Senin, 02 Maret 2009

Joko Purwanto : Mapan Dulu, Baru Maju Caleg PPP DPR RI

Sekretaris jenderal (Sekjen) Angkatan Muda Kabah (AMK) Joko Purwanto yakin, pada Pemilu 2009 mendatang, akan bermunculan tokoh-tokoh legislatif baru. Akan banyak kejutan yang terjadi, saat posisi rakyat benar-benar kuat untuk menentukan siapa wakilnya di DPR dan DPRD. Tapi, dia menganalisa, tidak karena ada orang yang benar-benar mampu menarik simpati, tapi hanya karena faktor nonteknis. 

"Saya bicara seperti itu, karena melihat sistem yang digunakan. Dengan 38 partai saja, pemilih sudah pusing untuk menentukan pilihan. Apalagi dengan adanya ratusan Caleg yang tertulis di surat suara," kata Joko yang maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Sumbar I dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nomor urut 2, dalam diskusinya dengan wartawan, Selasa lalu, di poskonya Jalan Veteran, Padang. 

Joko menilai, kebingungan masyarakat itu akan membuat mereka tidak ambil pusing lagi untuk memilih seorang Caleg. Akibatnya, pemilih yang hanya memiliki waktu 3 sampai 5 menit di bilik suara akan memilih lambang partai saja. "Apalagi, aturan KPU hanya memperbolehkan masyarakat mencontreng satu saja, baik partai atau Caleg," kata Joko yang mengaku telah berbisnis di sumbar selama 10 tahun terakhir. 

Dengan banyaknya suara pemilih yang dicentangkan ke gambar Parpol, maka suara untuk para Caleg akan semakin kecil. Diantara suara yang kecil itu, tentu tidak selalu orang-orang yang diprediksi melaju akan mendapat kursi. "Dengan perbedaan tipis saja, orang yang sebelumnya dianggap anak bawang, akan menjadi anggota dewan," pungkasnya. 

Joko yang juga direktur utama PT Citicon -- perusahaan yang mendirikan Banto Mall Bukiktinggi dan Sentral Pasar Raya (SPR) Padang ini menyebutkan, keinginannya maju sebagai calon anggota DPR RI berangkat karena ketertarikannya untuk membantu pemberdayaan masyarakat Sumbar. Dia melihat, banyak potensi Sumbar yang belum tergarap maksimal, bahkan dibiarkan seperti itu saja. 

Pria yang juga anak kolong (anak kalangan anggota TNI) ini menyebutkan, setelah sukses berkecimpung di dunia properti dan suplayer alat dan barang keperluan TNI, dia mulai berfikir ke dunia politik sejak 10 tahun lalu. Diakuinya, sebelumnya banyak partai yang mencoba merangkulnya. Namun, pilihan jatuh pada PPP, dengan terlebih dahulu bergabung dengan organisasi sayap PPP yaitu AMK. 

"Waktu itu, PPP masih dipimpin Hamzah Haz (mantan Wapres-red). Katanya, paling tidak, sebagai seorang Muslim, saya harus selalu dekat dengan kabah. Setelah merenung, ternyata benar dan saya memilih PPP untuk aspirasi politik. Namun, keberanian untuk maju sebagai Caleg, baru datang dua tahun terakhir," kata Joko. 

Dia mengakui, sebagai seorang calon anggita DPR RI, dia harus mapan terlebih dahulu dari segi ekonomi. Kalau tidak, tentunya akan memudahkan diri terjebak masuk dalam lingkaran setan korupsi yang sulit diberantas. "Insya Allah, saya siap mengemban amanah, kalau dipercaya masyarakat di Sumbar 1 sebagai seorang anggota legislatif," pungkas Joko. 

Tidak ada komentar: