Minggu, 13 Februari 2011

Ulama dan Kyai Berpengaruh Jateng Bergabung ke PPP

Setelah berkonsolidasi di Jawa Timur pada Desember lalu, PPP langsung menggalang dukungan kiai dan pengasuh ponpes se-Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Hasilnya, sebanyak 23 kiai dari dua propinsi itu berkomitmen untuk memperkuat kembali partai yang sempat mereka tinggalkan.

Berdasar siaran pers yang disampaikan Wasekjen PPP, M Romahurmuzy, konsolidasi dikemas dalam acara silaturahim sekaligus pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah organisasi Majelis Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MSKP3I) provinsi Jawa Tengah. Acara digelar di pondok pesantren Al-Hikmah 1, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (13/2/2011).

Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, sejumlah pengurus teras DPP PPP dan anggota FPPP DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah menghadirinya. Beberapa di antaranya adalah A. Chozin Chumaidy (Waketum PPP), Lukman Hakim Saifuddin (Ketua DPP/Waketua MPR), Akhmad Muqowam (Ketua DPP/Ketua Komisi IV DPR). Juga hadir sejumlah wakil sekjen antara lain M. Romahurmuzy (DP Jateng VII), Arwani Thomafi (Jateng III), Zainut Tauhid (Jateng IX), dan Wakil Bendahara PPP Mahmud Yunus (Jateng I).

KH Dzilqon Khairan Jaza dari Ponpes Asmaul Husna, Pekalongan, atas nama para membacakan surat pernyataan kebulatan tekad kembalinya 23 orang kiai ke PPP. Termasuk permintaan agar 23 kiai itu diberi posisi yang jelas dalam struktur PPP.

"Kami menyatakan siap berjuang bersama PPP. Kiranya PPP dapat menjadi penyaluran aspirasi para ulama dalam memperjuangkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah menempatkan ulama di tempat terhormat yang turut menentukan arah perjuangan partai, memperjuangkan kemajuan pondok pesantren, menampung kader-kader ulama dalam partai dan bersungguh-sungguh memperjuangkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Khairan membacakan surat pernyataan.

Kiai A. Hamid Baedowi yang semula menjabat sebagai Mustasyar DPP PKNU menegaskan, kesediaan para kiai itu kembali ke PPP didasarkan pada 3 jaminan. Pertama, sepanjang asas yang PPP jadikan pedoman tetap Islam. Kedua, sepanjang PPP mengkhususkan diri sebagai rumah besar kaum muslimin.

"Dan sepanjang PPP menegaskan dirinya sebagai alat perjuangan ahlussunnah wal jamaah," ujar Hamid.

Daftar beberapa kyai khos yang ikut menandatangani "Surat Pernyataan kembali ke PPP" antara lain:

1. KH A.Hamid Baidhowi (Lasem); Semula Mustasyar DPP PKNU
2. KH.R.Muhaimin Asnawi (Magelang)-Semula Ketua Dewan Syuro DPW PKNU Jawa Tengah
3. KH Abror Musodiq (Rois Syuriah PCNU Purbalingga)
4. KH Muchid Cholil (Semarang)
5. KH Rogiq Maskur (Wonosobo)
6. KH Athoillah Asy'ari (Wonosobo)
7. KH Syubromalisi (Wonosobo)
8. KH Maufur Idris (Sragen)
9. KH A. Kholiq (Pekalongan)
10. KH Zaini Ilyas (Banyumas)
11. KH Toha Alhafid (Purwokerto)
12. KH Tajudin (Kedungwuni)
13. KH Machfudz Ghufron (Kebumen)
14. KH Abdullah Thoyib (Sukoharjo)
15. KH Aminudin Ihsan (Sukoharjo)
16. KH Habib Zaki Bin Abdurahman Assegaf (Solo)
17. KH Muslim (Boyolali)
18. KH Rohmad Efendi (Boyolali)
19. KH Wahyudin (Klaten)
20. KH Atoillah Hilal (Klaten)
21. KH Ahmadi Syafi'I (Klaten)
22. KH Badarudin (Klaten)
23. KH Sofwan (Grobogan)

Tidak ada komentar: