Minggu, 24 Agustus 2008

Surya Darma Ali Scr Arif Bekukan DPC PPP Kota Bandung

[Nusantara]

Surya Darma Ali Bekukan DPC PPP Kota Bandung

Bandung, Pelita
Sebuah suri tauladan, dari kebijakan seorang pucuk pimpinan partai. Adalah H Surya Darma Ali, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Keputusan membekukan DPC PPP Kota Bandung, patut mendapat acungan jempol.
Bukan saja meredam gejolak partai berlambang Ka\'bah yang sudah berlangsung dua tahun, tetapi menyelamatkan legalitas formal partai dari sisi administrasi, syarat pendaftaran calon anggota legislatif sebagaimana diatur dalam UU No. 10 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang pedoman teknis pencalonan anggota dewan perwakilan rakyat, pada tingkatannya di Pemilu tahun 2009.
SK.No:112/SK/DPP/C/VIII/2008 tentang, pencabutan SK.DPP PPP No: 0455/SK/DPP/C/VII/2006 tentang susunan dan personalia Pimpinan Harian Cabang (PHC), Pimpinan Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) dan Pimpinan Majelis Pakar Cabang Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (MPC-DPC PPP) Kota Bandung masa bakti 2006-2011.
Secara bijak pula, Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pengurus Harian DPP PPP, H Surya Darma Ali dan H Irgan Chairul Mahfiz, memutuskan, Drs H Kurdi Moekri, sebagai Plt Dewan Pimpinan Cabang yang bertugas melaksanakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub), selambat-lambatnya dua bulan sejak tanggal (17/8/08), termasuk melaksanakan tugas-tugas Pengurus Harian DPC PPP Kota Bandung.
Putusan tersebut dapat diterima tiga kelompok yang selama ini berseteru. Masing-masing utusan (kelompok Lodaya dibawah komando Lia Noer Hambali, kelompok Gatsu, Hilman Djuaeni dan kelompok DPC yang dibekukan, dibawah pimpinan Adang Suhyatna), terakomodir dalam daftar calon anggota dewan kota Bandung, yang ditutup secara resmi Selasa malam (19/8) tepat pukul 00.00 WIB.
Demikian dikatakan, Drs H Kurdi Moekri, kepada Pelita, di kantor DPW PPP Jawa Barat, Jl Pelajar Pejuang Bandung, kemarin. Dalam pandangan, Kurdi, gagalnya Muscablub, selasa malam, memberi hikmah, yang patut disukuri.
Sikap politik kubu DPC yang dibekukan, tidak datang ke arena Muscablub di Hotel Permata, menunjukan sikap dewasa Adang, dalam berpolitik. Saya cukup ketar-ketir, sampai menurunkan Brimob, guna mengantisipasi keributan, namun inilah kader PPP, berbeda pendapat tapi tidak mau rusuh, kata Kurdfi Moekri.
Dalam waktu tersisa kurang dua bulan, putusan DPW selaku pemegang kendali seperti diatur dalam AD/ART, dalam penilaian, Kurdi, Wakil Ketua I DPW PPP Jawa Barat, dan anggota DPR RI ini, lebih cepat menunjuk Plt Sekretaris DPC lebih baik. Ini penting guna terselenggaranya Muscablub, sebagai amanat partai, dalam mengakomodor aspirasi kader, kata Kurdi Moekri.
Menyoal gugatan hukum, terkait kekecewaan unsur struktur partai lainnya, Kurdi Moekri, memandang, sesuatu yang wajar. Dengan mengedepankan fastabikul khoiroh, dan saling pengertian serta sikap saling menghargai yang tidak terlepas tuntunan islam, Kurdi yakin, kecil kemungkinannya muncul persolan baru.
Pimpinan kelompok yang berseteru itu, kader partai yang sudah menikmati posisi baik karirnya, mereka akan mementingkan lembaga, dari pada kepentingan pribadi maupun kelompoknya, tutur Kurdi Moekri. (zul-5/zul)

Tidak ada komentar: