Senin, 06 April 2009

Faktor PKB Susah Menang di Madura.Kenapa Musti PPP

Ini kisah ketika reformasi 1998 dan diikuti Pemilu 1999 yang memunculkan banyak partai baru. Partai baru itu termasuk juga partainya Gus Dur (kala itu), yaitu PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Partai ini jelas mengandalkan kaum nahdliyin yang sangat kuat di Jawa Timur, kecuali Madura.

Pulau Madura ini sejak tahun 1971 saja sudah susah dimenangkan oleh Golkar, karena basis PPP sangat kuat. Namun namanya usaha, kader-kader PKB berusaha keras merebut suara dari pulau Karapan Sapi ini. Toh, pengurus-pengurus PKB sendiri umumnya berawal dari PPP maupun Golkar.

Seorang kader PKB sudah meyakinkan massa di sebuah daerah. 
“Bapak Ibu sekalian, besok coblosan jangan lupa nyoblos PKB ya….! ”
“Oke…oke…,” jawab simpatisan PKB yang datang di rapat akbar, sambil menirukan gaya iklan televisi pada waktu itu.

Kader PKB itu berpuas diri. Dirinya yakin di daerah pemilihan itu , PKB akan menang. Sudah terbayang dia akan mendapat pujian dari pengurus Cabang maupun Daerah. Syukur-syukur diajak ketemu Gus Dur yang sangat dia kagumi.

Hari H Pemilu. Semua berjalan lancar. Sampailah pada penghitungan suara. 

Si kader PKB ini tiba-tiba berkeringat dingin menyaksikan penghitungan suara. Karena dari 127 daftar pemilih di TPS itu, ternyata yang memilih PKB hanya 1 suara. Sisanya mutlak PPP. 

Kader ini pun marah dan merasa ditipu oleh masyarakat di situ. Namun masih dengan nada sopan, dia pun bertanya ke beberapa pemuda di situ:
“Cak (panggilan akrab), kenapa sampeyan (kamu) tidak milih PKB, tapi malah nyoblos PPP? Sampeyan-sampeyan nipu awakku (aku) yo“
“Lho siapa yang nipu Mas?,”jawab para pemuda serempak.
“Lha buktinya PPP menang mutlak di penghitungan suara tadi? “sergah kader PKB ini.
“Siapa yang menang, kami tidak tahu. Yang penting kami tidak nipu sampeyan. Semua instruksi sampeyan, sudah kami lakukan,”jawab beberapa pemuda.
“Lha kok bisa PPP yang menang?”tanya kader PKB tadi.
Satu orang pemimpin pemuda tadi menjawab dengan logat setempat : “Ya benar kan? Sampeyan kemarin bilang kita semua disuruh nyoblos yang PKaBe(h), yo awake nyoblos partai yang tulisannya P semua “
@#$%^&…..

Tak Hadirkan Musik, Massa PPP Tetap Membeludak

PPP MENGADAKAN KAMPANYE SECARA SPORADIS DI HAMPIR SELURUH WILAYAH JAWA TENGAH 5 APRIL 2009.

SAMBUTAN WARGA DAN MASYARAKAT SUNGGUH LUAR BIASA, SANGAT ANTUSIAS DAN MERIAH.

Kampanye PPP  KOTA PEKALONGAN

PEKALONGAN - Kampanye putaran terakhir Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kota Pekalongan kemarin menghijaukan halaman parkir Stadion Kraton dan beberapa ruas jalan rute konvoi sepeda motor.

Ribuan peserta kampanye berjubel memadati halaman parkir Stadion Kraton dan memacetkan jalan sekitar stadion. Kendati demikian, lalu lintas tidak terkendala karena lokasi penumpukan massa bukan pada jalur utama.

Dalam kampanye terbuka tersebut, DPC PPP menghadirkan juru kampanye (jurkam) dari perwakilan caleg, baik DPRD kota, provinsi maupun DPR RI. 
Semuanya menekankan pada peningkatan pendidikan madrasah dan pesantren, seperti dikatakan KH Mashuri Malik, caleg DPR RI Daerah Pemilihan 10.

Menurutnya, PPP sebagai partai warisan dari ulama akan memperjuangkan pendidikan swasta berbasis Islam yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.

”Kami akan memperjuangkan pendidikan madrasah dan pesantren agar mendapatkan bagian dari anggaran pendidikan APBN sebesar 20 persen,” tandasnya.

Sedangkan Ketua DPC PPP H Taufik SH MHum yang juga Caleg DPRD Kota Pekalongan nomor 2 Dapil Pekalongan Barat menyatakan, pihaknya tidak menduga, simpatisan PPP bersedia menghijaukan daerah dalam kampanye putaran terakhir.