Minggu, 13 Februari 2011

Ulama dan Kyai Berpengaruh Jatim Perkuat PPP


Sebanyak 31 kiai yang tergabung dalam forum silaturahmi pengasuh pondok pesantren se-Jawa Timur mengikrarkan diri untuk kembali ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Komitmen ikrar tersebut tertuang dalam bentuk penandatangan surat pernyataan bersama yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Sebagaimana diketahui bersama, para kiai tersebut sebelumnya adalah penggagas lahirnya Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Pengasuh Ponpes Alfalah Ploso KH Zaenudin Djazuli, yang didaulat sebagai juru bicara para kiai mengatakan, perpindahan secara kolektif tersebut merupakan bentuk dari kekecewaan atas partai-partai yang selama ini didukung atau bahkan dibidani sendiri para kiai.

"Dukungan ini bukan karena apa, namun karena benar. Kebenaran yang sudah diyakini para ulama. Sebab, PPP bukanlah tempat orang lain, tapi tempat kita yang dulu. Barangkali waktu kita tinggalkan dulu ada kamar yang rusak, maka akan kita perbaiki bersama-sama," ujar KH.Zainuddin Djazuli, Sabtu (25/12/2010).

Para ulama yang hadir dalam pertemuan di kediaman Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH.Idris Marzuki adalah KH M Anwar Manshur (Kediri), KH.Kafabihi Makhrus (Lirboyo Kediri), KH.Zainudin Djazuli (Ploso Kediri), KH Nurul Huda (Ploso Kediri), KH Anwar Iskandar (Jamsaren Kediri), KH Miftahul Ahyar (Syuriah NU Jatim), KH Mas Mansur (Surabaya), KH.Mutawakkil A (Ketua NU Jatim dari Probolinggo), KH. Mas Subadar (Pasuruan), KH. Mujib Imron (Pasuruan), KH. Abdullah Faqih (Langitan Tuban), KH. Fawaid Asad (Situbondo); KH.Dahlawi (Bangkalan), KH.Irfan Yusuf (Tebuireng Jombang) dan beberapa kiai lainnya.

Gus Din, sapaan akrab KH Zaenudin Djazuli, menambahkan, para pendiri PKNU sudah mengalihkan dukungannya. Sebab, partai yang baru dilahirkan tersebut dianggap dalam perkembangannya tidak lagi sesuai dengan harapan para pendirinya.

Penandatanganan surat pernyataan itu juga dihadiri langsung oleh beberapa rombongan pengurus partai berlambang Ka’bah yang dipimpin oleh Ketua umumnya, Suryadarma Ali. Dalam kesempatan tersebut, SDAi mengatakan bahwa hijrah dukungan yang terjadi merupakan goal dari beberapa pertemuan yang selama ini telah dirintisnya.

"Pertemuan ini merupakan hasil dari beberapa pertemuan yang sebelumnya digelar. Di mana saya sebagai ketua umum sering curhat maupun menghimbau kepada para kiai agar bergabung ke partai warisan para ulama ini. Dan alhamdulillah para kiai besar tersebut dapat bergabung (dengan PPP)," kata SDA.

Dengan bertambahnya amunisi tersebut, SDA berani menargetkan adanya pertambahan suara yang didulang PPP dalam pemilu yang akan datang. Oleh sebab itu, pihaknya juga tidak menampik jika manuver yang dilakukan partainya itu merupakan upaya kongkrit dalam kesiapannya menghadapi pemilu yang akan datang.