidak khawatir dengan banyaknya Parpol baru. Keberadaan multipartai itu dinilai tidak akan mengancam target perolehan suara PPP. Karena semua kader PPP kini sudah all out, berjuang untuk meraih target yang sudah disepakati bersama.

“Semua pengurus partai dan caleg (calon legislatif ) dari PPP saat ini satu suara untuk menambah pundi-pundi perolehan suara PPP,” kata Imam.

PPP Sumenep Incar 14 Kursi DPRD

Sumenep, Jawa Timur, 4/12 – Dewan Pengurus Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Sumenep, mengincar perolehan kursi pada Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2009 sebanyak dua kursi dari masing-masing daerah pemilihan (Dapil) tingkat kabupaten.

Ketua DPC PPP Sumenep KH A Warits Ilyas, mengatakan hal itu saat ditemui di ruang kerja sebagai wakil rakyat di DPRD Sumenep, Jl Trunojoyo, Kamis (4/12).

Menurut Kiai Warits, karena saat ini ada tujuh Dapil di Sumenep, maka target partai berlambang Kakbah ini adalah 14 kursi pada Pileg 2009. "Kita optimis akan bisa meraih target itu, per Dapil minimal dua kursi," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumenep ini menjelaskan, target perolehan kursi sebanyak 14 itu adalah naik 100 persen. Karena saat ini PPP Sumenep hanya memiliki tujuh orang wakil, atau satu fraksi di DPRD Sumenep.

Sebagai partai lama dan tertua, lanjut Kiai Warits, target sebanyak itu sangat realistis. Karena saat ini sudah banyak tokoh yang telah masuk ke PPP dari partai-partai lain.

Tapi sejumlah tokoh yang dimaksud Kiai Warits, tidak sampai diungkapkan identitasnya. Hanya saja mereka dikatakan telah pulang kandang, atau menurut istilah Kiai Warits, para tokoh masyarakat itu kembali ke habitat nya di ladang PPP.

Untuk harapan tiap dapil memperoleh dua kursi itu, menurut Warits, pihaknya telah memberi dorongan kepada semua caleg PPP yang duduk di dapil masing-masing. Agar bekerja maksimal untuk meraih target itu. Selain itu fungsionaris PPP telah melakukan pertemuan rutin di tingkat DPC untuk membahas persoalan yang terjadi selama ini. 

Agar ada solusi yang terbaik bagi persoalan mereka, kata Kiai Warits, Pileg tahun 2009 PPP Sumenep memiliki 35 orang caleg yang tersebar di tujuh daerah pemilihan. Yaitu tiap dapil rata-rata lima orang caleg yang akan bersaing merebutkan dua kursi.

"Mulai sekarang, kita sudah berupaya merangkul massa di tingkat bawah. Massa di akar rumput terus didekati agar tidak pindah pada partai lain," ungkapnya.

Ia menambahkan, dirinya tidak mencalonkan sebagai anggota legislatif pada Pemilu tahun 2009. Alasannya, utuk memberikan kesempatan kepada generasi muda di PPP. Kiai Warits sendiri menganggap sudah terlalu lama berkiprah dalam dunia politik melalui partai PPP.

"Saya memutuskan untuk tidak mencalonkan lagi karena yang akan mengganti sudah banyak. Biar mereka yang akan mengganti dan memajukan partai," jelasnya.

PPP Solo Hanya Targetkan Empat Kursi

Pemilu 2004 PPP Kota Surakarta (Solo) hanya dapat 1 Kursi.Kalo Target 4 Kursi berarti 400 %.
 DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Solo hanya mentargetkan perolehan empat kursi di DPRD atau satu kursi di setiap daerah pemilihan (dapil) yang ada di Kota Solo. 

Target Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kota Solo tersebut dikemukakan oleh Wakil Bendahara DPC Partai Persatuan Pembangunan kota Solo, Edi Jasmanto kepada wartawan, Rabu (10/12) di Gedung DPRD kota Solo. 

“Keempat kursi yang direncanakan, masing-masing satu kursi dari daerah pemilihan yang ada di kota Solo. Karena di Solo ada empat daerah pemilihan, maka diharapkan empat kursi diperoleh,” jelasnya.

Untuk mendukung perolehan kursi wakil dari Partai Persatuan Pembangunan di DPRD kota Solo, Edi Jasmanto mengaku akan mengandalkan sejumlah tokoh dari ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.

“Sejumlah calon legislatif memang merupakan tokoh dari kedua ormas tersebut, seperti Joko Safaat yang juga Ketua Pimpinan Cabang NU Laweyan, Toyani yang juga Ketua Tani Karesidenan Surakarta, dan sebagainya,” ungkapnya.

Dalam mendudukkan wakilnya di DPRD kota Solo, Edi Jasmanto mengatakan, Partai Persatuan Pembangunan kota Solo memakai sistim nomor urut.

“Namun tidak menutup kemungkinan, diberlakukan sistim perolehan suara terbanyak. Jika memakai sistem suara terbanyak, maka sebelumnya dilakukan kesepakatan diantara calon legislatif dari masing-maing daerah pemilihan,” jelas Edi Jasmanto yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD kota Solo, wakil satu-satunya dari Partai Persatuan Pembangunan di kota Solo.

Lebih lanjut Ia mengatakan, untuk bisa menjadi calon legislatif yang akan mewakili PPP kota Solo, mempersyaratkan calon harus bisa membaca Al-Qur’an. Selain itu, menandatangani kontrak politik untuk tidak melakukan korupsi. 

Sebagai partai berazaskan Islam, Wakil Bendahara DPC Partai Persatuan Pembangunan kota Solo mengatakan bahwa calon legislatif harus memperjuangkan Syariat Islam. 

“Disamping pula, memperjuangkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama untuk kalangan masyarakat miskin,” tandas Edi Jasmanto.



PPP Konae Utara Sultra Gencar TURBA

Ketua DPC PPP Konawe Utara, Yusri Hambali mengungkapkan, PPP akan memulai turun ke lapangan dengan pemasangan atribut kampanye pada Desember mendatang. “Pemasangan atribut ini akan dibarengi sosialisasi langsung dengan para konstituen di lapangan,” kata Yusri.

PPP menurunkan sebanyak 15 orang caleg untuk bersaing memperebutkan 25 kursi DPRD Konawe Utara. Total caleg di daerah ini sebanyk 456 orang yang terbagi menjadi tiga daerah pemilihan (dapil).

Di Dapil I, PPP Konawe Utara mengusung enam orang, Dapil II sebanyak lima orang, dan Dapil III sebanyak empat orang. Saat ini, DPRD Konawe Utara belum diisi satu pun kader dari PPP karena kabupaten ini terbentuk setelah Pemilu 2004.

Anggota DPRD Konawe Utara masih merupakan cerminan dari Pemilu 2004 di Kabupaten Konawe, dimana suara PPP di daerah ini tidak begitu signifikan sehingga tidak mampu mendudukkan satu pun wakil dari PPP.

Mengenai target 15 persen itu, Mubarok yakin partainya dapat meraihnya melihat antusiasme kualitas kader yang dimiliki di daerah tersebut. “Kader PPP merupakan kader-kader terbaik Konawe Utara yang nilai jualnya sudah tidak diragukan lagi,” katanya.

PPP Kembali Tetapkan Rudy Ariffin Cagub Kalsel 2010

Banjarmasin (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menetapkan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin sebagai calon tunggal Gubernur Kalsel 2010 mendatang.

Penetapan Rudy Ariffin sebagai calon tunggal Cagub Kalsel 2010 sebagaimana hasil rapat pimpinan wilayah PPP Kalsel yang diselenggarakan, Rabu, malam yang juga dihadiri Ketua OKK bidang Pilkada PPP pusat, Imron Pangkati, demikian dilaporkan ANTARA, Kamis.

Sementara untuk calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengan Rudy ditetapkan kemudian, atau menunggu hasil perolehan suara pada Pemilu 2009 nanti.

Menurut Rudy, dihubungi via telepon, untuk bisa mengusung Cagup dan Cawagub harus mengantongi minimal 15 persen suara, sehingga mau tidak mau partai harus melakukan koalisi.

Tentang kemungkinan akan kembali berkoalisi dengan wagub yang menjabat saat ini, Rosehan NB, atau disebut 2R, Rudy belum bisa memastikan, mengingat perubahan peta politik sangat cepat.

"Kemungkinan kembali berkoalisi dengan 2R masih ada, tapi mungkin juga tidak, belum bisa dipastikan, akan dilihat nanti setelah Pemilu," tambahnya.

Rudy yakin, penetapan dirinya sebagai cagub tunggal PPP tidak akan menjadi masalah, karena rapat yang dihadiri oleh seluruh pimpinan wilayah PPP Kalsel juga dihadiri oleh PPP pusat.

"Hasil rapat, akan segera disampaikan kepada pimpinan PPP pusat untuk mendapatkan persetujuan dan diproses sebagaimana mestinya," katanya.

Sebelumnya, pada Pemilu 2009 PPP Kalsel menargetkan mendapatkan suara hingga 28 persen atau naik hingga 100 persen dibanding Pemilu sebelumnya yang hanya 14 persen.

"Kita optimis target perolehan suara di Kalsel hingga 28 persen suara bisa terpenuhi, dengan kerja keras dan kerjasama yang solid dengan seluruh kader di seluruh daerah," kata Rudy Ariffin yang juga ketua DPW PPP Kalsel.

Selain itu, tambahnya, pihaknya juga akan melakukan langkah perbaikan internal partai dan mempersiapkan caleg yang handal dan melakukan orientasi caleg hingga di daerah-daerah bahkan pada setiap daerah pemilihan (Dapil).

Dengan orientasi tersebut, diharapkan akan mampu memompa semangat para kader untuk bisa memenangkan Pemilu 2009 mendatang, dengan perolehan suara yang cukup bagus hingga tingkat daerah. (*)

Jago PPP Menang di Pilkada Kerinci

Jambi (ANTARA News) - Hingga Jumat, pasangan Murasman-Rachman untuk sementara unggul pada putaran dua Pilkada Bupati Kerinci, Provinsi Jambi, 410 Km dari Kota Jambi, dengan memperoleh 97.039 suara mengalahkan saingannya pasangan Ami Taher-Dianda yang mengantong 80.821 suara.

Kepala Kesbang Linmas dan Politik Kabupaten Karinci Evi Risyanto ketika dihubungi, Jumat mengatakan, dari hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan Pemkab Kerinci untuk sementara pasangan Murasman-Rachman unggul dari pasangan Ami Taher-Dianda.

Hingga Jumat pagi (12/12) dari 248.483 mata pilih sudah 71,61 persen atau 177.860 suara yang masuk, dan dari jumlah tersebut pasangan Murasman-Rachman memperoleh 97.039 suara (54,56 persen) dan pasangan Ami Taher-Dianda memperoleh 809.821 suara (45,44 peren).

Data yang dihimpun dari lapangan, dari 17 kecamatan pasangan Murasman-Rachman unggul di 12 kecamatan dan pasangan Ami Taher-Dianda unggul di lima kecamatan.

Penghitungan cepat yang dilakukan Kesbang Linmas dan Politik Kabupaten Kerinci menyamai perolehan suara yang dilakukan Polres, Kodim dan kedua tim sukses dari pasangan tersebut.

Kendati penghitungan secara manual belum dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kerinci sebagai lembaga resmi yang ditetapkan pemerintah untuk menentukan kemenangan kandidat yang bersaing, namun perolehan angka sementara tersebut sudah mendekati keunggulan mutlak.

Dua pasang calon bupati dan wakil bupati Kerinci bersaing pada putaran dua masing Murasman-Rahman dan Ami Taher-Dianda setelah memperoleh suara terbanyak pada Pilkada putaran pertama yang digelar 16 Oktober 2008.

Pilkada Kerinci pada putaran pertama diikuti enam pasang calon, satu pasang di antaranya dari calon perseorangan atau independen, dan lima lainnya diusung partai yang ada.

Dari hasil penghitungan pasangan Murasman-Rahman yang diusung PPP menduduki posisi teratas diikuti pasangan calon independen Ami Taher-Dianda Putra.