Selasa, 24 Februari 2009

Kiprah Icuk Sugiarto di Panggung Politik Mimpikan Sportivitas di Senayan

Nama Icuk Sugiarto sekian lama menghilang dari telinga publik Solo, tapi jelang pesta demokrasi 2009. Putra asli Solo ini kembali hadir ditengah masyarakat. Semua itu tak lepas dari posisinya sebagai Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusungnya.Menurut Icuk, tak ada kebanggaan yang ia dapat, kecuali ia mampu melenggang ke Gedung DPR di Senayan nanti. Mengapa, karena mantan juara dunia bulutangkis tahun 1983 dan 1986 itu mengusung misi ganda, dimana selain ingin mengubah warna demokrasi yang lebih sportif. Ia juga menginginkan agar olahraga di Indonesia dapat lebih maju dan diperhatikan. Ia sadar, tantangan kedepan cukup berat, apalagi di Dapil V (Solo-Klaten-Sukoharjo-Boyolali) ada nama-nama politikus andal seperti Puan Maharani, Hidayat Nur Wahid maupun Zaenal Ma’arif.”Saya siap bersaing, meski saya awalnya dari atlet,” terang dia.Baginya pengalaman berorganisasi pasca ia pensiun dari atlet seperti KNPI di tahun 1990an terasa membantunya. Selama itu pula, kata Icuk, ia mengenal panggung politik. Ia mengaku, ada satu faktor yang membuat politik dengan olahraga memiliki kesamaan karakter. “Baik olahraga maupun politik memiliki persamaan, di mana keduanya selalu ada yang menang dan yang kalah,” terang Icuk. Hanya, kadangkala ada reaksi berbeda dalam menyikapi sebuah kekalahan. “Seringkali, masih ada yang tidak bisa menerima kekalahan, meski mau tidak mau, ini selalu terjadi dalam persaingan. Akan tetapi, bagi kami, olahragawan, ini sudah biasa, karena dalam sebuah pertandingan, setiap atlet harus berlaku sportif,” tutur mantan atlet PB Taruna dan PB Abadi Solo itu.Karena kondisi itu, Icuk pun memiliki misi untuk menerapkan prinsip sportivitas ini dalam dunia politik.“Makanya selama kampanye, saya lebih suka mengelar turnamen, entah bulutangkis, sepakbola maupun tenis meja. Harapannya banyak bibit daerah yang berprestasi,” tandas dia.Menyinggung terpuruknya prestasi bulutangkis Indonesia, ia menilai hal itu wajar. “Memang sedikit menurun tapi bukan mundur, dan hal itu juga dialami China,” tegas Icuk yang berharap agar pengurus PBSI bisa kembali mengembalikan prestasi Merah Putih di level dunia.


Nama : Icuk Sugiarto
TTL : Solo, 4 Oktober 1962
Istri : Nina Yaroh
Anak : Nattasia Octaviani Sugiarto
Tommy Sugiarto
Jauzza Fadhilla Sugiarto
Prestasi :Emas PON 1981, 1985Emas SEA Games 1985,1987,1989Juara Dunia 1983 dan 1986Tim Thomas 1984,1986,1988 dan 1990Juara sejumlah turnamen IBF seperti China Terbuka, Malaysia Terbuka, Hongkong Terbuka

Tidak ada komentar: