Sabtu, 31 Januari 2009

Gus Dur Besarkan PPP, Yenny ke PDI-P

JAKARTA (Lampost): Mantan Presiden K.H. Abdurahman Wahid (Gus Dur) menyatakan ingin membesarkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan putrinya, Yenny Wahid, menggalang koalisi PKB Gus Dur dengan PDI-P.
Upaya Gus Dur membesarkan partai berlambang Kakbah ini antara lain dengan mengajak Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali berkunjung ke pesantren-pesantren di Jawa Timur. "Insya Allah, bulan Februari nanti, Gus Dur mengajak saya ke basis massanya di Jawa Timur," kata Surya Dharma Ali seusai mengadakan pertemuan dengan Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta, Selasa (27-1) malam.
Surya Dharma datang bersama istri dan K.H. Nur Iskandar S.Q. Sang tamu yang datang sekitar pukul 21.00 itu disuguhi lumpia semarang dan lapis legit oleh tuan rumah beserta Ibu Sinta Nuriyah. Mereka ngobrol sampai lebih dari satu jam. "Gus Dur akan turun langsung dalam Forum PPP Ngaji Bareng Gus Dur. Untuk yang pertama, kami akan lakukan di Jawa Timur bulan depan," kata Surya Dharma.
Setelah di Jawa Timur yang merupakan basis utama pendukung Gus Dur, Forum PPP Ngaji Bareng Gus Dur akan dilaksanakan di daerah lain di Jawa dan luar Jawa. "Bagaimanapun Gus Dur punya ikatan sejarah dan emosional dengan PPP. Saya yakin Gus Dur tidak akan meninggalkan PPP," kata dia.
Kini, kata Surya Dharma Ali, sekitar 200 ulama terkenal yang pernah ke luar dan mendirikan partai lain, akan kembali ke pangkuan PPP dan akan membuat partai berlambang Kakbah ini menjadi partai Islam terbesar di Indonesia. Kembalinya 200 ulama itu dirayakan berbarengan dengan peringatan hari lahir ke-36 PPP di Jakarta Expo Kemayoran, Sabtu (25-1).
Ulama yang kembali ke PPP di antaranya .K.H Syukron Mamun yang merupakan salah satu pendiri dari Partai Kesatuan Nahdatul Ummah (PKNU), K.H. Nur Iskandar SQ salah satu pendiri PKB, Zainuddin M.Z., pendiri Partai Bintang Reformasi, Habib Idrus, sertai sejumlah ulama dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, mengutip ucapan Gus Dur soal kerja sama PKB pro-Gus Dur dengan PDI-P seperti dideklarasikan Yenny Wahid dan Sekjen PDI-P Pramono Anung, menurut Surya Dharma Ali, sifatnya lokal. "Yang sifatnya nasional akan digelar bersama PPP."
Manuver Yenny Wahid juga mendapat kecaman sejumlah elite PKB karena dinilai melampaui wewenang Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum. Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-KB) DPR, Effendi Choirie, misalnya secara de facto dan de jure yang memimpin partai adalah Muhaimin Iskandar. Muhaimin dalam rapat internal PKB belum memutuskan apa pun soal koalisi PKB dengan partai lain. "Muhaimin saja belum melakukan itu, Yenny kan sekadar wasekjen," imbuhnya, kemarin.

Tidak ada komentar: