Selasa, 03 Maret 2009

Benteng Ka’bah Kian Solid dan Kuat

Bogor - Kekhusukan warga Ka’bah menjelang Pemilu 2009 terusik, lantaran kritik pedas mantan Ketua Umum DPP PPP Hamzah Haz, mantan wapres yang sempat mengantarkan parpol itu ke puncak kejayaan.
“Kritik dari Pak Hamzah Haz, kami nilai sebagai bentuk kecintaan, kepedulian, dan perhatian beliau kepada parpol yang sempat dibesarkannya. Jadi, komentar apapun yang dilontarkan sah-sah saja,” ungkap Sekretaris DPC PPP Kota Bogor H Andi Surya Wijaya, SH kepada Jurnal Bogor, Selasa (3/3).


Seperti diberitakan harian ini kemarin, Hamzah Haz, mantan Wakil Presiden RI tampaknya mulai gusar melihat para kader PPP yang dianggap lebih mengutamakan kepentingan pribadi ketimbang kepentingan partai. Karena itu, Hamzah Haz tak yakin kalau PPP bisa masuk urutan tiga besar nasional dalam Pemilu 2009, yang ia prediksikan diisi oleh Partai Demokrat, PDIP, dan Partai Golkar.
Kendati mantan pasangan Megawati Soekarnoputri ini menilai partai berlambang Ka’bah itu sudah tak sesolid dulu lagi, tapi Andi tetap optimistis parpol tempatnya bernaung mampu bangkit dalam Pemilu 2009.
“Kader PPP di Kota Bogor menyikapi kritik tersebut secara bijak, dan positive thinking. Justeru, kami semakin terpacu untuk mempertajam ujung tombak partai, sehingga target-target politik dapat tercapai, yakni lima kursi untuk target minimum, delapan kursi target optimis, dan 13 kursi target moderat,” jelas Andi.
Ia tak menampik suara PPP di Kota Bogor sempat merosot tajam pada Pemilu 2004. “Pemilu lalu, PPP tak mampu mempertahankan jumlah kursi, bahkan perolehan suara anjlok. Pada 1999, PPP meraih tujuh kursi, sedangkan 2004 berkurang jadi lima kursi dengan sekitar 37.000 suara,” bebernya.
Meski demikian, sambung Andi, Pemilu tahun ini PPP di Kota Bogor sudah lebih siap menghadapi ketatnya persaingan politik. Beragam pembenahan internal sudah dilakukan guna memantapkan performa mesin partai.
“Kemorosotan pada Pemilu lalu diakibatkan gesekan internal yang tak terhindarkan. Konflik itu telah ditangani dalam Musyawarah Cabang (Muscab) 2006. Kini, soliditas telah terbangun kembali, benteng-benteng Ka’bah semakin tangguh menghadapi terpaan serangan politik dari partai lain,” tegas Andi.
Andi mengatakan, pengurus telah memberikan sentuhan modifikasi pada mesin partai, sehingga dayapacunya dalam pemilu lebih dapat diandalkan. “Sebuah partai membutuhkan regenerasi. PPP kini menjadi wadah bagi generasi muda yang dinamis dan kritis untuk mengembangkan aspirasinya. Akan tetapi, tak mengikis jatidiri sebagai partai agamis,” ujarnya.
Lantas bagaimana dengan nepotisme di tubuh PPP? Menurut Andi, nepotisme merupakan masa lalu bagi partai bernomor urut 24 ini. “Nepotisme itu telah diberangus beberapa tahun lalu. Kini kami menjunjung tinggi the right man on the right place dalam struktur kepengurusan. Jadi, lebih proporsional, dan profesional,” katanya.
Adapun mengenai kader-kader partai yang memiliki citra negatif di muka publik, tambah Andi, itu tak bisa digeneralisir. “Prilaku kader yang bersifat individu mestinya tak dikaitkan dengan lembaga. Namun, partai tak menutup mata, bila terbukti bersalah, tentu akan dikenakan sanksi,” tandasnya.
RY Bangunkan Kader
Kritikan pedas Hamzah itu juga dikomentari Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor Rachmat Yasin (RY). “Apa yang dilontarkan Pak Hamzah merupakan kritikan bagi kader-kader PPP di Kabupaten Bogor. Beliau mengeluarkan statemen tersebut untuk membangunkan kader-kadernya, bahwa di depan kita ada pekerjaan yang harus segera dikerjakan,” kata RY kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Lebih lanjut, RY mengatakan, pihaknya juga menyadari jika pemilu sudah kian dekat. Karena itulah, kritikan Hamzah menjadi motivasi bagi dirinya dan kader PPP untuk memenangkan pemilu di wilayah Kabupaten Bogor.
Dengan adanya kritikan tersebut, ujar RY, akan memacu semangat kader untuk meningkatkan perolehan suara dalam pemilu 2009. “Kritikan itu menjadi motivasi bagi kita. Dan saya tetap optimis dapat meraih suara lebih banyak dari pemilu tahun 2004. Untuk pemilu 2009 ini, saya menargetkan PPP bisa meraih 12 kursi, dari sebelumnya hanya meraih 8 kursi,” tutur RY.
Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengatakan, pihaknya bersama kader PPP siap merapatkan barisan menghadapi Pemilu 2009 dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap PPP. “Sekali lagi saya katakan, pernyataan Pak Hamzah Haz itu hanya untuk memacu saya dan kader PPP supaya tidak lengah dan terlena, serta tetap konsisten, sehingga mendapat kepercayaan masyarakat,” katanya.
Rachmat Yasin mengakui, dalam menghadapi Pemilu 2009 ini, PPP Kabupaten Bogor memiliki peluang yang sangat strategis, yaitu setelah dirinya menjadi orong nomor satu di Kabupaten Bogor ini. Sehingga, kata dia, PPP harus betul-betul bisa sejalan dengan peluang yang ada. “Kita harus sejalan dengan peluang itu. Peluang itu harus dimanfaatkan betul. Jadi mudah-mudahan, peluang yang kita dapat ini merupakan anugrah dan mudah-mudahan bisa memberikan pengaruh yang signifikan pada hasil pemilu nanti,” pungkasnya.
Dalam pemilu 2004, perolehan suara partai berlambang Ka’bah tersebut menempati urutan keempat di bawah Partai Golkar, PDIP dan PKS dengan jumlah suara sebanyak 261.041. Sedangkan untuk jumlah kursi yang berhasil diraih, PPP berhasil merebut 8 kursi.

Tidak ada komentar: