Kamis, 25 Desember 2008

PPP Depok segera bentuk KPP

TANAH BARU, MONDE: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan partai lama, dan partai berbasis ajaran Islam yang didirikan oleh para ulama. Pada Pemilu 1999 dan 2004, perolehan suara partai ini mengalami penurunan.
Guna mengembalikan kejayaan PPP, berbagai upaya dan strategi yang terkait pembenahan kepartaian mulai intens dilakukan termasuk oleh pengurus DPC PPP Kota Depok. Dipusatkan di Gedung STIH Iblam, Jl Raden Sanim, Kelurahan Tanah Baru, kemarin, jajaran DPC, PAC dan Ranting PPP menggelar pertemuan guna membahas secara serius upaya pemenangan PPP pada pemilu mendatang.

“Kami [DPC] memiliki target meningkatkan perolehan suara. Melalui forum ini kami memompa semangat para kader PPP, dan melalui forum ini pula diharapkan akan muncul paparan konsep atau strategi efektif dalam menopang kinerja kepartaian,” kata Ketua DPC PPP Depok, Istihori.

Pada pertemuan itu, jajaran PPP Depok menyepakati pembentukan Kader Penggerak Partai (KPP) hingga di tingkat RT dan RW. “Kami sangat serius mewujudkan target, oleh karena itu kami merasa perlu segera membentuk KPP sebagai pengawal raihan suara hingga di TPS.”

Sementara itu Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) PPP Depok, H Edy Susanto, menilai perlunya meningkatkan komunikasi dan jalinan silaturahmi antarpengurus di tingkat DPC, PAC dan ranting.

“Konsolidasi internal yang intens itu sangat penting. Mari kita lupakan segala bentuk perselisihan, sudah saatnya kita berkonsentrasi menghadapi pemilu 2009,” ujar Edy Susanto yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI nomor urut dua Dapil Kota Depok dan Bekasi.

Edy pun mengimbau barisan kader PPP Depok untuk selalu berpikir jernih dan obyektif dalam menilai upaya penggembosan PPP yang dilakukan ‘pihak lawan’ melalui penyebaran isu-isu tak sedap. “Partai besar seperti PPP memang selalu digoyang isu tak sedap, jangan terpengaruh, anggap saja angin lalu. Justru karena isu itulah PPP semakin besar.”

Secara khusus Edy mengimbau jajaran elit PPP untuk selalu dekat dengan masyarakat, “Jangan berjuang melalui retorika saja tetapi harus pula berada di tengah masyarakat. Kita harus peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Hikmat melayani ummat.”(amr)

Tidak ada komentar: