Sabtu, 14 Maret 2009

COBAAN DAN RINTANGAN BERAT MULAI MENDERA PPP

Rumah Tim Sukses dan Atribut Kampanye Dirusak
GARUT, (PRLM).-Sehari pascadeklarasi Pemilu Damai di Kab. Garut, terjadi pengrusakan empat rumah di RT 1 RW 11 Kp. Panagan Kel. Sukanegla Kec. Garutkota, Jumat (6/3). Belasan spanduk dan bendera partai politik (parpol) yang berada di sekitar kawasan tersebut juga dirusak pelaku.
Salah satu pemilik rumah yang mengalami pengrusakan, Ade Sutisna (42), mengaku disatroni seorang pelaku pada pukul 03.00 WIB, Jumat (6/3). “Saya baru saja datang meronda pukul 02.00 WIb. Tiba-tiba, sekitar satu jam setelah itu ada orang di luar gedor-gedor pintu sambil teriak-teriak,`Ku aing dirusak imah ieu,` berulang-ulang,” katanya.
Karena ketakutan, Ade pun tidak berani keluar rumah dan mengevakuasi keluarganya ke bagian belakang rumah. “Karena rumah digedor-gedor susah, pelaku melampiaskan kemarahan dengan merusak teralis jendela dengan bilah bambu hingga jebol dan gordin yang ada di bagian dalam jendela ikut lepas,” ungkapnya.
Bilah bambu yang dipakai merusak jendela rumah Ade menusuk ke dalam rumah sepanjang 70 cm. Selain merusak pintu dan jendela rumah Ade, pelaku juga memporak-porandakan pagar bambu di sekitar rumah Ade. Belasan bendera parpol dan spanduk calon anggota legislatif (caleg) yang terdiri dari lima lembar milik Partai Golkar, 3 lembar Partai Hanura, 5 lembar Partai Persatuan Pembangunan, dan 9 Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) juga dicabuti dan dirusak oleh pelaku.
Mendengar suara gaduh di luar rumah, ayah Ade, Asri (75) yang rumahnya bersebelahan dengan Ade langsung keluar rumah. “Tapi, langsung dibentak pelaku dan bilang supaya tidak ikut campur,” ungkap Ade.
Ade yang tercatat sebagai penasehat PPP Ranting Sukanegla mengaku kenal dengan pelakunya, yaitu AR, tetangga dekat rumahnya. “Saya lihat dari dalam rumah, ternyata pelakunya AR. Saya merasa enggak punya masalah soal partai, dia juga orangnya baik kok sama saya. Tapi, enggak tahu kenapa melakukan itu,” katanya.
Selain rumah Ade, rumah milik Iim, Abdurahman, dan Endang Ruspendi juga ikut disatroni pelaku.. Tiga warga yang rumahnya disatroni AR juga tercantum sebagai pengurus dan simpatisan PPP Ranting Sukanegla.
“Bahkan, empat hari sebelum kejadian, AR berkata kepada tetangga saya kalau kami jangan ngurusin partai dan caleg saja, tapi ingat sama Allah SWT. Saya anggap angin lalu ucapan dia, ternyata semalam dia menyerang,” imbuh Ade.


Tiga Rumah Kader PPP Dipalang

* Janda Tujuh Anak Trauma

LHOKSEUMAWE - Tiga rumah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Minggu (8/3) dini hari dipalang dengan cat warna merah. Bahkan satu diantaranya ditambahi dengan tulisan “warning”. Namun hingga kemarin, pihak PPP Aceh Utara belum membuat laporan secara resmi (tertulis) ke Panwaslu, sehingga belum bisa ditindaklanjuti. Sedangkan satu dari tiga korban yang rumahnya dipalang, Samiah (60), mengaku sudah dua hari belum makan karena trauma.
Ketiga rumah yang dipalang dengan cat warna merah oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut adalah milik Asnidar (41) warga desa Berandang, caleg PPP untuk DPRK Aceh Utara nomor urut lima. Selanjutnya rumah, Ismuhadi (40) warga Desa Baro Kulam Gajah, Wakil Ketua PAC PPP Bayu. Bahkan di rumah yang belum dihuni itu, selain dipalang juga dituliskan kata “Warning”.
Terakhir rumah Samiah (60) warga Desa Baro Kulam Gajah, yang merupakan mertua Ismuhadi. Nenek yang sudah janda ini mengaku sangat trauma dan tidak bisa makan sejak kejadian dua hari lalu. “Saya masih sangat takut dengan kejadian ini. Apa salah kami, kenapa rumah kami dicat. Apalagi menantu saya (Ismuhadi-red) hanya tukang upahan,” kata janda tujuh anak ini kepada Serambi, Senin (9/3).
Samiah menuturkan, pemalangan rumah itu diketahui saat dirinya hendak memberi makan bebek peliharaannya sekira pukul 07.00 WIB. “Saat itu saya sangat terkejut dan berkali-kali beristighfar. Ya Allah siapa yang palang rumah saya,” ujar nenek ini dengan berurai air mata.
Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) PPP Aceh Utara, Yafitzam mengaku telah menerima laporan terkait rumah kadernya dipalang. Menurutnya, pelaku adalah orang yang tidak mengerti akan arti demokrasi dan takut bersaing secara fair menjelang pemilu nanti.
“Saya sangat menyayangkan masih adanya intimidasi, padahal pemilu hanya menghitung hari. Dan kejadian tersebut mencerminkan masih adanya orang yang tidak siap bersaing secara fair di ajang pemilihan nanti, sehingga melakukan intimidasi terhadap partai lainya,” tandas Yafitzam.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Aceh Utara, Syamsul Bahri mengatakan, pihaknya baru menerima laporan kejadian tersebut via telepon. Dikatakan, karena laporan resmi secara tertulis belum diterima, serta belum adanya saksi-saksi, panwaslu mengaku belum bisa menindaklanjuti permasalahan ini. “Jadi sekarang kami masih menunggu laporan resmi dari pihak PPP untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” ujarnya.

Tidak ada komentar: