Selasa, 14 Oktober 2008

Pilkada Ende : Pasangan DOA terus Memimpin

Pasangan Doa (Drs. Don Bosco M Wangge, M.Si-Achmad Mochdar) diusung PDIP, PDK, PNBK, Partai Patriot Pancasila, PKS, PBR, PPP, PBSD, PPD, PNUI, Partai Pelopor, PSI dan PAN.

DOA Terus Memimpin
Setelah KPU Kabupaten Ende melakukan penghitungan perolehan suara sementara, pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Ende, Don Bosco M. Wangge-Achmad Mochdar masih terus memimpin. Pasangan Doa demikian panggilan karib pasangan ini, memimpin dengan raihan 54.845 suara atau sebesar 41,96 persen.

Raihan suara pasangan DOA dipastikan tidak bakal terkejar lagi, karena sampai pukul 16.00 Wita sudah 130.695 suara yang terhitung atau sebesar 83,21 persen suara yang sudah terhitung dari 157.061 total suara.

Di urutan kedua dan ketiga masing-masing pasangan Silvester Djuma-
Djafar H. Achmad (Mawar) yang memperoleh suara sebanyak 22.240 suara, selanjutnya pasangan pasangan Petrus Lengo-Paulus Pase (Lengo-Pase) dengan torehan 14.404 suara. Yang menarik, kalau sebelumnya di tempat keempat pasangan Siprianus Reda Lio-Titus M. Tibo (Setia).

Memasuki hari kedua penghitungan, pasangan Setia tergeser ke urutan lima dengan raihan 11.636 suara. Sedangkan pasangan Wilhelmus Wolo-Alberth Bhoka (Wolo-Bhoka) yang sebelumnya bertengger di urtan enam berhasil menempati urutan empat dengan torehan 12.826 suara.

Sedangkan yang menempati dua urutan terkahir masing-masing pasangan Marselinus Petu-Stefanus Tani Temu (Petani) yang hanya mendapat 11.367 suara. Dan pasangan Yucundianus Lepa-Nur Aini AR Rodja (Dian) di tempat terkahir dengan raihan 3.377 suara.

Sebelumnya, KPUD Ende telah menetapkan tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati Ende. Tujuh pasangan dimaksud terdiri dari dua calon perseorangan yaitu Wilhelmus Wolo,S.H-Albert Bhoka (paket Wolobhoka) dan Drs. Siprianus Reda Lio-Titus M Tibo, S.H (paket Setia). Sedangkan lima paket lainnya yang diusung paspol adalah paket Petani (Ir. Marselinus YW Petu-Ir Stefanus Tani Temu, M.Si) yang diusung partai Golkar; paket Mawar (Silvester Djuma- Drs H Djafar H Achmad, MM) diusung Partai Demokrat, PPD, PPDI, PBB, PNI Marhaenis, PKPB, PBSI dan Partai Serikat Indonesia; paket Doa (Drs. Don Bosco M Wangge, M.Si-Achmad Mochdar) diusung PDIP, PDK, PNBK, Partai Patriot Pancasila, PKS, PBR, PPP, PBSD, PPD, PNUI, Partai Pelopor, PSI dan PAN; paket Dian (Ir. Yukundianus Lepa, M.Si-Nur Aini AR Rodja, S.Pd) diusung PKB dan PPDI serta paket Lengo-Pase (Ir. Petrus Lengo-Paulus Pase, S.H) yang diusung PNI Marhaenisme, PKPI dan PDS.

Sementara dua paket yang tidak lolos verifikasi yakni paket Bernas (Bernadus Gadobani, S.Ag-Drs. Hendrikus Seni) dan paket Damai (Drs. Anton David Dalla, M.Si-Drs Iskandar M Mberu). Saat mendaftar paket Bernas diusung PDIP, sementara paket Damai diusung PKB dan PAN. Kepengurusan tiga parpol pengusung itu dianggap tidak sah.

Sementara Perhitungan suara di Pilkada Rote Ndao di hentikan tetapi pasangan dukungan PPP sulit menang dari pasangan Independen Christian Nehemia Dillak-Zakarias P Manafe.

PPP JUGA TELAH MENANG DI SUMBA TENGAH

WAIBAKUL, PK - Untuk sementara pasangan Drs. Umbu Sappi Pateduk alias Umbu Bintang - Umbu Dondu,BA (Ubud) unggul dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Tengah, Senin (8/9/2008). Hingga pukul 16.00 Wita, Ubud mendulang 13.183 suara, pasangan Drs. Umbu K Anagoga-Ir. Ferdi Samlati (Ana Ati) mengoleksi 4.381 suara dan pasangan Ir. Obed Umbu Madiata - Umbu Ndena Bili,Sm.Th mengumpulkan 3.684 suara.
Pasangan yang diusung PKB, PKPI, PDK, PKPB, PPP dan partai kecil lain ini, hampir pasti memimpin kabupaten pemekaran dari Sumba Barat itu, karena jauh meninggalkan dua rival politik, yakni Ana Ati yang diusung Partai Golkar dan PPD dan Umade yang dijagokan PDIP. Suara yang belum masuk hanya dari Kecamatan Mamboro sedangkan tiga kecamatan lainnya, Katikutana, Umbu Ratu Nggay Barat dan Umbu Ratu Nggay hampir semua TPS sudah melaporkan hasil perhitungannya.

Dilaporkan wartawan Pos Kupang, Petrus Piter, Paschalis Tho dan Adiana Ahmad, sejak pukul 07.00 Wita, warga berbondong- bondong ke tampat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politik mereka. Warga antusias menentukan pemimpin yang diharapkan mampu membesarkan ‘bayi’ yang baru lahir menjadi lebih baik. Warga mengharapkan duet yang mengungguli pemilihan mampu merubah ‘kampung’ Waibakul menjadi kota yang layak dan pantas sebagai sebuah ibukota kabupaten. Warga juga mengharapkan buah tangan pemimpin hasil pilihan rakyat ini mampu membawa kesejahteraan, mampu menyiapkan sarana dan prasarana, terutama jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, mampu meningkatkan ekonomi rakyat dengan penmingkatan produktivitas sumber daya alam yang dimiliki daerah itu.

Berbagai potensi seperti ternak, lahan pertanian, kandungan emas, pasir besi belum dijamah hingga saat ini. Selama bergabung dengan kabupaten induk Sumba Barat, daerah yang jaraknya kurang lebih 18 km dari Waikabubak, itu masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Weetabula yang letaknya kurang lebih 40 km arah barat. Diharapkan diskriminasi pembangunan ini tidak terjadi lagi, seiring dengan otonomi daerah dan lahirnya pemimpin pilihan rakyat.

Pilkada Pidie Jaya NAD : Calon PPP di tegur Panwas

MEUREUDU - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Pidie Jaya kembali menegur pasangan kandidat yang ikut dalam bupati Pidie Jaya. Kali ini, kandidat yang ditegur adalah pasangan nomor urut delapan, Ihsanuddin MZ-Ratmi Abdullah, karena ditengarai berkampanye pada malam hari yang diselubungi pemberian bantuan pada tempat ibadah di Desa Lancok Baroh, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.
Memang kegiatannya memberi bantuan untuk meunasah. Bahkan saat tim kami menanyai warga setempat, mereka mengakui sangat butuh bantuan tersebut. Tapi itu sudah masuk dalam kategori kampanye,” ujar Ketua Panwaslih Pidie Jaya, Mushalli kepada Serambi, Senin (13/10).
Ihsanuddin bersama tim sukses dan jurkamnya mendatangi desa Lancok Baroh dan memberikan bantuan untuk Meunasah. Di antara bantuan yang diberikan dalam bentuk kwitansi atau cek, terdiri dari 30 sak semen dan 20 truck tanah timbun. Sedangkan enam lusin piring, satu lusin gelas, satu lusin tempat cuci tangan, dua lusin sendok/garpu, diberikan langsung dalam bentuk barang.

Serba salah

Ihsanuddin yang dihubungi melalui selulernya mengatakan, apa yang dilakukannya adalah bagian dari upaya membina silaturrahmi. Ihsanuddin mengaku serba salah dalam hal tersebut. Karena, katanya, di satu sisi mereka mendapat permintaan dari sejumlah tokoh masyarakat di desa tersebut agar membantu pembangunan meunasah dan perlengkapan lainnya. “Kami memohon maaf kalau ini dianggap suatu kesalahan,” ujar Ihsanuddin.(s)

Pilkada Kab Bogor : 300 Kades Sokong Rahman

Sering Kumpul di Kantor DPC PPP
Kades Pagelaran: Dukungan Kita Inisiatif Sendiri
CIBINONG - Kekuatan pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) menghadapi putaran kedua Pemilu Bupati/Wakil Bupati Bogor 30 November 2008 mendatang terus bertambah. Ini setelah ratusan kepala desa (Kades) menyatakan sikap siap menyokong pasangan Rahman. Ratusan Kades itu Selasa (14/10) kemarin mendatangi kantor DPC PPP Kabupaten Bogor untuk menemui Rachmat Yasin (RY) dan Karyawan Fathurachman (KF). Mengenakan pakaian dinas lengkap dengan lencana Kades, mereka mendatangi markas tim sukses Rahman usai menghadiri Halal Bil Halal dan pelepasan Bupati/Wakil Bupati Bogor di kantor Pemkab Bogor Cibinong.
“Kedatangan kami inisiatif sendiri tanpa komando dari siapapun,” kata Lurah Pagelaran Ucup kepada Pakar kemarin.
Setelah bersilaturahmi, ratusan Kades itu bersama RY dan KF berangkat bersama-sama ke kawasan Gunungputri, Kabupaten Bogor untuk menghadiri pernikahan anak Adi Suwardi, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Bogor.
Sementara itu menurut Rachmat Yasin, berkumpulnya mayoritas kepala desa se Kabupaten Bogor ini memang bukan pertama kali diadakan, tetapi memang sudah sering. “Hanya saja untuk putaran kedua mendatang, lebih banyak kepala desa yang bergabung, karena jika sebelumnya hanya sekitar 250 kepala desa, saat ini lebih dari 300 kepala desa yang ikut mendukung kita,” ujarnya.
Fachrurozi Kepala Desa Ciapus mengatakan jika apa yang dilakukan oleh para kepala desa ini tidak lain untuk mensukseskan pilkada putaran kedua. “Memang kita dituntut untuk netral dalam Pilkada Kabupaten Bogor. Tetapi untuk pribadi-pribadinya sudah tentu terserah pada kepala desa itu sendiri,” ujarnya.=UNG

KH Maoshul Pilih PPP, Mbak Marissa"Icha" H Istiqomah Nomer 2

.PPP Memakai Sistem Nomer Urut bukan Suara terbanyak
.Karena Begitu Sesaknya PPP di 2009, Lika Liku dan Dinamika Penyusunan Caleg mewarnai PPP



Jadi Caleg,Asep Maosul Pilih Maju dari PPP
Tuesday, 14 October 2008
KH Maoshul Pengasuh PP Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya dengan jumlah santri 2000 santri dan cabang pesantren 1000 lebih.
TASIKMALAYA (SINDO) – Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya KH Asep Ahmad Maosul Affandi mengaku lebih memilih menjadi calon anggota DPR RI dari PPP,bukan PKB.

”Saya telah mengundurkan diri dari pencalonan PKB kemudian menentukan pilihan dari PPP dengan nomor urut satu untuk daerah pemilihan Jabar XI, yakni Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Kabupaten Garut. Itu keputusan saya, jadi sama sekali tidak ada pencalonan ganda seperti yang ramai diberitakan,” ungkap Asep kepada SINDO,kemarin. Sebelumnya pencalonan KH Asep Ahmad Maosul Affandi diklaim oleh dua partai besar, PKB dan PPP.

Kedua partai tersebut saling klaim soal pencalonan kiai kharismatik tersebut menjadi anggota DPR RI. Bahkan kedua partai tersebut menempatkan Asep di nomor urut satu di daerah pemilihan berbeda dengan yang ditentukan saat ini. PKB menempatkannya di dapil Jabar X,yakni Ciamis,Kuningan, dan Majalengka. Mengenai pencalonannya di dua partai tersebut, Asep mengakui dirinya didaftarkan oleh dua parpol berbeda,PKB dan PPP, tetapi akhirnya dia memilih PPP sebagai sandaran.

”Prosesnya memang panjang,dan saya benar didaftarkan oleh dua partai berbeda. Pendaftaran itu bukan atas kehendak saya secara pribadi, tetapi atas dorongan orang lain.Intinya,mungkin ini sebagai bentuk amanat dari Allah bahwa saya harus maju menjadi caleg demi kemaslahatan umat,”papar Asep. Pencalonan oleh dua parpol tersebut,katadia,semestinya tidak perlu muncul dan menjadi polemik, karena sejak awal dirinya sudah memiliki komitmen dengan PPP dan menyatakan mundur dari pencalonannya di PKB.

[ Rabu, 15 Oktober 2008 ]
Marissa Haque Istiqomah jadi Caleg Nomor 2 Dapil Jabar
JAKARTA - Marissa Haque mengaku sudah lapang dada. Dia sudah bisa menerima keputusan DPP PPP yang menempatkan dirinya pada caleg nomor urutan 2 di dapil Jawa Barat 1.

Sikap ikhlas itu diambil setelah dia gagal bertemu Ketua Umum PPP Suryadahrma Ali. Senin malam (13/10), Marissa mendatangi kediaman Surya. Tujuannya, menanyakan mengapa dirinya tidak ditempatkan di nomor urut 1. ''Saya menunggu sampai pukul dua belas malam, tapi tidak diterima juga,'' cerita istri Ikang Fauzi itu.

Setelah tak berhasil bernegosiasi dengan Surya, Marissa memilih pulang. Dia mengaku salat Subuh dan meminta petunjuk terkait dengan pencalegannya di DPR. ''Setelah salat Subuh, saya tidur. Setelah bangun, saya memutuskan untuk menerima nomor urut dua yang telah diputuskan DPP,'' kisahnya.

Dia menyatakan akan bekerja keras untuk memenuhi bilangan pembagi pemilih (BPP) 30 persen agar jalannya ke Senayan mulus. Tanpa harus memusingkan nomor urut.

Seperti diberitakan kemarin, Marissa menuntut ditempatkan di nomor urut 1 di dapil yang membawahkan Bandung dan Cimahi itu. Alasannya, dia sudah dijanjikan oleh Surya di nomor paling atas. Karena itulah, dia langsung protes setelah melihat DCS (daftar calon sementara) ternyata dirinya berada di nomor urut dua di bawah Somali A. Malik, tokoh PPP Garut. Saking kecewanya, Marissa mengancam akan membangun tenda di rumah Surya. Tapi, pada akhirnya dia luluh juga di nomor 2.

Hari ini (15/10), Marissa akan merayakan ulang tahun ke-46. Di momen penting dalam hidupnya tersebut, dia menilai posisinya sebagai caleg nomor urut dua di dapil Jabar 1 itu sebagai kado ulang tahun. ''Saya terima. Pada akhirnya, saya tidak terlalu berambisi,'' tambah perempuan cantik peraih gelar Aktris Terbaik pada Festival Film Asia Pasifik 1987 tersebut.

Namun, Marissa tetap menyesal karena tidak pernah diajak bicara terkait dengan penggeseran nomor urut pencalegannya itu. Ibu dua putri tersebut bersikukuh bahwa Ketua DPP PPP Suryadharma Ali telah menjanjikan nomor urut satu kepadanya. ''Yang janji ketua umum, bukan Sekjen (Irgan Chairul Mahfidz, Red),'' tegasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Mohammad Romahurmuzy menyatakan, hingga tadi malam tidak ada keputusan untuk mengubah DCS yang sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). ''Nomor dua tersebut (nomor urut Marissa) merupakan bentuk apresiasi kepada teman-teman yang baru bergabung (di PPP, Red),'' ujarnya saat dihubungi tadi malam (14/10). (cak/tof)

Nostalgia Perjuangan Nan Berat PPP

Kalah = lapangan sepak bola menjadi..
Ekses akibat kekalahan golkar. k.h. amin bunyamin di larang jadi khatib ied di cihuni, garut. di dawuhan, ja-teng, lapangan bola dibuat sawah. di aceh proyek air minum diprioritaskan untuk daerah golkar.
ORANG yang paling masygul pada Lebaran lalu barangkali Katamsi. Sebagai panitia salat Ied di Lapangan Cihuni, Kecamatan Wanaraja, Garut, lelaki berusia 40 tahun ini telah gagal menjalankan tugasnya. Jemaah yang mendatangi lapangan tak lebih dari hanya enam saf, empat saf pria, dua wanita.

Baru sekali ini terjadi dalam sejarah salat Ied di Cihuni, jemaah tak sampai mengisi seperempat lapangan seluas hampir satu hektar itu. Padahal, selama ini, jemaah Ied di situ - yang mayoritasnya terdiri dari warga Pesantren Darussalam, Kampung Gparl, dan warga desa sekitarnya - selalu meluap, tak tertampung. Apa yang telah terjadi ?

Rupanya, seperti yang dituturkan Katamsi, "Warga Pesantren Darussalam Cipari bersembahyang Ied di kompleks Darussalam yang di kota kecamatan Wanaraja." Kompleks Darussalam memang ada dua, di Cipari, masuk Desa Sukarasa, dan satu lagi di Wanaraja, sekitar empat kilometer dari Cipari. Kiai Haji Amin Bunyamin, Pimpinan Darussalam Cipari, yang sejak 1977 menjadi imam dan khatib di Lapangan Cihuni, pada Lebaran kemarin terkena larangan meneruskan tugas yang sudah dijalaninya selama 10 tahun itu, sehingga ia berpindah ke Darussalam Wanaraja. Pembuat larangan adalah Camat Wanaraja, Dalhadi Umar.

Semua ini gara-gara pada Pemilu lalu, Golkar kalah di Desa Sukarasa. Dari 1.460 suara Golkar hanya menyerap 11%, sementara PPP 80% -- sisanya diperoleh PDI.

Lebih dari sekadar melarang Kiai Amin Bunyamin mengimami salat Ied di Cihuni Pak Camat juga melarang 12 guru pegawai negeri yang menJadl tenaga honorer di tsanawiyah dan aliyah Pesantren Darussalam Cipari meneruskan tugas pendidikanya. "Dalam kedudukan saya selaku ketua Korpri dan pembina PGRI, saya berhak melarang mereka mengajar di situ," kata Dulhadi Umar. Larangan mengajar hanya diberlakukan untuk Darussalam Cipari. Yang di Wanaraja, di bawah kepemimpinan Kiai Cholid Tauzirie, tidak. "Pak Cholid masih mampu memelihara netralitasnya," kata Dalhadi Umar, kepada wartawan TEMPO Hasan Syukur.

Beberapa hari menjelang minggu tenang dulu, Kiai Amin dianggap bersuara minor. "Saya yakin, Golkar akan menang, tapi saya akan bcrusaha agar tidak menang mutlak," kata Kiai Amin, mengulang kata-katanya dulu itu kepada TEMPO. "Kalau menang mutlak, berbahaya, karena tidak ada lagi yang mengkritik pemerintah."

Sehari menjelang pencoblosan, Kiai Amin dipanggil Kodim Garut. "Dandim cuma tanya apa benar saya melakukan baiat. Saya jawab, itu fitnah. Malam itu juga saya lantas dibolehkan pulang," tuturnya. Ia sendiri tampak santai menangapi larangan berkhotbah dan jadi imam di Lapangan Cihuni.

Di Desa Dawuhan, Banjarnegara, Jawa Tengah, ekses kekalahan Golkar lain lagi bentuknya. Lapangan sepak bola di desa itu oleh lurahnya, Prawira, diubah menjadi sawah. Itu dilakukannya langsung 23 April lalu, seusai penghitungan suara. Ternyata, Golkar hanya mendapatkan 391, jauh di bawah PPP yang 745. Meski lapangan bola yang langsung dicangkuli dan diairi itu merupakan tanah bengkok, warga Dawuhan sempat resah.

Ahmad Gusti dan Agustian, Calon Kuat Penjabat Wabup Rejang Lebong

*SEBAGAI KOMITMEN PPP, AL AMIN DI GANTI NASIRWAN THOHA SE
*NASIRWAN THOHA SEBAGAI WABUP REJANG LEBONG, TENTUNYA HARUS ADA PENGANTINYA


UBEI, BE - Hingga kemarin dua partai pengusung pasangan Drs H Dalhadi Umar BSc dan Nasirwan Thoha SE sebagai Bupati dan Wabup terpilih pada pilkada 2005, belum melakukan musyawarah terkait pergantian penjabat Wabup Lebong. Hanya saja, setelah jabatan itu kosong karena ditinggalkan Nasirwan Thoha yang resmi menjadi Anggota DPR RI, ada dua nama yang disinyalir kuat untuk menggantikan posisi tersebut. Kedua nama itu disebut-sebut Ahmad Gusti dan Agustian. Benarkah?

Ketika dikonfirmasi kemarin, baik PPP maupun PBB mengaku masih menunggu perkembangan dan konfirmasi resmi Nasirwan Thoha. Bahkan, keduanya juga mengaku belum melakukan musyawarah baik secara internal maupun bersama-sama. Sampai hari ini kami belum membicarakan pergantian Nasirwan secara resmi di internal partai. Kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari DPW PPP, ungkap Sekretaris DPC PPP Kabupaten Lebong Ahmad Gusti.

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris DPC PBB, Agustian SH yang dikonfirmasi terpisah, kemarin (13/10). Kami juga masih menunggu perkembangan di DPRD, kata Agustian.

PPP Usung Kader Sendiri
Dihubungi terpisah, Bupati Lebong Drs H Dalhadi Umar BSc mengaku sudah membicarakan soal kekosongan Wabup bersama DPP PPP saat menghadiri pelantikan Nasirwan Thoha beberapa waktu lalu di Jakarta . Menurut dia, DPP PPP berencana mengusung kader sendiri menggantikan Nasirwan.

“Saya sendiri pada prinsipnya tak mempersoalkan siapa yang akan menjadi Wabup. Itu terserah partai pengusung, PPP dan PBB. Namun, siapa yang nanti diusung saya tentu perlu mempelajari track record-nya. Yang jelas, ketika saya bertemu di Jakarta DPP PPP sendiri punya rencana mengusung kader sendiri,” kata Dalhadi.

Seperti diketahui Dalam Pemilu 2004, Nasirwan Thoha yang juga ketua DPW PPP Bengkulu berada pada nomor urut dua di bawah Al Amin di dapil Bengkulu.Beliau menggantikan posisi Al Amin Nasution di DPR RI.

Pilkada Langkat : Kampanye Perdana Drs H A Naim – Legimun

Oktober 14th, 2008

Langkat (SIB)
Pasangan Bang Naim – Mas Legimun calon Bupati – Wakil Bupati Langkat bernomor empat bersama istri serta jajaran koalisi PPP, PBB, PBR, PDK, PKB dan Patriot Pancasila melaksanakan kampanye perdana di tiga titik di wilayah Teluk Aru yang merupakan zona lima, Minggu (12/10).
Kampanye berlangsung di lapangan kilang padi Jalan Paluh Sipat desa Teluk Meku kec Babalan, lapangan bola SD Alur Dua Baru kec Sel Lepan dan lapangan bola Pangkalan Batu kec Brandan Barat.
Turut mendampingi pasangan Naim – Legimun yang berstatus PNS Pemkab Langkat ini di antaranya Ketua KNPI Langkat Drs Syahrizal MZ, Ketua Wanhat DPC Gerindra Langkat yang juga Caleg Sumut nomor urut 2 Dapem XI Langkat – Binjai H Yan Syahrin, SE, tokoh etnis Melayu, Jawa, Batak, Tionghoa dan elemen masyarakat lainnya.
Jurkam dari PPP H Ahmad Ghazali Syam dalam orasi politiknya di tiga tempat menegaskan, kalangan PNS Langkat tidak boleh takut mencoblos nomor urut empat pada hari pemungutan suara, Senin (27/10) mendatang, karena yang memberi gaji bagi PNS bukanlah oknum atasan, melainkan pemerintah yang bersumber dari uang rakyat. Karena tidak ada alasan bagi pejabat mana pun untuk melarang PNS yang notabene anggota Korpri berpihak kepada ketuanya.
Menurut Wakil Sekretaris DPW PPP Sumut yang juga Wakil Ketua DPRD Langkat ini, kalangan PNS dan keluarganya boleh berbangga karena Drs H Asrin Naim yang pernah menjabat Kadispenda Langkat dan Drs H Legimun S, MPd yang jabatan terakhirnya Kadispora Langkat tersebut merupakan pasangan calon yang diminta masyarakat melalui tokohnya yang datang kepada Bang Naim dan Mas Legimun pada saat Bupati Langkat H Syamsul Arifin SE ketika itu dapat dipastikan maju dalam Pilkada Sumut.
“Bang Naim diminta maju dalam Pilkada Langkat, menggantikan Syamsul Arifin yang diyakini menang. Saya tahu itu. Sehingga sangat beralasan jika PPP, PBB, PBR, PDK, PKB dan Patriot Pancasila kemudian mengusungnya dan tidak memaksakan kehendak agar salah satu di antara kami menjadi wakilnya,” sebut Ghazali Syam.
Dengan alasan itu pula, tandas Ghazali, PNS dan keluarganya memiliki tanggungjawab untuk ikut mengantarkan Naim – Legimun menjadi pimpinan bumi Langkat berseri sebagaimana yang diinginkan elemen masyarakat.
“Satu hal lagi yang terpenting, kami menyatakan Naim dan Legimun bukanlah koruptor dan tukang sogok. Pencalonan mereka ini tidak karena menyogok, disogok dan tidak pula karena pandai membagi-bagi sembako,” tegas Ghazali.

PILGUB Jatim : Pasangan Kaji Mengeluh Diisukan Didanai Vatikan

JOMBANG - Pasangan Khofifah Indar Parawansa Mudjiono (Kaji) kembali mengeluhkan adanya black campaign (kampanye hitam) yang dialamatkan kepadanya. Terbaru, ada isu bahwa Kaji didanai oleh kelompok dari Vatikan. Tentu saja, isu ini membuat Khofifah merasa terpojok.

Dikatakan Khofifah, saat ini beredar isu jika pasangan Kaji telah didanai oleh kelompok Kristen dari Vatikan untuk pilgub putaran kedua kali ini. Isu tersebut kata dia, dinilai sangat menjatuhkan namanya untuk bisa memenangi Pilgub Jatim.

"Awas, sekarang sudah ada isu tak sedap lagi yang dialamatkan kepada saya. Jelas, jika isu ini sengaja diembuskan untuk menjatuhkan pasangan Kaji," lontar Khofifah di hadapan ribuan kader Muslimat di alun-alun Jombang Minggu (12/10/2008).

Dia juga meminta kader Muslimat mengabaikan isu miring tersebut dan tak gampang percaya dengan isu miring yang terus menerus dialamatkan kepadanya. "Isu itu tak benar. Dan tak sekali ini saya dihadapkan pada isu-isu yang menyudutkan itu," ujar Khofifah meyakinkan.

Namun, ia enggan menyebut dari mana isu tak sedap itu muncul. Hanya, �kata dia, deretan isu miring itu sempat membuatnya bingung untuk menangkis. Saya tak menyebut siapa yang mengembuskan isu itu.

Sebelumnya, Khofifah juga mengaku ada kampanye hitam lain yang mengesankan jika dirinya berdekatan dengan kelompok non muslim, baik dari sisi dukungan maupun pendanaan. Menyebarnya gambar salib yang berdampingan dengannya dalam putaran pertama lalu, juga sempat membuatnya kelabakan menjawab pertanyaan dari para pendukungnya. Kendati tak menyebut siapa yang menyebarkan gambar rekayasa itu, ia mengaku telah menerjunkan tim untuk melacaknya. "Tapi biarlah, terpenting, masyarakat tahu jika isu-isu tersebut tak benar," katanya.

Sementara dalam orasinya di depan ribuan kader Muslimat, Khofifah menyinggung fenomena pendidikan di Jawa Timur yang masih belum terjangkau semua lapisan masyarakat. Menurut dia, pendidikan menjadi program prioritas dalam kepemimpinannya nanti, bila terpilih menjadi Gubernur Jatim.

14/10/2008 15:59
JK Isyaratkan Ka-Ji Menang

INILAH.COM, Surabaya - Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla secara tidak langsung mengisyaratkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (KaJi) akan memenangkan pemilihan gubernur Jawa Timur putaran kedua nanti.


Menurut Kalla, di Jawa, sedikitnya telah digelar lima kali pilkada, yang dua di antaranya dimenangkan calon perempuan. Dua perempuan yang memenangkan pertarungan di tingkat daerah itu adalah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih.


”Sekarang sudah ada dua, mungkin nanti bisa jadi tiga," tegas Kalla, saat temu kader Partai Golkar dan Halal Bihalal di kantor DPD Golkar Jatim, Selasa (14/10).


Calon perempuan, lanjut Kalla, memang memiliki banyak kelebihan. “Selain itu, jumlah pemilih perempuan sangat banyak, lebih dari 50%," ujarnya.


Selain di Jateng dan Banten, Pilgub yang diikuti calon perempuan adalah di Jatim. Putaran Pilgub Jatim akan digelar pada 4 November 2008, akan diikuti oleh pasangan Soekarwo-Saifullah dan Khofifah-Mudjiono.

Pilkada Merangin Jambi : MR Janji Perhatikan Petani

Kampanye Calon PPP-PBR Murasman-Rahman Membludak
SUNGAIPENUH – Komitmen untuk tetap memperhatikan nasib rakyat kecil dan petani di Kerinci menjadi salah satu janji politik pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kerinci, Murasman dan Rahman (MR).

Kampanye akbar pasangan MR ini tidak dihadiri juru kampanye (jurkam) dari Provinsi Jambi maupun jurkam nasional. Yang terlihat diatas podium mendampingi pasangan MR sebagai jurkam adalah Syofyan Hasim, salah seorang kandidat yang mendaftar di PPP. Ahmad Zuhdi MAg mewakili masyarakat Kerinci hilir, Yal Maris, Andi Oktovian, Khusnul, Mursimin, Irmanto, serta banyak lagi pertinggi partai pengusung.

Meski tidak dihadiri oleh Jurkamhnas dan jurkam dari Provinsi, antusias masyarakat Kerinci untuk hadir dan memberikan dukungan kepada cabup yang diusung oleh koalisi PPP-PBR serta didukung oleh beberapa partai lainya termasuk Demokrat cukup tinggi. Diperkirakan hampir 700 kendaraan dengan massa hingga mencapai puluhan ribu jumlahnya terlihat memadati lapangan Mardeka Sungaipenuh.

Kampanye MR itu sendiri dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Pasangan MR itu diarak dari kediamannya di jalan muradi Sungaipenuh atau berjarak 100 meter dari lokasi lapangan Merdeka. Uniknya, pasangan MR ini sengaja mengenakkan topi ke sawah sambil diarak oleh kaum adat dari Tigo Luhah Tanah Sekudung, tarian Kudo Kipang serta ribuan pendukungnya berjalan kaki menuju lapangan mardeka Sungaipenuh.

Pilkada Lampura : Pengadilan Menangkan Bachtiar-Slamet

PPP Motor Utama Pendukung Bachtiar-Slamet di Pilkada Lampung Utara
Bachtiar Basri-Slamet Haryadi (diusung PPP, PBR, PDK, PKPI, dan Partai Pelopor)
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tanjungkarang memutuskan penghitungan ulang Pemilihan Bupati Lampung Utara tidak sah. Hakim meminta KPU mematuhi penghitungan PPS dan PPK yang menyatakan pasangan Bachtiar-Slamet sebagai peraih suara terbanyak.

"Kami menolak eksepsi dan mengabulkan permohonan, serta menyatakan berita acara penghitungan ulang tidak sah," kata Ketua Majelis Hakim, Hj. Maulida, saat membacakan putusan sidang sengketa Pilbup Lampura di Pengadilan Tinggi Tanjungkarang, Senin (13-10).

Putusan Majelis Hakim dituangkan dalam SK No.01/PDT/TKD/2008/PP.TK yang memenangkan sebagian gugatan Bachtiar-Slamet. Majelis juga membatalkan SK KPU Lampura No.31/SK/KPU-LU/2008 tanggal 14 September 2008 tentang Rekapitulasi Penghitungan Surat Suara Pascapenghitungan Ulang. Sementara itu, untuk permintaan kuasa hukum Bachtiar-Slamet agar pengadilan menetapkan kliennya sebagai bupati tidak dipenuhi karena hal itu bukan wewenang pengadilan. Juga terhadap permintaan pengadilan agar memerintahkan KPU memenangkan pasangan Bachtiar-Slamet karena hal itu bukan wewenang pengadilan.

BS Menang Tipis 0,18%

Pada perhitungan rekapitulasi suara di PPS dan PPK (sebelum penghitungan ulang), pasangan Bachtiar Basri-Slamet Haryadi meraih suara terbanyak dengan mengumpulkan 99.300 suara atau 35,27% disusul Zainal Abidin-Rohimat Aslan 98.793 suara (35,09%). Berikutnya, Suhardi Wiryo Sentono-Mardani Umar 35.922 suara (12,75%), Djauhari Thalib-Ahmad Mujib 28.519 suara (10,12%), dan Sumanto-Edrin Indra Putra 5.249 suara (1,86%). Dengan demikian, pasangan Bachtiar-Slamet menang tipis atas Zainal-Rohimat dengan 507 suara atau 0,18%.

Sementara itu, hasil penghitungan ulang pada 14 September 2008, Zainal-Rohimat meraih suara terbanyak dengan 100.125 suara (35,338%), sedangkan Bachtiar-Slamet di posisi kedua dengan 99.421 suara (35,139%). Hasil penghitungan ulang inilah yang dibatalkan Majelis Hakim karena dinyatakan bertentangan dengan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang direvisi menjadi UU No. 12/2008.

Hakim Maulida juga mengatakan tindakan KPU Lampura membuka kotak suara dan menghitung ulang surat suara pada 11--12 September 2008 tidak sah. Usai penghitungan ulang, muncul ketidakpuasan sejumlah kalangan masyarakat yang menyatakan diri dari Gerakan Koalisi Lampung Utara Sejahtera (Gilas).

Gilas menemukan adanya surat suara yang tercoblos gambar pasangan nomor urut tujuh selain gambar nomor urut lain. Padahal, sesuai dengan keputusan rapat pleno KPU Lampura No.270 /339/KPU-LU/VII/2008, KPU menyatakan gambar pasangan nomor urut tujuh akan dicoret dan surat suara yang tercoblos gambar nomor tujuh dinyatakan tidak sah. Upaya itu dilakukan menyusul meninggalnya calon bupati bernomor urut tujuh usungan Partai Golkar Zubaidah Hambali pada 21 Agustus 2008.

Kronologi Pemilihan Bupati Lampung Utara

26 Agustus 2008
KPU Lampura menetapkan pemberian tanda silang pada gambar pasangan Zubaidah-Subhan.

3 September 2008
Pemungutan suara.

5 September 2008
Koalisi Lampung Utara Bersatu melayangkan surat ke KPU, Panwasda, dan Polres melaporkan indikasi sejumlah kecurangan.

6 September 2008
KPU menghentikan penghitungan suara dan menegaskan surat suara yang dinyatakan sah atau tidak sah. Posisi perolehan suara saat dihentikan, Bachtiar-Slamet 99.300 (35,28%), sedangkan Zainal-Rohimat 98.793 (35,07%).

10 September 2008
PPK menghitung ulang surat suara yang dinyatakan tidak sah di TPS.

11 September 2008
PPK melanjutkan penghitungan surat suara. Bachtiar-Slamet bersama 4.000-an pendukungnya berunjuk rasa ke Pemkab dan menemui Bupati serta Muspida. Mereka menuntut penghitungan ulang dihentikan.

14 September 2008
KPU Lampura menggelar pleno hasil penghitungan suara dan pasangan Zainal-Rohimat mengumpulkan suara terbanyak dengan mengumpulkan 100.125 suara (35,338%) berselisih tipis dengan Bachtiar-Slamet 99.421 suara (35,139%).

5 Oktober 2008
Polda Lampung menetapkan lima anggota KPU Lampura sebagai tersangka kasus pelanggaran tindak pidana pilkada pada proses pilbup.

13 Oktober 2008
Pengadilan Tinggi Tanjungkarang memutuskan Bachtiar-Slamet sebagai pemenang Pilbup Lampura.

Pasal 106 UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
Ayat (6)
MA dalam melaksanakan kewenangannya...dapat mendelegasikan kepada PT untuk memutus sengketa hasil penghitungan suara pilkada.

Ayat (7)
Putusan PT sebagaimana dimaksud pada Ayat (6) bersifat final.

Pilwali Mojokerto Jatim : Annur Mas Kini Didukung 8 Parpol

endekati pelaksanaan Pilwali Kota Mojokerto, 27 Oktober 2008, pasangan Abdul Gani Soehartono-Mas'ud Yunus (Annur Mas) mendapat dukungan delapan parpol. Itu sebabnya, duet mantan wali kota Mojokerto dan kiai kharismatik --yang diberangkatkan PDIP-- tersebut berani memasang target 70 persen suara.
“Dengan dukungan dari parpol-parpol ini insyaallah kami mampu mencapai 70 persen suara,” janji Abdul Gani Soehartono, seusai mengadakan pertemuan dengan para pimpinan parpol yang mendukungnya, Minggu (12/10).

Target 70 persen, katanya, berdasar suara pemilihan legislatif parpol-parpol pada Pemilu 2004 lalu. PDIP, selaku partai pengusung tunggal, ditarget mendulang suara 21 persen. Sedangkan partai-partai pendukung seperti Partai Demokrat (12 persen), PPP (empat persen), PKNU, PBB, Hanura, PPD, PNI Marheins, Partai pelopor, ditarget total 30 persen.
“Sisanya, yang 20 persen lagi, akan diperoleh dari relawan- relawan yang tersebar di 18 kelurahan,” tambah Gani.

PPP DKI Syawalan sekaligus Perkenalan Caleg














Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengenalkan para celag mereka di hadapan ribuan kader partai berlambang Kabah ini. Acara perkenalan digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PPP, Jalan Pahlawan Revolusi, Klender, Jakarta Timur, Selasa (14/10) siang.

Dalam acara ini, satu per satu caleg untuk DPRD Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi naik ke panggung. Mereka memperkenalkan diri dan menyampaikan visi misi. Dadir pula dalam acara ini caleg DPR nomor urut satu Kiai Haji Zainuddin M.Z.

Sementara dalam pidatonya, Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali mengingatkan, para calon terpilih tetap memperjuangkan nasib rakyat. Dia juga menginstruksikan para kader PPP bersatu untuk mencapai perolehan suara sebesar-besarnya pada pemilu 2009.