Kamis, 16 April 2009

PPP Nomer 2 di Kecamatan Sukagumiwang

 SUKAGUMIWANG— Tahapan rekapitulasi hasil Pemilu 2009 di PPK Kecamatan Sukagumiwang berakhir kemarin (16/4). Data yang dihimpun Radar dari PPK setempat, suara terbanyak diraih Golkar yakni 22.225, PPP di urutan kedua dengan 6.416 suara, PDIP menduduki urutan ketiga dengan 4.178 suara, keempat Demokrat dengan 2.940 suara dan PKB 2.243 suara.
Partai lainnya adalah Gerindra dengan 1.982 suara), PKS 1.656 suara, PBB 665 suara, PAN 658 suara dan Hanura 638 suara. Perolehan suara itu didapat dari 19 TPS dengan jumlah hak pilih 26.279 jiwa. Ketua PPK Sukagumiwang Ajis Sanusi mengatakan, rekapan hasil pemilu yang menggunakan sistem manual tersebut telah disempurnakan menggunakan komputerisasi dan disepakati para saksi.

Dua Kursi PPP dari 2 Dapil di Sumbar Bisa Tercapai

Epiyardi Asda, M Iqbal (Putra Bachtiar Chamsyah) dan Ermazlena bersaing ketat.

Padang, Padek--Partai dan calon legislatif (caleg) yang akan memperoleh kursi DPR RI asal Sumbar sudah mulai bisa ditebak. Sebanyak 14 kursi di Sumbar 1 dan 2, diperkirakan hanya menjadi milik enam partai yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).  


Partai Demokrat meraih empat kursi, masing-masing dua kursi di setiap daerah pemilihan (dapil). Partai Golkar diperkirakan dapat tiga kursi yakni dua kursi di dapil 1 dan satu kursi di dapil 2. PAN, PKS dan PPP masing-masing dapat jatah dua kursi dengan perolehan satu kursi di setiap dapil. PDIP hanya dapat satu kursi di Sumbar 1. Kursi di Sumbar 2 hilang karena direbut PPP.

Perkiraan ini berdasarkan pergerakan persentasi suara selama lima hari terakhir dan penghitungan yang dilakukan berdasarkan rumusan Peraturan KPU No 15 tahun 2009 dan UU No 10 tahun 2008 tentang Pemilu. 
Tren yang muncul meski jumlah suara terus bertambah, tetapi persentasi tidak berubah signifikan. Yang berubah drastis hanya terjadi di PPP hampir dua kali lipat. Tadinya hanya 4,6 persen kini meningkat tajam menjadi 7,4 persen.

Lonjakan suara ini mengakibatkan dua kursi yang tadinya sudah dimiliki partai lain direbut PPP. Kursi yang terambil, satu kursi milik Gerindra di dapil 1 dan satu kursi milik PDIP di dapil 2. Fadli Zon dan terlebih lagi Mahyuddin yang kini perolehan suara pribadinya berada di posisi tiga besar di Sumbar 2 untuk sementara dalam posisi tidak aman. Bisa-bisa tidak dapat jatah kursi karena perolehan suara partainya sudah digeser PPP dan trennya terus menurun. 

Tren perolehan PPP terus menanjak dari sebelumnya 7,14 persen menjadi 7,4 persen. Hal yang sama terjadi di PBB dari 2,8 persen menjadi 2,9 persen dan Partai Golkar dari 17,15 persen menjadi 17,37 persen. Selebihnya mengalami penurunan meski dalam persentasi yang sangat kecil. Hitungan sementara hingga pukul 22.00 WIB tadi malam di Sumbar 1 posisi puncak masih dipegang caleg No urut 1 Partai Demokrat yakni Dasrul Djabar dengan perolehan suara 17.831. 

Posisi caleg lain masih sama dengan satu hari sebelumnya. Kecuali M Ichlas El Qudsi (PAN) yang menggeser posisi Sudarmanto (PDIP) dari posisi delapan. Caleg yang berpeluang masuk 8 besar pun tak banyak berubah. Hanya saja Darul Siska terdepak dengan masuknya nama Poempida Hidayatulloh. Lengkapnya lihat grafis. Meski suara Poempida masih terpaut jauh dari Jeffrie dan hanya berada di posisi caleg berpeluang masuk 8 besar dengan perolehan suara 3.750. Tapi kemungkinan Golkar akan memperoleh dua kursi di Sumbar 1, maka peluangnya menuju Senayan tetap terbuka.

Syaratnya Poempida bisa menjaga perolehan suara di atas 8 kandidat lain di internal Golkar. Sebab di belakangnya sudah menguntit Azwir Dainy Tara dan Darul Siska. Di PAN bersaing keras antara Fauzi Hasan dengan Muhammad Ichlas El Qudsi karena PAN hanya kebagian satu kursi di Sumbar 1. Beda dengan Irwan yang bakal melenggang mulus ke Senayan tanpa ada saingan di PKS.  

Di internal PPP pertarungan keras bakal terjadi antar Ketua DPW PPP Epyardi Asda (4.401 suara) dengan pendatang baru Yusuf Jamaluddin Tarigan. Suara Yusuf yang juga cucu Syech Belubus Payakumbuh ini terus menguntit di belakang dengan perolehan 2.923 suara. “Suara dari kantong-kantong kita belum banyak yang masuk seperti Pesisir Selatan, Sijunjung dan Dharmasraya. Jadi masih besar peluang kita bisa masuk. Kita optimistis,” katanya tadi malam. 

Perolehan suara di Sumbar 2 sama sekali tak ada perubahan. Yang berubah hanya di posisi caleg berpeluang masuk enam besar. Muhammad Iqbal terdepak dengan masuknya Rizaganti Syahrum. Namun dengan tren persentasi perolehan suara PPP yang terus menanjak dan suara partai lain cenderung konstan, maka PPP Dapat 1 kursi di Sumbar 2. M Iqbal dipastikan bisa masuk ke Senayan. Namun suaranya masih kejar-kejaran dengan caleg No 1 Ermalena dengan perolehan suara 3.839. lengkapnya lihat grafis. (geb)

PPP Dapat 1 Kursi di Dapil V Kab Kediri Jatim

Data yang dihimpun dari rekapitulasi sementara panwaslu Kabupaten Kediri menyebutkan, total suara sah di dapil tersebut sejumlah 102.332 suara. Dengan jumlah tersebut Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) di dapil V sebesar 12.791 suara. "Hitungan yang kami lakukan masih bersifat sementara," kata ketua panwaslu Kabupaten Kediri, M Anas.

Dari data panwaslu, ada sepuluh parpol yang meraih urutan sepuluh besar. Yaitu PDIP 30.121 suara. Demokrat, 13.025 suara. PPP 9.494 suara. Golkar 8.206 suara. PAN 1.145 suara. Lima parpol lainnya, PKB 5.702 suara. Hanura 6.465 suara. PKB 5.702 suara. PKS 5.112 suara. PPRN 3.059 suara. "Perhitungan yang kami lakukan hanya bersifat perhitungan sementara," kata ketua panwaslu, M Anas.

Sayangnya, dari sepuluh parpol peraih suara terbanyak itu, tidak semuanya bisa mendapat kursi. Dengan jumlah BPP sebesar 12.791, PDIP berhasil mendapat dua kursi yaitu Bambang Tri Guntoro dan Purwanto. 

Enam kursi lainnya diperebutkan oleh enam parpol. Satu kursi diraih Imam Sudirman dari Demokrat, Achmad Saechu dari PPP, Sutitah dari Golkar, Muhaimin dari PAN, Sriwati dari Hanura, dan M. Alif dari PKB. Dua parpol lainnya, PKS, PPRN tidak bisa mendapatkan kursi.

PKB dan PPP Pimpin di Mojosari Mojokerto Jatim

MOJOSARI - Persaingan perebutan suara DPRD Kabupaten Mojokerto di Dapil II (Mojosari, Pungging dan Ngoro) tampaknya dikuasi partai-partai lama. Bahkan partai berbasis massa Islam masih memiliki peluang terbesar untuk meloloskan calon-calonnya ke gedung dewan.

PPP dan PKB misalnya, menguasai dua kecamatan berbeda. Yakni PPP memimpin di Kecamatan Ngoro sementara PKB di Kecamatan Mojosari. Partai berlambang kakbah pimpin Khusairin ini memimpin di Ngoro dengan perolehan 6.312 suara, sementara di tempat kedua PKPB yang dimotori incumbent Supardi berhasil menempati peringkat kedua dengan 5.784 suara diatas perolehan PDIP yang memperoleh 5.100 suara.

Sedangkan di Mojosari, PKB meskipun digembosi oleh kelompok Gatara bentukan KH Abdurahman Wahid dan Yenny Wahid namun berhasil mendulang suara signifikan dengan 5.021 suara. Posisinya dibayangi PDIP yang mengantongi 4.902 suara. Di tempat ketiga, Partai Demokrat mengejar dnegan 4.878 suara.

Dengan perolehan masing-masing partai di dua kecamatan itu, tampaknya mereka yang melenggang ke gedung dewan adalah wajah-wajah lama. Apalagi, suara dari Kecamatan Pungging masih belum diketahui menyusul penghitungan ulang Sabtu (11/4) kemarin.

Penghitungan suara ulang di TPS 4 Desa Bangun, Kecamatan Pungging akibat kesalahan sebelumnya. Penghitungan ini dilakukan setelah pihak KPUD mendapat protes dari Partai Patriot Kabupaten Mojokerto yang melakukan perhitungan tanpa dihadiri saksi-saksi.

Dari hasil penghitungan di TPS pada tanggal 9 April lalu tercatat dari 320 Daftar Pemilih Tetap (DPT) suara sah sebanyak 292 dan suara tidak sah sebanyak 65 sehingga berjumlah 357, namun setelah dihitung ulang menjadi 193 suara sah dan 65 untuk suara tidak sah.

Anggota KPUD, Rusman Arif mengatakan, penghitungan ulang ini dilakukan karena terjadi kesalahan pada saat penghitungan pada 9 April lalu. Kesalahan itu, lanjutnya, adalah menghitung dua suara untuk kertas suara yang terdapat dua kali contreng yakni pada gambar partai dan nama caleg. Disamping itu, penghitungan ini juga dilakukan untuk meminimalisir keributan. ''Untuk keamanan dan kejelasan semua parpol, agar tidak terjadi kecurigaan,'' terang Arif.

Dikatakannya, penghitungan kali ini hanya dilakukan untuk kotak suara yang bermasalah, dan bukan seluruh TPS. ''Yang dihitung hanyalah yang menjadi obyek persoalan. Masalah ini kan juga diakibatkan masalah aplikasi data. Suara tidak dapat di entry karena tidak sama antara jumlah daftar pemilih tetap dengan total surat suara,'' ujarnya. (ris/yr)

 

 

10 Besar Rekapitulasi Sementara Pileg DPRD Kabupaten Mojokerto

Kecamatan Ngoro

1. PPP 6.312
2. PKPB 5.784
3. PDIP 5.100
4 .PAN 3.209
5 .P. Patriot 2.951
6. P. Demokrat 2.781
7. PKNU 2.219
8.P. Golkar 1.690
9.P. Hanura 1.408
10.P. Buruh 1.289 
 
Kecamatan Mojosari

1.PKB 5.021
2.PDIP 4.902
3.P. Demokrat 4.878
4.PPP 4.780 
5.PKNU 2.708
6.PAN 2.502
7.P. Golkar 2.244
8.P. Hanura 1.307
9.PKS 1.305
10.P. Patriot 909

KH Asep Maoshul Sepertinya Peraih Suara Terbanyak di PPP

Dari sebagian Jago Jago Unggulan, justru di luar dugaan mereka justru meredup dari mulai Marissa Haque, Farid Al Fauzi,Ahmad Muqowam dll.

Yang Justru memperoleh suara signifikan malahan Caleg Caleg PPP yang berasal dari Lokal daerah pemilihan mereka.KH Asep Maoshul dari Manonjawa Tasikmalaya terbukti masih mampu mempertahakan dominasi PPP di Tasikmalaya mengalahkan Golkar.Juga Duet suami isteri Achmad Dimyati Natakusumah dan sang isteri Irna Narulita di Kabupaten Pandeglang Banten.Sayangnya Ahmad Dimyati N yang menjabat Bupati Pandeglang sekarang menjadi tersangka korupsi.Juga masih ada Lukman Hakim Syaifudin "Si goodlooking -Si Cakep dari PPP" di Dapil Magelang-Temanggung-Wonosobo-Purworejo Jateng .

PPP Borong Tiga Kursi di Dapil III Asembagus Situbondo

SITUBONDO - Sepekan pasca pencontrengan, peta perolehan kursi di DPRD Situbondo mulai bisa diprediksikan. Ada dua partai politik (parpol) yang mendominasi perolehan kursi. Dua parpol itu adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Pantauan koran ini dari sejumlah penghitungan suara yang dilakukan di tingkat PPS (Panitia Pemungutan Suara) menyebutkan, dua parpol tersebut unggul dibanding parpol lainnya. Seperti di daerah pemilihan (dapil) III yang meliputi Kecamatan Asembagus dan Banyuputih. Di wilayah Situbondo timur itu, PPP untuk sementara mengantongi dukungan hingga 22.500 suara. Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) di dapil itu sekitar 7000 suara.

Dengan demikian parpol yang diketuai KHR Ahmad Fawaid itu diprediksi mampu meraih tiga kursi DPRD sekaligus. Setidaknya ada tiga caleg yang berpeluang untuk melenggang menunju gedung dewan di Jalan Kenanga. Mereka adalah Hasanah Tohir (4.661 suara), Masykuri Ismail (3.567 suara). Menyusul kemudian H Sutrisno dengan perolehan 3.394 suara. 

Sedangkan PKNU diperkirakan hanya akan mampu mengantarkan satu calegnya ke DPRD Situbondo. Caleg yang paling berpotensi adalah H Lailul Ilham dengan perolehan sementara 1.439 suara. Jumlah suara itu baru sebatas dari Kecamatan Asembagus. Tiga kursi lainnya diperkirakan akan diperebutkan PDI Perjuangan, Partai Demokrat dan Partai Golkar. 

Nama caleg yang berpeluang adalah Ningsih dari PDI Perjuangan (1.518 suara), H Lukman Syafii dari Partai Demokrat (1.141 suara), dan Italia dari Partai Golkar (911 suara) ''Data itu baru di Kecamatan Asembagus. Bisa berubah jika data perolehan suara dari Kecamatan Banyuputih juga masuk," imbuh sumber koran ini. 

Di dapil I yang meliputi Kecamatan Situbondo dan Panji, PKNU membalas kekalahannya kepada PPP di dapil III. Di dapil yang menyediakan delapan kursi ini PKNU diperkirakan akan memborong tiga kursi juga. Di Kecamatan Panji saja, PKNU mampu mendulang 13.236 suara.

Caleg yang dipastikan lolos melenggang ke kantor DPRD adalah Dadang Wigiarto. Di Kecamatan Panji, Dadang memperoleh dukungan 3.731 suara. Dua kursi lagi diperkirakan akan diisi Yusuf Firdaus dan H Zainurahman dengan perolehan masing-masing 1.806 dan 1.548 suara. "Tapi bisa saja PKNU di dapil I hanya dapat dua kursi karena sisa suaranya kalah tinggi dengan perolehan suara parpol lain. Apalagi, harga kursi di dapil I bisa lebih mahal dibandingkan dapil-dapil lainnya," lanjut sumber koran ini di KPU Situbondo. 

PPP di dapil I diprediksikan hanya akan dapat jatah satu kursi. Di Kecamatan Panji saja, PPP hanya mampu meraup 5.490 suara. Caleg yang paling berpeluang lolos adalah Ida Sofi dengan 1.187 suara. Sedangkan PDI Perjuangan mengantongi 6.257 suara. Setidaknya ada tiga caleg yang memperebutkan satu kursi PDI Perjuangan di DPRD. Yakni Hernowo, Rudi Afiyanto dan Jainur Ridho.

Caleg Partai Demokrat Janur Sasra Ananda di Kecamatan Panji tetap mampu mengungguli perolehan suara Ny Ridho Wahyuningsih Ismunarso yang hanya mendapat dukungan 695 suara. Pria yang diprediksikan akan merebut satu-satu kursi DPRD milik Demokrat di dapil I itu mengantongi 1.745 suara. PKB yang mengantongo 3.253 suara juga diperkirakan akan kebagian kursi. Caleg dengan perolehan suara terbanyak untuk sementara adalah Syaiful Bahri dengan 1.537 suara. Sedangkan satu kursi lagi akan diperebutkan Golkar. 

Di dapil VI yang meliputi Kecamatan Panarukan dan Kendit dari enam kursi DPRD yang disediakan diprediksikan akan dibagi rata kepada enam parpol. Di dapil ini PKNU sebenarnya mampu memenangkan pileg dengan 10.195 suara. Namun, sisa suara yang ada tak mampu untuk membeli satu kursi lagi yang harganya diperkirakan mencapai 7.200 suara. Caleg PKNU yang paling berpotensi adalah H Mufti. Menyusul kemudian Caleg PPP, H Fahrudi. Di dapil VI PPP mampu mengantongi 9.285 suara. 

Sisa empat kursi diperebutkan empat Parpol. Partai Demokrat dengan perolehan 5.194 suara, PDI Perjuangan 3.442 suara, Partai Golkar 3.294 suara, serta Partai Hati Nurani Rakyat dengan 3.200 suara. Caleg yang berpeluang lolos Arifah, Totok, Asriati dan Moh Nizar.

Sedangkan di dapil V yang meliputi Kecamatan Mlandingan, Suboh dan Bungatan, PPP mendominasi perolehan dukungan dengan 16.078. Di dapil ini PPP dipredikasikan mendapatkan dua kursi. PKNU dengan perolehan 8.385 suara bisa mendapat 1 kursi. Demikian pula dengan parpol lain seperti Partai Demokrat (6.758 suara), PDI Perjuangan (5.385 suara), Partai Golkar (5.042 suara), serta PKB 3.171 suara. Masing-masing dapat satu kursi.

PPP unggul di Sidimpuan Utara Sumut

PPP, Hanura, Barnas, unggul di Sidimpuan Utara  


P.SIDIMPUAN - PPP dan Partai Hanura serta Partai Barnas, unggul di Padang Sidimpuan Tenggara.

Demikian hasil rekapitulasi diperoleh Waspada dari PPK P.Sidimpuan Tenggara, Kota Padang Sidimpuan, tadi malam. PPP memperoleh 2.248 suara, Hanura 1962 dan Barnas 1.071 suara.

Kecamatan P.Sidimpuan Tenggara merupakan Dapil I bersama Kec. P.Sidimpuan Batunadua dan P.Sidimpuan Angkola Julu. Tiga wilayah jadi satu Dapil itu memperoleh jatah 5 kursi di dewan.

Keunggulan perolehan suara itu bukan karena nama besar partai politik, melainkan citra dan nama calon anggota legislatifnya (caleg). Di PPP dan Barnas ada Anggara Muda Lubis dan Hotmatua Hasibuan (Oppan).

Di Hanura ada Henni Herilina yang merupakan istri Kepala Bappeda Kota P.Sidimpuan, Hadi Ashari Nasution di Kec. P.Sidimpuan Tenggara.

Setelah PPP, Hanura, dan Barnas, partai politik lain hanya memperoleh suara di bawah 1.000. Seperti PDIP 825 suara, dan Partai RepublikaN 800.

Perolehan suara terendah Partai Sarikat Indonesia 4, PNBK Indonesia 5, PIS 6, PPNUI 7 dan PDK10. PNI Marhaenis 17, Partai Kedaulatan 27, PPD 29, Partai Merdeka 30, Partai PPI 31, PDS 38, PP RN 50, PDP 60, dan PKB 81.

Partai politik dengan perolehan suara di bawah 800 Partai Gerindra 776, PIB 640, PD 636, Partai Golkar 625, PPI 489, PBR 387. PKNU 369, PKPI 341, Partai Keadilan Sejahtera 340, Partai Buruh 333, Partai Amanat Nasional 316, Partai Pelopor 271, Partai Karya Peduli Bangsa 253.

Partai Penegak Demokrasi Indonesia 173, Partai Kasih Demokrasi Indonesia 141, Partai Patriot 200, Partai Bulan Bintang 125, Partai Matahari Bangsa 109, dan Partai Karya Perjuangan 103 suara.

Berdasarkan data PPK terdapat 24.695 suara sah dari sekitar 33.000 Daftar Pemilih Tetap, dan suara tidak sah 287. Berarti jumlah pemilih yang mendatangi TPS pada hari pemungutan suara sebanyak 24.982, dan sekitar 8.018 atau 24,3 persen Golput.

Seluruh Dapil di Kalimantan Diperkirakan Aman Buat PPP

Dari 4 Wilayah di Kalimantan yang mencakup 5 Dapil, Kalbar, Kalteng, Kaltim ,Klsel1 dan Kalsel 2 maka perolehan suara dan perolehan Kursi DPR Untuk PPP diprediksi dalam posisi aman.Khusu untuk Kalimantan Tengah Jika berhasil menghantarkan wakilnya di DPR Pusat maka yang akan lolos di perkirakan calon perempuan, Noorhasanah.

PPP Yakin Raih Dua Kursi di Dapil XI Jabar

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis bisa mengantarkan dua calonnya ke kursi DPR RI dari daerah pemilihan Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kab. Garut. 

Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimistis masing-masing bisa mendapatkan satu kursi di DPR. 

Lain halnya dengan Partai Golkar, mereka belum bisa memastikan perolehan suara untuk DPR. "Masih menunggu rekapitulasi dari berbagai daerah," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Tasikmalaya Noves Narayana, Minggu (12/4).

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Tatang Farhanul Hakim mengatakan, kemungkinan besar PPP bisa mengantarkan dua caleg ke DPR RI. Kedua nama yang diperkirakan masuk, yaitu K.H. Asep Mousul Affandi dan Koerdi Mukri.