Kamis, 23 April 2009

PPP Pamekasan : Kuat di Tingkat Kabupaten, Lunglai di Tingkat Provinsi dan Pusat

DAPIL V (Waru, Batumarmar, dan Pasean)
DARI hasil rekapitulasi yang diterima koran ini, di dapil dengan jatah 11 kursi ini PPP unggul dengan perolehan 25.971 suara. Sehingga, PPP diprediksi akan menempatkan tiga wakilnya di gedung dewan.

Urutan kedua diduduki PBB dengan memeroleh 18.553 suara. PBB berpeluang menempatkan dua wakilnya di DPRD. PBR dan PKB bersaing ketat dengan perolehan masing-masing 13.669 suara dan 12.446 suara.

Sedangkan PAN, Partai Demokrat (PD), Partai RepublikaN (PRN), dan Partai Golkar (PG) hanya mampu mewakilkan masing-masing caleg dengan memeroleh masing-masing 9.094 suara, 5.419 suara, 4.399 suara dan 4.305 suara.

Berdasarkan analisa Radar Madura, dapil 5 termasuk dapil neraka bagi sejumlah caleg incumbent. Sebab, dari sembilan incumbent yang ikut bertarung memperebutkan jatah kursi kemungkinan hanya 5 orang yang mempunyai peluang lolos.

Urutan teratas dalam perolehan suara diraih politisi yang saat pileg 2004 melalui PPP Adi Purnawan. Caleg PD itu meraih 5.419 suara disusul mantan Kades Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Haryanto Waluyo (PPP) dengan 5.055 suara. Sedangkan urutan ketiga Faruk Ali (PKB) dengan 4.570 suara.

Di bawah Faruk Ali ada M. Suli Faris (PBB) dengan modal perolehan 3.714 suara. Sedangkan Munaji (PBR), Iskandar Zulkarnain (PBB), dan M. Tharmum (PAN) berada di bawahnya dengan masing-masing memeroleh 3.583 suara, 3.338 suara dan 3.149 suara.

Politisi dengan parpol baru, Suli, mantan Kades Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, yang berangkat dari Partai RepublikaN (PRN) diprediksi punya peluang besar lolos. Dia meraih 2.968 suara.

Sedangkan di urutan sembilan dan sepuluh dua caleg PPP sekaligus bersaing ketat untuk merebut dua tiket jatah kursi. Keduanya Andy Suparto (PPP) 2.690 suara dan A. Fauzi (PPP) 2.646 suara. Perolehan mereka bersaing ketat dengan Mudassir (PPP) dengan 2.585 suara. Disusul di bawahnya Fadli (PG) 2.189 suara.

"Di dapil 5 ini terkesan merupakan ajang pembuktian bagi seluruh caleg yang bertarung. Sebab, hasilnya sebagian besar di luar dugaan masyarakat. Apalagi, banyak politisi baru yang bermunculan dengan catatan tidak ada perubahan signifikan dalam perolehan suara," terang Hidayatus Sibyan, aktivis pantura yang juga fungsionaris Partai RepublikaN.

DAPIL IV (Kadur, Pegantenan dan Pakong)

DARI hasil perolehan suara yang ada di TPS dan telah direkapitulasi di tingkat PPK, PPP menjadi pemenang di dapil 4 dengan perolehan 15.093 suara. Dengan demikian, PPP diprediksi bisa meraup dua kursi.

Di bawahnya ada PKB dengan 13.378 suara. Sedangkan PBR, PKNU dan PBB menyusul di bawahnya dengan perolehan suara 10.283 suara, 8.523 suara dan 8.447 suara. Sedangkan PAN dengan memeroleh 3.590 suara harus puas di urutan ke enam disusul oleh Partai Golkar (PG) dengan memeroleh 3.568 suara.

Berdasarkan analisa Radar Madura persaingan untuk merebutkan jatah delapan kursi sangat ketat. Bukan hanya antarcaleg lintas parpol. Dalam satu parpol dipastikan akan berlangsung ketat juga.

Moh. Amin (PBR) memeroleh suara terbanyak, yakni 4.830 suara disusul Nurul Atman (PKB) 2.903 suara. Namun, perolehan Nurul Atman bersaing ketat dengan Rosi Afandi dan M. Fausi sesama caleg PKB, masing-masing 2.596 suara dan 2.508 suara. Yang paling memungkinkan adalah Nurul Atman karena jatah kursi untuk PKB hanya satu kursi.

Urutan kedua yang mempunyai peluang besar adalah dua politisi PPP. Yakni, Abdurahman 2.671 suara dan Halili 2.637. Ini karena untuk dapil 4 PPP diprediksi mendapat dua kursi. Di bawahnya ada M. Makmun (PKNU) dengan 2.171 suara.

Sedangkan untuk PBB, PAN dan Partai Golkar (PG) hanya bisa menempatkan masing-masing satu caleg. Antara lain Sulhan 2.065 suara, Zainal Abidin 1.879 suara dan Zainal Abidin memeroleh 1.569 suara.

Sementara, Aliwafi yang pada pileg 2004 berangkat dari PPP untuk pileg 2009 gagal kembali menduduki kursi DPRD. Dia kalah bersaing dengan sesama caleg PBR. Apalagi, PBR hanya mendapat jatah satu kursi.

"Berdasakan hasil penghitungan cepat karena belum dilakukan penghitungan manual oleh KPUD, sudah bisa diprediksikan sesuai perolehan suara parpol dan caleg di masing-masing dapil. Dan, ini masih prediksi karena masih ada margin error," kata pengamat politik lokal Samhari Riro.

Tidak ada komentar: