Selasa, 14 Oktober 2008

Pilkada Ende : Pasangan DOA terus Memimpin

Pasangan Doa (Drs. Don Bosco M Wangge, M.Si-Achmad Mochdar) diusung PDIP, PDK, PNBK, Partai Patriot Pancasila, PKS, PBR, PPP, PBSD, PPD, PNUI, Partai Pelopor, PSI dan PAN.

DOA Terus Memimpin
Setelah KPU Kabupaten Ende melakukan penghitungan perolehan suara sementara, pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Ende, Don Bosco M. Wangge-Achmad Mochdar masih terus memimpin. Pasangan Doa demikian panggilan karib pasangan ini, memimpin dengan raihan 54.845 suara atau sebesar 41,96 persen.

Raihan suara pasangan DOA dipastikan tidak bakal terkejar lagi, karena sampai pukul 16.00 Wita sudah 130.695 suara yang terhitung atau sebesar 83,21 persen suara yang sudah terhitung dari 157.061 total suara.

Di urutan kedua dan ketiga masing-masing pasangan Silvester Djuma-
Djafar H. Achmad (Mawar) yang memperoleh suara sebanyak 22.240 suara, selanjutnya pasangan pasangan Petrus Lengo-Paulus Pase (Lengo-Pase) dengan torehan 14.404 suara. Yang menarik, kalau sebelumnya di tempat keempat pasangan Siprianus Reda Lio-Titus M. Tibo (Setia).

Memasuki hari kedua penghitungan, pasangan Setia tergeser ke urutan lima dengan raihan 11.636 suara. Sedangkan pasangan Wilhelmus Wolo-Alberth Bhoka (Wolo-Bhoka) yang sebelumnya bertengger di urtan enam berhasil menempati urutan empat dengan torehan 12.826 suara.

Sedangkan yang menempati dua urutan terkahir masing-masing pasangan Marselinus Petu-Stefanus Tani Temu (Petani) yang hanya mendapat 11.367 suara. Dan pasangan Yucundianus Lepa-Nur Aini AR Rodja (Dian) di tempat terkahir dengan raihan 3.377 suara.

Sebelumnya, KPUD Ende telah menetapkan tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati Ende. Tujuh pasangan dimaksud terdiri dari dua calon perseorangan yaitu Wilhelmus Wolo,S.H-Albert Bhoka (paket Wolobhoka) dan Drs. Siprianus Reda Lio-Titus M Tibo, S.H (paket Setia). Sedangkan lima paket lainnya yang diusung paspol adalah paket Petani (Ir. Marselinus YW Petu-Ir Stefanus Tani Temu, M.Si) yang diusung partai Golkar; paket Mawar (Silvester Djuma- Drs H Djafar H Achmad, MM) diusung Partai Demokrat, PPD, PPDI, PBB, PNI Marhaenis, PKPB, PBSI dan Partai Serikat Indonesia; paket Doa (Drs. Don Bosco M Wangge, M.Si-Achmad Mochdar) diusung PDIP, PDK, PNBK, Partai Patriot Pancasila, PKS, PBR, PPP, PBSD, PPD, PNUI, Partai Pelopor, PSI dan PAN; paket Dian (Ir. Yukundianus Lepa, M.Si-Nur Aini AR Rodja, S.Pd) diusung PKB dan PPDI serta paket Lengo-Pase (Ir. Petrus Lengo-Paulus Pase, S.H) yang diusung PNI Marhaenisme, PKPI dan PDS.

Sementara dua paket yang tidak lolos verifikasi yakni paket Bernas (Bernadus Gadobani, S.Ag-Drs. Hendrikus Seni) dan paket Damai (Drs. Anton David Dalla, M.Si-Drs Iskandar M Mberu). Saat mendaftar paket Bernas diusung PDIP, sementara paket Damai diusung PKB dan PAN. Kepengurusan tiga parpol pengusung itu dianggap tidak sah.

Sementara Perhitungan suara di Pilkada Rote Ndao di hentikan tetapi pasangan dukungan PPP sulit menang dari pasangan Independen Christian Nehemia Dillak-Zakarias P Manafe.

PPP JUGA TELAH MENANG DI SUMBA TENGAH

WAIBAKUL, PK - Untuk sementara pasangan Drs. Umbu Sappi Pateduk alias Umbu Bintang - Umbu Dondu,BA (Ubud) unggul dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Tengah, Senin (8/9/2008). Hingga pukul 16.00 Wita, Ubud mendulang 13.183 suara, pasangan Drs. Umbu K Anagoga-Ir. Ferdi Samlati (Ana Ati) mengoleksi 4.381 suara dan pasangan Ir. Obed Umbu Madiata - Umbu Ndena Bili,Sm.Th mengumpulkan 3.684 suara.
Pasangan yang diusung PKB, PKPI, PDK, PKPB, PPP dan partai kecil lain ini, hampir pasti memimpin kabupaten pemekaran dari Sumba Barat itu, karena jauh meninggalkan dua rival politik, yakni Ana Ati yang diusung Partai Golkar dan PPD dan Umade yang dijagokan PDIP. Suara yang belum masuk hanya dari Kecamatan Mamboro sedangkan tiga kecamatan lainnya, Katikutana, Umbu Ratu Nggay Barat dan Umbu Ratu Nggay hampir semua TPS sudah melaporkan hasil perhitungannya.

Dilaporkan wartawan Pos Kupang, Petrus Piter, Paschalis Tho dan Adiana Ahmad, sejak pukul 07.00 Wita, warga berbondong- bondong ke tampat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politik mereka. Warga antusias menentukan pemimpin yang diharapkan mampu membesarkan ‘bayi’ yang baru lahir menjadi lebih baik. Warga mengharapkan duet yang mengungguli pemilihan mampu merubah ‘kampung’ Waibakul menjadi kota yang layak dan pantas sebagai sebuah ibukota kabupaten. Warga juga mengharapkan buah tangan pemimpin hasil pilihan rakyat ini mampu membawa kesejahteraan, mampu menyiapkan sarana dan prasarana, terutama jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, mampu meningkatkan ekonomi rakyat dengan penmingkatan produktivitas sumber daya alam yang dimiliki daerah itu.

Berbagai potensi seperti ternak, lahan pertanian, kandungan emas, pasir besi belum dijamah hingga saat ini. Selama bergabung dengan kabupaten induk Sumba Barat, daerah yang jaraknya kurang lebih 18 km dari Waikabubak, itu masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Weetabula yang letaknya kurang lebih 40 km arah barat. Diharapkan diskriminasi pembangunan ini tidak terjadi lagi, seiring dengan otonomi daerah dan lahirnya pemimpin pilihan rakyat.

Tidak ada komentar: