Sabtu, 30 Agustus 2008

POLEMIK PPP : SUARA TERBANYAK ATAU NOMER URUT

KESRA--28 AGUSTUS; Sebanyak 75 kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengancam mundur dari
pencalonan sebagai anggota legislatif karena penentuan caleg terpilih tidak berdasarkan suara terbanyak. PPP memang
masih menggunakan 30% bilangan pembagi pemilih (BPP) dan nomor urut.
Kader PPP yang hendak mengundurkan diri itu bergabung dalam Petisi Caleg PPP DPR. Mereka mendesak Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) PPP memberlakukan sistem suara terbanyak menentukan caleg terpilih.
"Sudah 75 orang menandatangani Petisi Caleg DPR yang siap mundur apabila PPP tidak mengacu pada sistem suara
terbanyak untuk penentuan caleg terpilih. Ini masih bergulir dan jumlahnya akan terus bertambah."
"Sebagaian sudah mengambil balik berkas dan resmi mundur dari pencalonan DPR. Yang sudah mengambil berkas itu
sebagian besar caleg perempuan," kata inisiator Petisi Caleg PPP DPR Ahmad Suherman kepada Media Indonesia di
Jakarta, Kamis (28/8).
Mereka yang hendak mundur dari pencalegan antara lain Sekretaris Dewan Syuro Persatuan Darbiyah Islamiyah Ahmad
Zakaria sebagai caleg di daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat, Caleg DP Jawa Tengah 2 Jamil, caleg Jawa Barat 6
dokter Aji Hoesodo, dan caleg Banten 3 Sudirman Tiba.
"Kami mendesak PPP memberlakukan suara terbanyak untuk penentuan caleg terpilih agar setiap caleg yang
ditempatkan di suatu daerah pemilihan adalah kader partai yang dapat diterima dan mengakar di daerah pemilihan
masing-masing. Ini juga menciptakan iklim demokratis di internal partai untuk memberi ruang kompetisi adil dan
berkontribusi dalam upaya pencapaian target PPP."
"Kami juga mendesak Fraksi PPP memperjuangkan sistem suara terbanyak agar dimasukkan dalam revisi UU No
10/2008 tentang Pemilu," kata Suherman.
Zakaria mengatakan apabila PPP tidak memutuskan penentuan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak, dirinya
dalam minggu ini akan segera menarik berkas pencalonan. "Kalau sistem suara terbanyak ini tidak diterapkan, caleg-
caleg PPP yang merasa tidak di nomor urut jadi akan menarik berkas pencalonannya dan lari ke parpol lain," katanya

Tidak ada komentar: