Rabu, 21 Januari 2009

PPP Sulsel Larang Caleg Kampanye Bersama

MAKASSAR -- Kampanye bersama kini menjadi tren. Termasuk kampanye bersama lintas partai. Tetapi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melarang tegas calegnya untuk kampanye bersama. Khususnya jika menggandeng caleg partai lain.Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara, Sabtu, 17 Januari, mengatakan setiap caleg PPP harus menjaga soliditas partai. Kampanye bersama, katanya, bisa merugikan caleg PPP. Makanya, model sosialisasi yang lebih murah ini "diharamkan".

Pada Pemilu 2009, PPP optimistis meraih suara yang signifikan. Setiap daerah pemilihan ditargetkan mendapat minimal satu kursi. Baik pada tingkat DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, maupun DPR RI.

Kemarin, DPW PPP Sulsel mengumpulkan seluruh pimpinan DPC PPP se-Sulsel untuk memantapkan strategi untuk memenuhi target tersebut. Acara yang berlangsung di sekretariat DPW PPP Jl Sungai Saddang itu juga dihadiri instruktur pelatihan saksi.

"Yang kurang meyakinkan hanya Tana Toraja. Daerah lainnya kami optimistis minimal satu kursi setiap dapil," katanya. 

Amir juga mengingatkan para calegnya memanfaatkan potensi yang dimiliki. Salah satu potensi yang dimiliki caleg PPP karena mereka umumnya tokoh agama di daerah pemilihan masing-masing.

Pertemuan pimpinan DPC PPP se Sulsel bersama tim pemenangan seluruh Sulsel kemarin, turut dihadiri Ketua KPU Sulsel Dr Jayadi Nas. Jayadi tampil menyampaikan berbagai aturan yang berhubungan dengan pemilu.

Selain berharap terjadi peningkatan kuota kursi PPP di DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi, PPP juga berharap keterwakilannya di DPR RI juga bertambah. Pada Pemilu 2004, PPP hanya mampu menempatkan dua wakilnya, yakni, Yunus Yosfiah dan HM Ghalib. Belakangan Ghalib yang menjadi dubes RI di India diganti Andi Djamaro Dulung. 

Tidak ada komentar: